PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANTARA CUKA APEL DAN AIR PERASAN LEMON TERHADAP Staphylococcus aureus

Alnur Miftahul Jannah, Lamri Lamri, Nursalinda Kusumawati

Sari


Abstrak: Perbandingan Aktivitas Antibakteri Antara Cuka Apel dan Air Perasan Lemon Terhadap Staphylococcus aureus. Jerawat merupakan infeksi berupa peradangan pada lapisan polisebaseus yang disertai penyumbatan dan penimbunan bahan keratin yang dipicu oleh bakteri salah satunya Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri cuka apel dan air perasan lemon terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris murni (true experimental) dengan rancangan Posttest-Only With Control Group Design menggunakan kelompok yang diberi perlakuan berupa cuka apel dan air perasan lemon dengan berbagai konsentrasi dan kelompok yang tidak diberi perlakuan yaitu kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Zona hambat ditentukan dengan melihat zona bening di sekeliling cakram. Hasil menunjukkan rata – rata diameter zona hambat yang dihasilkan cuka apel pada masing – masing konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% berturut – turut yaitu 2,18 mm; 2,81 mm; 3,86 mm; dan 7,02 mm. Kemudian pada air perasan lemon didapatkan rata-rata diameter zona hambatnya pada masing – masing konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% sebesar 2,13 mm; 2,73 mm; 3,95 mm; dan 4,60 mm. Berdasarkan analisis uji non parametrik dan parametrik diketahui adanya pengaruh perbedaan berbagai konsentrasi cuka apel dan air perasan lemon terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Cuka apel menunjukkan potensi yang lebih besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dibandingkan dengan air perasan lemon.


Kata Kunci


Staphylococcus aureus, Cuka Apel, Air Perasan Lemon

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Desniar, Setyaningsih, I., & Purnama, Y. I. (2016). Penapisan dan Produksi Antibakteri Lactobacillus plantarium NS(9) Yang Diisolasi Dari Bekasam Ikan Nila Atin. JPHPI, 19(2), 132–139. https://doi.org/10.17844/jphpi.2016.19.2.132

Dewi, K. E. K., Habibah, N., & Mastra, N. (2020). UJI Daya Hambat Berbagai Konsentrasi Perasan Jeruk Lemon terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 9(1), 86–93. https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v9i1.19216

Diantari, I. G. A. M. W., Bekti, H. S., & Sundari, C. D. W. H. (2022). Uji Aktivitas Antibakteri Cuka Apel Terhadap Bakteri Salmonella Paratyphi A. Jurnal Skala Husada : The Journal of Health, 19(1), 5–10. https://doi.org/10.33992/jsh:tjoh.v19i1.1944

Dimariwu, elisa herina, Tyasningsih, W., Rahmahani, J., Ernawati, R., Effendi, mustofa helmi, & Handijatno, D. (2020). Aktivitas Antimikroba Cuka Apel terhadap Multidrug Resistance Staphylococcus aureus yang Diisolasi dari Luka Infeksi Anjing di Surabaya. Jurnal Veteriner, 21(2), 292–299.

https://doi.org/10.19087/jveteriner.2020.21.2.292

Indrawati. (2017). Klasifikasi Kematangan Jeruk Lemon Menggunakan Metode K-Nearest Neighboard. Jurnal Infomedia, 2(2), 21–26. https://doi.org/10.30811/.v2i2.514

Novianty, A., Agrijanti, & Khusuma, A. (2021). Efektivitas Penggunaan Cuka Apel (Apple Cider Vinegar) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Ulkus Diabetes Mellitus. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 8(1), 01–06. https://doi.org/10.32807/jambs.v8i1.200

Pariury, J. A., Juan Paul Christian Herman, Tiffany Rebecca, Elvina Veronica, & I Gusti Kamasan Nyoman Arijana. (2021). Potensi Kulit Jeruk Bali (Citrus Maxima Merr) Sebagai Antibakteri

Propionibacterium acne Penyebab Jerawat. Hang Tuah Medical

Journal, 19(1), 119–131. https://doi.org/10.30649/htmj.v19i1.65

Pradnyanita, A. A. D., Permana, I. D. G. M., & Suparthana, I. P. (2017). Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Asam Asetat dan Asam Sitrat Terhadap Karakteristik Pikel Cabai Pimiento (Capsicum chinense). Jurnal ITEPA, 6(1), 1–10.

Priyambodo, R. A., & Zainal, N. H. (2019). Daya Anti Bakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus Lemon (L) Burm.F,) Terhadap Staphylococcus mutans Dominan Karies Gigi. Media Kesehatan Gigi, 18(2), 58–64.

Rahmadini, F., Julianti, E., & Lubis, Z. (2020). Warna Kulit dan Komposisi Kimia Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griffith et Anders.) Pada Tingkat Kematangan Yang Berbeda. AGROINTEK: Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 14(2), 270–277.

Retnaningsih, A., Primadiamanti, A., & Febrianti, A. (2019). Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) GRIFF) Terhadap Staphylococcus epidermidis dan Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat dengan Metode Cakram. Jurnal Analis Farmasi, 4(1), 1–9.

Surjowardojo, P., Susilorini, T. E., & Sirait, G. R. B. (2015). Daya Hambat Dekok Kulit Apel Manalagi (Malus sylvestrs Mill.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp. Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah. Journal Ternak Tropika, 16(2), 40–48.

Trisnawati, I., Hersoelistyorini, W., & Nurhidajah. (2019). Tingkat Kekeruhan Kadar Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Infused Water Lemon Dengan Variasi Suhu Dan Lama Perendaman. Jurnal Pangan Dan Gizi, 9(1), 27–38. https://doi.org/10.26714/jpg.9.1.2019.27-38

Wahyuni, S., Taufik, L., & Mustariani, B. A. A. (2021). Uji Karakteristik Sediaan Masker Gel Peel-Off Berbahan Dasar Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Madu Hutan Terhadap Kualitas Kulit Wajah. SPIN: Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia, 3(2), 165–176. https://doi.org/10.20414/spin.v3i2.3909




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i3.12182

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.