Determinants Of Mothers And Components Of Antenatal Care Services With Fetal Outcome In Indonesia (Analysis Of Secondary Data Of Riskesdas 2018)
Latar Belakang: Antenatal care (ANC) merupakan perawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang terampil kepada ibu hamil untuk memastikan kesehatan bagi ibu dan janin selama kehamilan. Tujuan ANC adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu dan janin baik secara langsung melalui deteksi dan pengobatan komplikasi terkait kehamilan dan tidak tidak langsung melalui peningkatan risiko komplikasi selama persalinan sehingga mendapatkan rujukan yang tepat. ANC bertujuan juga untuk memantau kemajuan proses kehamilan dan memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin. Out put/luaran janin dapat dilihat dari berat badan lahir bayi yang dilahirkan.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan determinan karakteristik ibu dan komponen pelayanan antenatal care (10 T) dengan fetal outcome di Indonesia.
Metode: Penelitian ini menganalisis data sekunder hasil Riskesdas 2018. Desain penelitian yang digunakan pada Riskesdas 2018 adalah studi potong lintang (cross sectional). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh sampel Riskesdas 2018 yang berjumlah 38.476 sampel. Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah data terdokumentasi yang tidak tersedia lengkap sesuai dengan variabel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan permintaan raw data hasil Riskesdas 2018 pada Laboratorium Manajemen data Badan Litbang Kesehatan. Teknik analisis data univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat menggunakan Chi Square untuk mengetahui hubungan determinan karakteristik ibu dan komponen pelayanan antenatal care (10T) dengan Fetal Outcome.
Hasil: Terdapat hubungan antara umur ibu, pendidikan dan pekerjaan dengan fetal outcome (p value= 0,01). Terdapat hubungan antara pengukuran tinggi badan (p = 0,000), pengukuran berat badan (p= 0,021), pengukuran lila (p=0,01), pengukuran TFU (p = 0,003), pemeriksaan leopold (p=0,02), pengukuran DJJ (p=0,000), pemberian imunisasi TT (p=0,002), pemberian Tablet tambah darah (p = 0,000) dan pemeriksaan laboratorium (p=0,000) dengan fetal outcome di Indonesia. Komponen pelayanan ANC yang tidak berhubungan dengan fetal outcome adalah pengukuran tekanan darah (p=0,122) dan pelaksaan temu wicara/konseling (p=0,872).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara umur, pendidikan dan pekerjaan, pengukuran tinggi badan, berat badan, pengukuran LILA, pengukuran TFU, pengukuran leopold, pengukuran DJJ, imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah dan pemeriksaan laboratorium dengan fetal outcome.
Saran: Ibu hamil agar memeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan minimal 6 kali kunjungan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan yang berkualitas.
Kata Kunci : ANC, Determinan Ibu, Fetal outcome
ABSTRACT
Background: Antenatal care (ANC) is treatment provided by professional health workers to pregnant women to ensure the health of the mother and fetus during pregnancy. The aim of ANC is to reduce maternal and fetal morbidity and mortality both directly through the detection and treatment of pregnancy-related complications and indirectly through increasing the risk of complications during delivery so as to obtain appropriate referrals. ANC also aims to monitor the progress of the pregnancy process and ensure the health of the mother and the growth and development of the fetus. Fetal output can be seen from the birth weight of the baby being born.
Purpose: This study aims to determine the relationship between determinants of maternal characteristics and components of antenatal care services (10 T) with fetal outcome in Indonesia.
Results: There is a relationship between maternal age, education and occupation with fetal outcome (p value = 0.01). There is a relationship between height measurement (p= 0.000), weight measurement (p= 0.021), lilac measurement (p= 0.01), TFU measurement (p= 0.003), Leopold’s examination (p= 0.02), measurement of FHR (p= 0.000), TT immunization (p = 0.002), administration of blood-added tablets (p = 0.000) and laboratory examination (p= 0.000) with fetal outcome in Indonesia. Components of ANC services that were not related to fetal outcome were blood pressure measurement (p= 0.122) and conduct of speech/counseling meetings (p= 0.872).
Conclusion: There is a relationship between age, education and occupation measurement of height, weight, Circumference measurement, Fundal Height measurement, Leopold’s maneuvers, FHR measurement, TT immunization, administration of blood-added tablets and laboratory examination with fetal outcome.
Suggestion: Pregnant women are required to have a pregnancy check-up at a health facility at least 6 times to get a quality pregnancy check-up.
Keywords: ANC, Determinants of Mother, Fetal Outcome
Keywords : ANC, Determinants of Mother, Fetal Outcome
- Al-Ateeq, M. A., & Al-Rusaiess, A. A. (2015). Health education during antenatal care: The need for more. International Journal of Women’s Health, 7, 239–242. https://doi.org/10.2147/IJWH.S75164
- Anggara, F. Y. (2021). Meta Analisis Pengaruh Infeksi Malaria terhadap Persalinan Prematur dan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. UNS.
- Apriliani, I. M., Purba, N. P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2022). Analisis spesial determinan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di provinsi Kalimantan Timur. MPPKI, 5(9), 1074–1080.
- Aulia, M., Aisyah, S., & Sari, P. . (2019). Hubungan anemia, usia kehamilan dan preeklampsia denga kejadian BBLR di RSI Siti Khadijah Palembang tahun 2018. Masker Medika, 7(2), 332–342. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jssainstek/article/view/440/339
- Auliana, U., Iskari, N., & Tiurma, H. (2016). Hubungan usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, pekerjaan dan asupan zat gizi makro dengan status gizi ibu hamil di provinsi Papua dan Papua Barat. Nutrire Diaita, 8(1), 9–17.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2019). Laporan Provinsi Nusa Tenggara Timur Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
- Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., & Spong, C. Y. (2012). Obstetri Williams (B. U. Pendit, A. Dimanti, Chairunnisa, D. A. Mahanani, N. Yesdelita, L. Dwijayanti, & W. K. Nirmala (eds.); Ed.23). EGC.
- Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., & Spong, C. Y. (2013). Obstetri Williams (Williams Obstetric) (Yoavita, N. Salim, R. Setia, Nalurita, E. Muliawan, Rifky, J. Suyono, & A. Aditya Putri (eds.); 23rd ed.). EGC.
- Fatimah, S., & Yuliani, N. T. (2019). Hubungan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Rajadesa tahun 2019. Journal of Midwifery and Public Health, 1(2). https://doi.org/10.25157/jmph.v1i2.3029
- Haryanti, S. Y., Pangestuti, D. R., & Kartini, A. (2019). Anemia dan kek pada ibu hamil sebagai faktor risiko kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(1), 322–329. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22978
- Hofmeyr, G. J., & Hodnett, E. D. (2013). Antenatal care packages with reduced visits and perinatal mortality: A secondary analysis of the WHO antenatal care trial - Comentary: Routine antenatal visits for healthy pregnant women do make a difference. Reproductive Health, 10(1), 1–3. https://doi.org/10.1186/1742-4755-10-20
- Jayanti, K. D., N, H. B., & Wibowo, A. (2017). Faktor Yang Memengaruhi Kematian Ibu (Studi Kasus Di Kota Surabaya). Jurnal Wiyata Penelitian Sains Dan Kesehatan, 3(1), 46–53. http://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/70
- Kemenkes RI. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasiltas Kesehatan Dasar Dan Rujukan (E. M. Moegni & D. Ocviyanti (eds.); Pertama). AIPKIND.
- Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 (Indonesia Health Profile 2018) (D. Kurniawan, Yudianto, B. Hardhana, & T. Siswanti (eds.)). http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
- Kementrian Kesehatan. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu (Ketiga). Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
- Khoiriah, A. (2017). Hubungan antara usia dan paritas ibu bersalin dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) di rumah sakit islam Siti Khadijah Palembang. Jurnal Kesehatan, 8(2), 310. https://doi.org/10.26630/jk.v8i2.508
- Kurdanti, W., Khasana, T. M., & Wayansari, L. (2020). Lingkar lengan atas, indeks massa tubuh, dan tinggi fundus ibu hamil sebagai prediktor berat badan lahir. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 16(4), 168. https://doi.org/10.22146/ijcn.49314
- Mumbare, S. ., Maindarkar, G., Darade, R., Yenge, S., Tolani, M., & Patole, K. (2012). Maternal risk factors associated with term low birth weight neonates: a matched-pair case control study. Indian Pediatr, 49(1), 25–28. https://doi.org/10.1007/ s13312-012-0010-z
- Novianti, S., & Aisyah, I. S. (2018). Hubungan anemia pada ibu hamil dan bblr. Jurnal Siliwangi, 4(1), 6–8. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jssainstek/article/view/440/339
- Pinontoan, V. M., & Tombokan, S. G. . (2015). Hubungan Umur dan paritas ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(1), 20–25. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=hubungan+umur+dengan+berat+badan+lahir+bayi&btnG=
- Rustiawan, A., & Pratiwi, A. (2022). Evaluasi program pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil di puskesmas Gedongtengen. Abdi Geomedisains, 2(2), 61–71. https://doi.org/10.23917/abdigeomedisains.v2i2.313
- Saleh, U. K. S. (2021). Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. In R. Widyastuti (Ed.), Asuhan Kebidanan Kehamilan (pp. 133–152). CV. Media Sains INdonesia. https://books.google.co.id/books/about?id=mZ5BEAAAQBAJ
- Schonborn, C., Castetbon, K., & De Spiegelaere, M. (2022). Country of birth as a potential determinant of inadequate antenatal care use among women giving birth in Brussels. A cross-sectional study. PLoS ONE, 17(4 April), 1–21. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0267098
- Sinaga, M. (2019). Hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan pelaksanaan program 10 T dalam pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Hamparan Perak. Jurnal Mutiara Ners, 2(2), 244–253. https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-remi/article/view/2089/1472
- Susiana, S. (2019). Angka Kematian Ibu : Faktor Penyebab Dan Upaya Penanganannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 13–18. https://www.academia.edu/43604314/2019_24_Angka_Kematian_Ibu_Faktor_Penyebab_dan_Upaya_Penanganannya
- Susilojati, R. ., & Handayani, S. (2013). Hubungan pertambahan berat badan ibu saat hamil berdasarkan indeks masa tubuh dengan berat badan bayi baru lahit. Jurnal Kebidanan, V(02), 41–45. https://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/121
- Syintha Ida, A., & Amin, W. (2021). Kehamilan pada pada usia remaja dengan output maternal neonatal di Puskesmas Jongaya. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, XVI(2), 259–266. https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakesehatan/article/view/2206/1681
- Vitriani, O., Ardyta, P. T., & Hamidah. (2018). Hubungan lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di rumah bersalin cempedak tahun 2013. Jurnal Ibu Dan Anak, 2(1).
- WHO. (2016). WHO Recomendations on antenatal care for a positive pregnancy experience (S. Henderson, F. Kellie, & N. Medlley (eds.); I, Vol. 3, Issue 2). World Health Organization 2016 All. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf
- Wijayanti, R. A., Amareta, D. I., & Nuraini, N. (2020). Analisis faktor yang berpengaruh terhadap angka kematian ibu (AKI) di kabupaten Jember tahun 2018. Jurnal Wiyata, 7, 124–132.