PENGARUH RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA IBU HAMIL BERISIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMUR BATU BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016
DOI : 10.33024/jkm.v4i1.638
Tingginya kasus kematian ibu akibat komplikasi bahaya kehamilan, informasi rasa nyeri pada
waktu persalinan, berita kematian ibu saat proses maupun pasca persalinan sudah menjadi pokok
pembicaraan para wanita sejak masa kehamilan sehingga dapat menimbulkan perasaan cemas
terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya. Kecemasan ini mencapai klimaksnya pada saat
menjelang persalinan, oleh karena itu banyak calon ibu yang muda belia menghadapi kelahiran
anaknya dengan perasaan takut dan yang mempengaruhi respons cemas
(1).
Tujuan penelitian
diketahui pengaruh relaksasi terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil berisiko tinggi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sumur Batu Bandar Lampung tahun 2016.
Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan one
group pre and post test. Populasi adalah seluruh ibu hamil berisiko tinggi terismester I, II dan III di
Puskesmas Sumur Batu Bandar Lampung ibu hamil berisiko tinggi periode tanggal Januari – Juli
2016 sebesar 43 orang, besar sampel 15, teknik pengambilan sampel simple random sampling.
Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t dependen.
Hasil penelitian didapat rata – rata skor kecemasan sebelum dilakukan relaksasi pada
penderita hipertensi sebesar 26.40 dan rata – rata skor kecemasan setelah dilakukan relaksasi
pada penderita hipertensi sebesar 22.00. Hasil uji t test dependen rata – rata skor penurunan
kecemasan sebelum dan setelah dilakukan relaksasi sebesar 4.400, p value = 0,000 < 0,05 artinya
Ho di tolak, ada pengaruh relaksasi terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil berisiko tinggi.
Diharapkan bagi petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumur Batu Bandar
Lampung untuk dapat menerapkan managemen penatalaksanaan penurunan kecemasan bukan hanya
dari segi medis akan tetapi dapat menerapkan penatalaksanaan penurunan kecemasan dari segi non
medis dengan menggunakan teknik relaksasi yang dapat dilakukan setiap minggu pada kelas ibu atau
Posyandu sehingga kecemasan dapat terkontrol dengan baik kebatas normal
waktu persalinan, berita kematian ibu saat proses maupun pasca persalinan sudah menjadi pokok
pembicaraan para wanita sejak masa kehamilan sehingga dapat menimbulkan perasaan cemas
terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya. Kecemasan ini mencapai klimaksnya pada saat
menjelang persalinan, oleh karena itu banyak calon ibu yang muda belia menghadapi kelahiran
anaknya dengan perasaan takut dan yang mempengaruhi respons cemas
(1).
Tujuan penelitian
diketahui pengaruh relaksasi terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil berisiko tinggi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sumur Batu Bandar Lampung tahun 2016.
Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan one
group pre and post test. Populasi adalah seluruh ibu hamil berisiko tinggi terismester I, II dan III di
Puskesmas Sumur Batu Bandar Lampung ibu hamil berisiko tinggi periode tanggal Januari – Juli
2016 sebesar 43 orang, besar sampel 15, teknik pengambilan sampel simple random sampling.
Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t dependen.
Hasil penelitian didapat rata – rata skor kecemasan sebelum dilakukan relaksasi pada
penderita hipertensi sebesar 26.40 dan rata – rata skor kecemasan setelah dilakukan relaksasi
pada penderita hipertensi sebesar 22.00. Hasil uji t test dependen rata – rata skor penurunan
kecemasan sebelum dan setelah dilakukan relaksasi sebesar 4.400, p value = 0,000 < 0,05 artinya
Ho di tolak, ada pengaruh relaksasi terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil berisiko tinggi.
Diharapkan bagi petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumur Batu Bandar
Lampung untuk dapat menerapkan managemen penatalaksanaan penurunan kecemasan bukan hanya
dari segi medis akan tetapi dapat menerapkan penatalaksanaan penurunan kecemasan dari segi non
medis dengan menggunakan teknik relaksasi yang dapat dilakukan setiap minggu pada kelas ibu atau
Posyandu sehingga kecemasan dapat terkontrol dengan baik kebatas normal