HUBUNGAN POSTUR KERJA DAN DURASI KERJA TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA PENYAPU JALAN DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

Khafidz Thoha Baihaqi, Novita Sari Dewi, Susilo Budi Pratama

Sari


Abstrak: Hubungan Postur Kerja dan Durasi Kerja Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Penyapu Jalan di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang. Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi contoh gangguan muskuloskeletal berupa ketidaknyaman yang terjadi diantara batas bawah tulang costa (costal margin) dan lipatan bokong bawah (gluteal inferior fold). Di Indonesia NPB termasuk keluhan spesifik yang banyak dikonsultasikan dan di terapi secara konservatif  oleh dokter umum. Pekerja penyapu jalan ialah pekerjaan dengan risiko keluhan muskuloskeletal yang disebabkan postur kerja yang tidak ergonomis dengan durasi kerja kurang lebih 8 jam. Postur keja yang buruk serta dibiarkan lama akan menyebabkan cedera otot yang dapat memicu terjadinya keluhan nyeri pada punggung. Peneliti bertujuan menganalisis adanya hubungan antara postur kerja dan durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Penelitian ini memanfaatkan metode kuantitatif analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Pada sebuah penelitian, terdapat 34 pekerja penyapu jalan, Sampel dipilih melalui consecutive sampling, sementara analisis datanya memanfaatkan uji spearman-rank. Hasil analisis didapatkan hubungan signifikan antara postur kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan (p=0,001), nilai korelasi antara postur kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah bernilai postif dengan signifikansi kuat r = 0,524. Terdapat hubungan signifikan antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan (p=0,000), nilai korelasi antara durasi kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah bernilai postif dengan signifikansi kuat r = 0,618. Terdapat hubungan signifikan antara postur dan durasi kerja terhadap nyeri punggung bawah pada pekerja penyapu jalan dengan korelasi kuat


Kata Kunci


Postur Kerja, Durasi Kerja, Nyeri Punggung Bawah

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agus, M. et al. (2019) ‘Hubungan Sikap Pekerja Dan Lama Kerja Terhadap Keluhan Low Back Pain Pada Pekerja Di Industri Batu Bata Press’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(2), pp. 126–135.

Effendi, F. et al. (2011) ‘A risk prediction model of the incidence of occupational low back pain among mining workers’, Medical Journal of Indonesia, 20(3), pp. 212–216. doi: 10.13181/mji.v20i3.455.

Hse (2019) ‘Work Related Musculoskeletal Disorders In Great Britain’, Heal. Saf. Exec, pp. 1–10.

Imbar, B. G., Suoth, L. F. and Asrifuddin, A. (2019) ‘Hubungan antara Posisi Kerja dan Usia dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja Penyapu Jalan di Kecamatan Wenang Kota Manado’, Medical Scope Journal, 1(1), pp. 31–35. doi: 10.35790/msj.1.1.2019.26635.

Kusuma, I. F. (2014) ‘Pengaruh Posisi Kerja terhadap Kejadian Low Back Pain pada Pekerja dikampung Sepatu Kelurahan Miji Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto’, IKESMA, 10(1), pp. 59–66.

Lestari, I., Russeng, S. and Thamrin, Y. (2023) ‘Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Keluhan Low Back Pain’, e-Journal Keperawatan, 4(2), pp. 118–125.

Natosba, J. and Jaji, J. (2016) ‘Pengaruh Posisi Ergonomis terhadap Kejadian Low Back Pain Pada Penenun Songket di Kampung BNI 46’, Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 3(2), pp. 8–16.

Patrianingrum, M., Oktaliansah, E. and Surahman, E. (2015) ‘Prevalence and Risk Factors of Lower Back Pain in the Anesthesiology Workplace in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung’, Jurnal Anestesi Perioperatif [JAP, 3(1), pp. 47–56.

Saftarina, D. M. F. (2016) ‘Ergonomi Sebagai Upaya Pencegahan Musculoskletal Disorders Pada Pekerja’, Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 1(2), pp. 369–379.

Şimşek, Ş., Yaǧci, N. and Şenol, H. (2017) ‘Prevalence of and risk factors for low back pain among healthcare workers in Denizli’, Agri, 29(2), pp. 71–78. doi: 10.5505/agri.2017.32549.

Susanti, N., Hartiyah and Kuntowato, D. (2015) ‘Hubungan Berdiri Lama dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik Pada Pekerja Kasir Surakarta’, Jurnal Pena Medika, 5(1), pp. 60–70. Available at: susantiimoto@yahoo.co.id.

Sutami, N. K. D. and Laksmi, I. A. A. (2021) ‘Hubungan Durasi Kerja Dan Posisi Kerja Dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Petani’, Journal of Borneo Holistic Health, 4(2), pp. 85–96. doi: 10.35334/borticalth.v4i2.2028.

T.E., P. et al. (2015) ‘Characteristics of neuropathic pain in indonesia: A hospital based national clinical survey’, Neurology Asia, 20(4), pp. 389–394. Available at: http://www.neurology-asia.org/articles/neuroasia-2015-20(4)-389.pdf%0Ahttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?

T=JS&PAGE=reference&D=emed16&NEWS=N&AN=607583229.

Tarangi, F. M., Maruanaya, S. and Huwae, L. B. S. (2022) ‘Hasil Penelitian Hubungan Durasi Kerja Penyapu Jalan Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah Di Kota Ambon Tahun 2021 ISSN 2686-5165 ( ’, 4(April), pp. 1–7.

Tarwaka (2015) Ergonomic Industri Dasar-Dasar Pengetahun Ergonomic Dan Aplikasi Di Tempat Kerja. 2nd edn. Surakarta: Harapan Press.

WHO (2013) Neurological Disorders Public Health Challenges; 2013., World Health Organization.

WHO (2019) Musculoskeletal Conditions, Chinese Herbal Medicine.

Zainul, L. M. (2020) ‘Keluhan Musculoskeletal Penyapu Jalan Raya Kota Balikpapan’, Jurnal Kesmas Indonesia, 1(12), pp. 53–65.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i3.13297

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.