Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Apendisitis Di Rumah Sakit Imanuel Way Halim Periode Tahun 2022
Sari
Apendisitis adalah suatu peradangan pada usus buntu vermiformis atau radang usus buntu, yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada rongga usus buntu. Penyakit usus buntu dapat menimbulkan gejala seperti nyeri pada pinggang sebelah kanan bawah, biasanya disertai demam ringan, mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan, jika usus buntu anda pecah, kembung, dan kelumpuhan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran atau karakteritik pasien penyakit usus buntu di RS Imanuel dan mengavaluasi penggunaan obat penyakit usus buntu dengan menggunakan indikasi yang tepat. Obat yang tepat dosis, pasien yang tepat dan parameter yang tepat, metode administrasi. Penelitian ini dilakukan secara non-eksperimental (observasional) dengan pengumpulan data retrospektif. Data diperoleh dari rekam medis pasien radang usus buntu dan 42 pasien radang usus buntu yang menerima kriteria inklusi. Antibiotik yang banyak digunakan adalah antibiotik sefalosporin yaitu seftriakson (77,14). Kelayakan penggunaan obat radang usus buntu didasarkan pada diagnosis yang tepat (100%), tepat pasien (100%), tepat pemilihan obat (100%) tepat dosis (85,71%), tepat cara pemberian obat (100%) di RS Imanuel Way Halim penggunaan obat pada pasien radang usus buntu sebagian besar dapat diterima.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adhar A, Lusia S, Andi P.2017. Faktor Resiko Kejadian Apendisitis Dibagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jurnal Preventif 8:1-58
Agus, (2011). Aplikasi Metodologi penelitian Kesehatan. Yogyakarta:Nuha Medika, 102
Bratzler Dale W., E. P. (2013). “Clinical Practice Guidelines forAntimicrobial Prophylaxis in Surgery .
Fandy Z, Prihwanto B, Wiratmo. (2015). Studi Penggunaan Antibiotik Pada Kasus Bedah Apendiks. Jurnal Pustaka Kesehatan 3:1
Gusti R, Difa I, Rina A.2021. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Tepat Obat dan Tepat Dosis Pada Pasien Apendisitis Rawat Inap. Farmasains 8:77-85
Indri U, dkk, 2014, Hubungan Antara Nyeri, Kecemasan dan lingkungan Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Post Operai Apendisitis, Program Studi Ilmu Keperawatan, Univerisitas Riau.
Katzung, Susan B (2015). Farmakologi Dasar & Klinik 12 vol 12.
Kementrian Kesehatan RI, (2011), Modul Penggunaan Obat Rasional, Kementrian Kesehatan RI, Hal.3-8
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman pelayanan kefarmasian untuk terapi antibiotika kementrian kesehatan republik Indonesia.
PP IKABI.(2014). Buku Acuan Alur Penanganan Klinis (Clinic Pathway) dan Pedoman PPK1-PPK2-PPk3 Dokter Spesialis Bedah Indonesia. Penerbit Universitas Airlangga;369-370
Robbins, Cotran,Kumar. (2007). Buku Ajar Patologi 7:2
Shiddiq, M. (2012). Suhu tubuh dan nilai granulosit praoperasi pasien apendisitis akut berkomplikasi di RSUD dokter soedarso Pontianak. Jurnal mahasiswa PPD FK Universitas Tanjungpura, 2
Sjamsuhidajat.(2010). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta :EGC
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v11i8.15426
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.