POLA DISTRIBUSI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA KELOMPOK MASYARAKAT USIA REMAJA

Venty Muliana Sari Soeroso, Rachma Hidana, Hanifah Hanifah, Ismalia Husna, Abdul Aziz Maulana Ilmi, Handrian Rahman Purawijaya

Sari


Peningkatan angka kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) pada remaja di Indonesia dapat mengakibatkan penurunan viabilitas kemampuan pemuda dalam beraktifitas. Contohnya pada remaja yang mengalami hipertensi pada usia muda, akan berdampak pada gangguan sistem kardiovaskuler yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Kota Bogor. Selama periode tersebut, dilakukan pengambilan data, dan terkumpul sebanyak 136 responden. Faktor risiko penyakit tidak menular terbanyak, didapatkan mayoritas responden tidak merokok (52%), tidak mengkonsumsi alkohol (87%) serta kurang melakukan aktivitas fisik (56%). Terkait pola makan yang menjadi faktor risiko adalah terlalu banyak mengkonsumsi gula sebanyak 80 responden, diikuti kurang mengkonsumsi buah dan sayur sebanyak 74 responden, berikutnya mengkonsumsi garam secara berlebihan sebanyak 72 responden serta mengkonsumsi lemak secara berlebihan sebanyak 46 responden. Berdasarkan distribusi faktor risiko PTM pada kelompok usia remaja pada penelitian ini, didapatkan responden mayoritas mempunyai faktor risiko yang besar dalam mempengaruhi meningkatnya PTM pada suatu masyarakat. Hal ini sesuai dengan arus urbanisasi yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka PTM dan membuat pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi PTM.

Kata Kunci


Faktor Risiko; Remaja dan Dewasa Muda; Penyakit Tidak Menular

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bustan, M.N. (2007). Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2. Jakarta: Rineka Cipta

Dhungana, R.R., Bista, B., Pandey, A.R., de Courten, M. (2019). Prevalence, Clustering And Sociodemographic Distributions Of Non-Communicable Disease Risk Factors In Nepalese Adolescents: Secondary Analysis Of A Nationwide School Survey. BMJ Open, 9(5).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas [Online]Tersedia di https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-utama-riskesdas-2018/ [diaksespada 17 Februari 2023.

Perumareddi, P. (2019). Prevention Of Hypertension Related to Cardiovascular Disease. Primary Care: Clinics in Office Practice, 46(1): 27-39.

Provo, A., Atwood, S., Sullivan, E.B., Mbuya, N. (2017). Malnutrition in Timor-Leste: A Review of the Burden, Drivers, and Potential Response. Washington(DC): World Bank Group.

Quigley, M.A. (2006). Commentary: Shifting Burden of Disease—Epidemiological Transition in India. International Journal of Epidemiology, 35(6): 1530–1531.

Ricardo, C. Z., Azeredo, C. M., Machado de Rezende, L. F., & Levy, R. B. (2019). Co-Occurrence and Clustering of The Four Major Non-Communicable Disease Risk Factors in Brazilian Adolescents: Analysis of A National School-Based Survey. Plos One, 14(7): 219-370.

Roglic, G. (2016). WHO Global Report on Diabetes: A summary. International Journal of Noncommunicable Diseases, 1(1): 3-10.

Siswanto, Y., Lestari, I.P. (2020). Pengetahuan Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risiko Perilaku pada Remaja. Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1): 1-6.

Warganegara, E., Nur, N.N. (2016). Faktor Risiko Perilaku Penyakit Tidak Menular. Majority, 5(2): 1-7.

World Health Organization. (2011). Noncommunicable Disease Country Profile 2011. Geneva: WHO Press.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i2.14002

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.