Hubungan Pola Asuh Orang Tua pada Anak Perempuan dalam Meningkatkan Self-esteem pada Mahasiswi Strata 1 Universitas Mulawarman
Sari
Peran orang tua dalam membentuk keberhasilan anak, terutama di lingkungan akademis, menjadi kunci utama. Pendidikan tidak hanya terbatas pada lingkup sekolah, melainkan juga melibatkan pengaruh pola asuh orang tua. Baumrind (dalam Papalia, 2009) mengidentifikasi empat pola asuh utama: authoritative, authoritarian, permissive, dan uninvolved. Faktor-faktor kesehatan mental, termasuk self-esteem, juga memiliki peran signifikan dalam membentuk kesejahteraan psikologis seseorang (Licence, dalam Chambers, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pola asuh orang tua dan peningkatan self- esteem mahasiswi strata 1 di Universitas Mulawarman. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan metode penelitian cross-sectional. Penelitian cross-sectional memungkinkan pemahaman mengenai hubungan antara faktor resiko (variabel independen) seperti pola asuh dan faktor akibat atau efek (variabel dependen) seperti self-esteem. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas mahasiswi strata 1 Universitas Mulawarman menerima pola asuh authoritative, dengan tingkat self-esteem mayoritas berada pada tingkat rata-rata. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola asuh dan self-esteem mahasiswi (p-value = 0.015, p < 0.05). Kesimpulan penelitian ini menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dalam membentuk kesejahteraan psikologis mahasiswi. Implikasi penelitian mencakup kontribusi pada pengembangan program pendidikan atau konseling untuk meningkatkan self-esteem mahasiswi strata 1 di Universitas Mulawarman, sementara menyediakan pemahaman lebih dalam mengenai dinamika hubungan antara pola asuh orang tua dan kesejahteraan mental mahasiswa.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Agustian, A., G. (2007). ESQ: Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga Wijaya Persada.
Aizah, S. (2020). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Anak Usia 4-6 Tahun Di TK Melati Dharma Wanita Mojoroto Kediri. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 4(2), 47-55.
Alex Sobur, 1959-. (1986). Anak masa depan / oleh Alex Sobur. Bandung : Angkasa,.
Anindyajati, P. D. (2013). Status identitas remaja akhir: Hubungannya dengan gaya pengasuhan orangtua dan tingkat kenakalan remaja. Character, 1(2), 1-6.
Arifin, Imam and Suherman, Wawan Sundawan (2019) Pengaruh Outdoor Education Activities Terhadap Peningkatan Self-esteem dan Kebugaran Jasmani Siswa SMK. S2 Thesis, Pascasarjana. Universitas Negeri Yogyakarta.
Audina, Meity . (2020). Hubungan Tingkat Stres Dengan Penggunaan Napza Pada Remaja Di Sma Negeri 1 Tabunganen Kabupaten Barito Kuala. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Ayudytha, A. U., & Sari, W. A. (2019). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Self Esteem Anak Usia Prasekolah Di Tk Negeri Pembina III Pekanbaru. Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 8(2), 42-51.
Baumrind, D. (1966). Child care practices anteceding three patterns of preschool behavior. Genetic psychology monographs.
Bibi, F., Chaudhry, A. G., Awan, E. A., & Tariq, B. (2013). Contribution of parenting style in life domain of children. Journal of Humanities and Social
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka
Dewi, Ni Ketut Sinta (2019) Hubungan Tingkat Stres Remaja Putri Dengan Keluhan Keputihan Pada Mahasiswi Semester Viii Di Kampus Jurusan Keperawatan Poltekkes Denpasar Tahun 2019. Diploma Thesis, Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan.
Efendy, S. P. A. (2012). Hubungan pola kelekatan (attachment) anak yang memiliki ibu bekerja dengan kematangan sosial di SDN Tlogomas 02 Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Fatmawaty, R. (2017). Memahami Psikologi Remaja. Jurnal Reforma, VI No. 02. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNISLA.
