PERBEDAAN NILAI VO2 MAX ANTARA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER NORMAL WEIGHT DENGAN UNDERWEIGHT DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI MARET TAHUN 2018

Sri Maria Puji Lestari* -  , Indonesia
Edho Nugroho -  , Indonesia
Ringgo Alfarisi -  , Indonesia

Latar Belakang: Kesegaran jasmani diukur dengan menilai perubahan ambilan Oksigen (O2) maksimum (VO2 max), yang berhubungan langsung dengan frekuensi, durasi dan intensitas olahraga. Pengukuran VO2 max memerlukan analisis udara ekspirasi yang dikumpulkan saat subjek melakukan olahraga. (VO2 max dijadikan ukuran kesegaran jasmani dan kesehatan secara menyeluruh. Satu- satunya predilaktor terbaik untuk mengetahui kapasitas kerja seseorang adalah penentuan konsumsi oksigen maksimum atau VO2 max.VO2Max ditentukan oleh status gizi terutama oleh cadangan energi dan fungsi mitokondria. Pada orang dengan berat badan kurang terjadi kekurangan energi yang terpenuhi untuk proses glukoneogenesis. Hal ini akan menurunkan aktivitas fisik sehingga kemampuan VO2Max akan turun. Selain penurunan kemampuan fisik, orang dengan berat badan kurang juga mengalami penurunan metabolisme basal sebesar 30% dan kecepatan reaksi sel serta penurunan proses fosforilasi oksidatif. Penurunan kecepatan reaksi sel dan proses fosforilasi oksidatif akan mengakibatkan penurunan kemampuan beradaptasi pada keadaan hipoksia yang dapat terjadi saat aktivitas dalam intensitas lama dan maksimum, sehingga nilai VO2Max menjadi lebih rendah.

Tujuan:Mengetahui perbedaan nilai VO2 max pada mahasiswa program studi pendidikan dokter normal weight dan underweight.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini analitik komparatifdengan pendekatan cross sectional dan teknik samplingmenggunakan purposive sampling didapatkan sebanyak 25 respondennormal weight dan 25 sampel respondenunderweight sebagai kontrol. Pengambilan data dimulai pada bulan Maret 2018. Data yang digunakan yaitu data primer berupa kapasitas VO2 Max yang diukur menggunakan metode cooper test. Data dievaluasi dengan ujiIndependent T-Test.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rerata nilai VO2 Max antara mahasiswa program studi pendidikan dokter normal weight (37,29 mL/kgBB/menit) dan mahasiswa program studi pendidikan dokter underweight (30,66 mL/kgBB/menit). Pada ujiIndependent T-test nilai p yang diperoleh sebesar 0,001 (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai VO2 Max mahasiswa program studi pendidikan dokter yang normal weight lebih tinggi dibandingkan mahasiswa program studi pendidikan dokter yang underwieight di Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai VO2 Max pada mahasiswa program studi pendidikan dokter yang normal weight dan underweight di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Kata Kunci     :VO2 Max,Normal Weight,   Underweight

  1. [ACSM] American College of Sport Medicine. 2008. ACSM's Health-Related Physical Fitness Manual 2nd ed. Philadelphia, PA. Lippincott Williams & Wilkins. Available from : (http://ebook30.com/sciense/medicine/50959/acsr-ns-healthrelated-phsyical-fitness-assessment-manual.html
  2. Dalleck, lance C, Len Kravitz, Roberta A. Robergs, 2004. Maximal Exercise Testing Using Elliptical Cross-Trainer and Treadmill.An InternationalElectronik JournalVolume 7 Number 3 June 2004. 94-101.
  3. Depkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 ttg Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta
  4. Febriyanti Ni Kadek, Adiputra I Nyoman, et al, 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Aktifitas Fisik Terhadap Daya Tahan Kardiovaskular Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Tesis. Bali: Universitas Udayana. ArtikelPenelitian: http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/8884
  5. Huldani. 2008. Perbedaan VO2 Max antara Siswa yang Latihan Sepak bola dengan yang Tidak Latihan Sepakbola di Pondok Pesantren Darul Hijrah. CDK 166/vol. 35 no. 7/ November-Desember 2008. 394-395.
  6. Status Gizi Mempengaruhi Konsumsi Oksigen Maksimal (VO2Maks) Siswa Pondok Pesantren Darul Hijrah. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran. 191/vol. 39 no. 3. 194-195.
  7. Lutan, Ruslidkk. 2002. Pendidikan Kebugaran Jasmani. Orientasi Pembinaan di Sepanjang Hayat. Depdiknas. Jakarta.
  8. Moeloek D. Tjokonegoro A. 2004. Kesehatan dan Olahraga. FK-UI. h. 1-31. Jakarta.
  9. Paramurthi, Pasca. 2014. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dan Aktifitas Olahraga Terhadap Fleksibilitas Lumbal pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Skripsi.Denpasar: Universitas Udayana
  10. Sheerwood, L. 2015. Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem. Edisi ke 8. EGC. Jakarta
  11. Sugiyono.2014.Metode Penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandu
  12. Susilowati. 2007. Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kesegaran Jasmani Polisi Lalu Lintas Di Kota Semarang. Jurnal Epidemiologi
  13. WHO. 2004. Appropriate Body-Mass Index for Asian Populations and its Implications for Policy and Intervention Strategies. The Lancet; 157-16

Open Access Copyright (c) 2019 putri ana

Policies

Submissions

Other

Focus and Scope
Section Policies
Peer Review Process
Publication Frequency
Open Access Policy
Online Submissions
Author Guidelines
Copyright Notice
Privacy Statement
Author Fees
Journal Sponsorship
Journal History
Site Map
About this Publishing System
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor