PROSEDUR PEMERIKSAAN MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) PROSTAT PADA KASUS BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA
Sari
Abstrak : Prosedur Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) Prostat Pada Kasus Benign Prostat Hyperplasia. Benign prostat hyperplasia merupakan suatu kondisi dimana adanya peningkatan ukuran kelenjar prostat yang bersifat jinak, kondisi ini dapat menyebabkan penyumbatan uretra saat melewati prostat. MRI Prostat merupakan pemeriksaan MRI pelvis pria yang digunakan untuk mendiagnosa patologi benign prostate hyperplasia. Tujuan Penelitian untuk mengetahui prosedur serta kelebihan dan kekurangan pemeriksaan MRI Prostat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus waktu penelitian bulan juli-agustus 2023. Subyek penelitian adalah prosedur pemeriksaan MRI prostat pada kasus benign prostat hyperplasia dimana responden meliputi 3 orang radiographer dan 3 orang radiolog. Hasil dari penelitian ini yaitu pemeriksaan MRI Prostat sangat baik untuk melihat anatomy dan efek-efek yang disebabkan oleh adanya Benign Prostat Hyperplasia, seperti pendesakan prostat ke dalam vesical urinaria atau penyempitan urethra di pars prostatica, karena setiap organnya dapat dilihat dengan jelas. Teknik Pemeriksaan MRI Prostat pada kasus Benign Prostat Hyperplasia di awali dengan puasa 8 jam sebelum pemeriksaan, sebelum dilakukan pemeriksaan pasien minum air putih diikuti menahan kencing. Kemudian parameter menggunakan T2 (sagital, coronal, axial oblique), T1 axial oblique, Diffusi B1000. Kelebihan menggunakan persiapan khusus berupa puasa sangat baik untuk memberikan hasil citra yang optimal, dengan mengosongkan feses pada daerah rectum. Minum air putih diikuti menahan kencing dapat memberikan hasil citra yang lebih jelas untuk masing-masing organ. Sequen axial potongan oblique dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai hubungan antara dasar prostat dengan vesicula seminalis, sehingga sangat berguna untuk melihat invasi ke vesicula seminalis.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Biddulth. (2016). Pemilihan Modalitas Pemeriksaan Radiologi Diagnosis Benign Prostatic Hyperplasia. Media Neliti, 43(6), 469–472.
dr. Budhi Marhaendra P., M. H. A. (2015). 100 Questions & Answers Gangguan Prostat. Elex Media Komputindo.
Elmaoglu, M., & Celik, A. (2013). MRI Handbook MR Physisc, Patient Positioning, and Protocol. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Gama Bagus Kuntoadi, S. K. G. M., Intan Febrina W, M. P., drg. Tite Kabul, M. S. P. H., Indah Kristina, S. K. M. M. M. K., & dr. Hudiyati
Agustini, M. K. (2022). Buku Ajar Anatomi Fisiologi 2: untuk mahasiswa Rekam Medis & Infokes. Pantera Publishing.
Goljan, E. F. (2018). Rapid Review Pathology. Elsevier Health Sciences.
Israël, B., Leest, M. van der, Sedelaar, M., Padhani, A. R., Zámecnik, P., & Barentsz, J. O. (2020). Multiparametric Magnetic Resonance Imaging for the Detection of Clinically Significant Prostate Cancer: What Urologists Need to Know. Part 2: Interpretation. European Urology, 77(4), 469–480.
https://doi.org/10.1016/j.eururo.2019.10.024
Miller Rowan. (2019). MRI Pro. https://www.mripro.io/post/axial-vs-straight-t2-images-prostatemri
Nair, M., & Peate, I. (2015). Pathophysiology for Nurses at a Glance. Wiley.
Peate, I., & Nair, M. (2015). Anatomy and Physiology for Nurses at a Glance. Wiley.
Westbrook, C. (2014). Handbook Of MRI Technique (Fourth Edi). Wiley.
Yulida, N. (2022). Studi Kasus Benign Prostatic Hyperplasia (Bph). Unram Medical Journal, 11(2), 875–882. https://doi.org/10.29303/jku.v11i2.705
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i3.12715
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.