Fauziah, M., Handarini, D. M., & Muslihati, M. (2018). Self-esteem, Social support, personality and psychological well being of junior high school student. Jurnal Pendidikan Humaniora, 6(1), 17-23.
Febrina, D. T., Suharso, P. L., & Saleh, A. Y. (2018). Self-esteem remaja awal: Temuan baseline dari rencana program self-instructional training kompetensi diri. Jurnal Psikologi Insight.
Febristi, A. (2021). Faktor Pengasuh dengan Self-esteem (Harga Diri) Pada Remaja. JIKA: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 3(2), 64-72. https://doi.org/10.36590/jika.v3i2.131
Feiring C. (1983). Behavioral styles in infancy and adulthood: the work of Karen Horney and attachment theorists collaterally considered. Journal of the American Academy of Child Psychiatry, 22(1), 1–7.https://doi.org/10.1097/00004583- 198301000-00001
Fischer, L. R. (1991). Between mothers and daughters. Marriage & Family Review, 16(3- 4), 237–248. https://doi.org/10.1300/J002v16n03_02
Fitriyani, F., Nurwati, N., & Humaedi, S. (2016). Peran Ibu Yang Bekerja Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
Hadorir., Hastutid., & Puspitawatih. (2020). Self-esteem Remaja Pada Keluarga Utuh Dan Tunggal: Kaitannya Dengan Komunikasi Dan Kelekatan Orang Tua-Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(1), 49-60.
Https://Doi.Org/10.24156/Jikk.2020.13.1.49
Lengkana, A. S., Suherman, A., Saptani, E., & Nugraha, R. G. (2020). Dukungan Sosial Orang Tua dan Self-Esteem (Penelitian Terhadap Tim Kabupaten Sumedang di Ajang O2SN Jawa Barat). JOSSAE (Journal of Sport Science and Education), 5(1), 1-11.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development. McGraw-Hill.
Chambers, R., & Licence, K. (2005). Looking after Children in Primary Care. Taylor & Francis.
Kamila, I. I., & Mukhlis, M. (2013). Perbedaan harga diri (self esteem) remaja ditinjau dari keberadaan ayah. Jurnal psikologi, 9(2), 100-112.
Nasution, T. (2018). Membangun kemandirian siswa melalui pendidikan karakter. Ijtimaiyah: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1).
Arnett, J. J., Žukauskienė, R., & Sugimura, K. (2014). The new life stage of emerging adulthood at ages 18–29 years: Implications for mental health. The LancetPsychiatry, 1(7), 569-576.
Dyussenbayev, A. (2017). Age periods of human life. Advances in Social Sciences Research Journal, 4(6).
Jackson, L. A., von Eye, A., Fitzgerald, H. E., Zhao, Y., & Witt, E. A. (2010). Self-concept, self-esteem, gender, race and information technology use. Computers in Human Behavior, 26(3), 323-328.
Ostrow, J. M. (1990). The availability of difference: Clifford Geertz on problems ofethnographic research and interpretation. Internation Journal of Qualitative Studies in Education, 3(1), 61-69.
Meylan, N., & Rösli, L. (2020). Old Norse myths as political ideologies: critical studies in the appropriation of medieval narratives.
Karbalaei, A. (2011). Metacognition and reading comprehension. Íkala, revista de lenguaje y cultura, 16(28), 5-14.
Peng, B., Hu, N., Yu, H., Xiao, H., & Luo, J. (2021). Parenting style and adolescent mental health: The chain mediating effects of self-esteem and psychological inflexibility. Frontiers in psychology, 12, 738170.
Purwanty, S., Agustriyani, F., Ardinata, A., Palupi, R., & Mukhlis, H. (2023). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Self-Esteem pada Remaja di SMA Negeri 2 Gading Rejo. Jurnal Humaniora dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 51-56.
Fithriyah, I., Muhdi, N., Setiawati, Y., & Febriyana, N. (2020). Mother-daughter relationship and daughter's self-esteem in female college students. EurAsian Journal of BioSciences, 14(1).
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i9.15213
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.