ANALISIS HUBUNGAN USIA GESTASI DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

Ajeng Yuswanita, Prambudi Rukmono, Akhmad Kheru Dharmawan, Astri Pinilih

Sari


Abstrak : Analisis Hubungan Usia Gestasi Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Sepsis neonatorum didefinisikan sebagai  suatu  sindroma  klinis yang disebabkan oleh  bakteri, virus atau jamur yang terjadi pada bulan pertama kehidupan. Dari berbagai penyakit pada neonatus, sepsis neonatorum memiliki case fatality rate yang tinggi. Sepsis neonatorum umumnya dapat terjadi pada bayi prematur (usia gestasi < 37 minggu), hal ini disebabkan karena bayi tersebut tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup baik. RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung merupakan rumah sakit rujukan, sehingga terdapat banyak kasus yang dapat dijadikan penelitian terkait bayi dengan kondisi sepsis neonatorum. Jenis Penelitian ini adalah analitik – deskriptif dengan rancangan cross-sectional, dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Diketahui dari hasil pengolahan data, didapatkan hasil pasien yang mengalami sepsis dengan riwayat usia gestasi prematur sebanyak 89 orang (11,5%), dan dengan usia gestasi normal sebanyak 8 orang (1,0%). Sedangkan pada pasien tidak mengalami sepsis, terdapat 366 orang dengan usia gestasi prematur (47,2%), dan usia gestasi normal sebanyak 312 orang (40,3%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok usia gestasi terbanyak terdapat pada kategori usia prematur sebanyak 455 (58,7%) pasien. Selanjutnya, kejadian sepsis pada subjek penelitian ini adalah sebanyak 87 kasus dengan persentase 12,5% dan sebagian besar subjek tidak mengalami sepsis neonatorum. Serta terdapat hubungan antara usia gestasi dengan kejadian sepsis neonatorum (P-Value 0,000) di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung.

Kata Kunci


Sepsis neonatorum, usia gestasi, prematur

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aminullah, A. (2014). Sepsis Neonatorum Pada Neonatal Baru Lahir. Dalam

Aminullah, M. S., Yunanto, A., Dewi, R., Sarosa, G. I & Usman, A. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. hal. 170-185.

Arisqan, F, S. (2021). Analisis Faktor Risiko Sepsis Neonatorum di

Indonesia. Jurnal Medika Hutama, 2 (2), hal. 469-474.

Dini, F. N., Andayani, P & Rosida, L. (2016). Hubungan Antara Masa Gestasi Dan Kejadian Sepsis Neonatorum Di RSUD Ulin Banjarmasin Periode Juni 2014-Juni 2015. Berkala Kedokteran, hal. 11. doi:10.20527/jbk.v12i2.1865

Edmond, K & Zaidi, A. (2010). New Approaches to Preventing, Diagnosing, and Treating Neonatal Sepsis. PLoS Medicine, 7(3), hal. e1000213. doi: 10.1371/journal.pmed.1000213

Fleischmann, C., Reichert, F., Cassini, A., Horner, R., Harder, T., Markwart, R., Tröndle, M., Savova, Y., Kisson, N., Schlattmann, P., Reinhart, K., Allegranzi, B & Eckmanns, T. (2021). Global incidence and mortality of neonatal sepsis: a systematic review and meta-analysis. Archives of disease in childhood, 106(8), hal. 745–52. doi: 10.1136/archdischild-2020-320217

Harum, N.A., Utomo, M.T., Aditiawarman, A & Gunawan, P.I. (2021). The Correlation Between APGAR Score And Gestational Age With Neonatal Sepsis And Associated Mortality, 7(2), hal. 141–156. doi: 10.33508/jwm.v7i2.3388

Jaya, I.G.A., Suryawan, I.W.B. & Rahayu, P.P. (2019). Hubungan prematuritas dengan kejadian sepsis neonatorum yang dirawat di ruang perinatologi dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Wangaya kota Denpasar. 10(1), hal. 18–22. doi: 10.1556/ism.v10i1.319

Kosim, M.S., Yunanto, A., Dewi, R & Sarosa, G. I. (2014). Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1 Cetakan 4. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. hal. 170-187.

Ningsih, N., Dupai, L. & Ibrahim, K. (2016). Hubungan BBLR, KPD dan

Persalinan Prematur dengan Kejadian Sepsis Neonatus di BLUD

RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah. hal. 9.doi: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1234

Oroh, S., Suparman, E & Tendean, H.M.M. (2015). Karakteristik Persalinan Prematur Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal E- Clinic (Ecl), 3(2). hal. 1-5. doi: 10.35790/ecl.v3i2.8605 (Rukmono dkk., 2016)

Pinilih, A. & Ranto, H. (2019). Profil dan faktor risiko kematian sepsis neonatus di Sukada Lampung Timur. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 6(14), hal: 290 – 295. doi: 10.33024/jikk.v6i4.2268

Rosuliana, N, E., Aryanti, D & Triguna, Y. (2022). Analisis Usia Gestasi Ibu Melahirkan dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Daerah. Media Informasi, 18 (2), hal.67-72.

Rukmono, P. (2022). Pola Resistensi Kuman Penyebab Sepsis Neonatorum Awitan Lambat Terhadap Beberapa Antibiotika Pada Bayi Prematur di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdoel Moeloek Tahun 2022. Laporan Akhir Penelitian Dosen NIDK Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, hal 1-39.

Singh, M., Alsaleem, M & Gray C, P. (2022). Neonatal Sepsis. [Updated 29 September 2022]. National Library of Medicine: StatPearls. Treasure Islands (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan.- [Online]

Sriyana, H. & Joewono, H.T. (2020). Buku Acuan Persalinan Kurang Bulan (Prematur). Sulawesi Tenggara: Yayasan Avicenna Kendari. hal. 32.

Suwarna, N.O., Yuniati, T., Cahyadi, A.I., Achmad, T.H & Agustian, D. (2022). Faktor Risiko Kejadian Sepsis Neonatorum Awitan Dini di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sari Pediatri, 24(2), hal. 99. doi: https://doi.org/10.14238/sp24.2.2022.99-105.

Wandita S. (2017). Problem Infeksi Pada Neonatus Di Indonesia 2017. Dalam Update On Management Of Neonatal Infection. 3rd Annual Neonatology Lampung, hal: 2-3.

Zulaikha, N. and Minata, F. (2021). Analisa Determinan Kejadian Kelahiran Prematur di RSIA Rika Amelia Palembang. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana, 4(1), hal. 24–30. doi: 10.32524/jksp.v4i1.3




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i7.11271

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.