ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI KECAMATAN KUTAMBARU TAHUN 2017

Rahmadani Sitepu, Alamsyah Lukito, Elaninanivi Tarigan

Sari


Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Kejadian atau penularan penyakit menular ditentukan oleh faktor-faktor risiko/determinan yang disebut host, agent, dan environment. Dalam penelitian akan menggunakan penelitian analitik dengan desain case control, Penelitian ini bersifat retrospektif yaitu rancang bangun dengan melihat kebelakang tentang suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti saat ini. Penilitaan ini dilakukan di kecamatan kutambaru dengan melihat determinan / faktor risiko terjadinya malaria Dengan tingkat kepercayan 95% dan α = 5%, hasil P<0,05. Hasil analisis data diperoleh faktor risiko kebersihan terhadap kejadian Malaria p=0,003, Odds Ratio= 3,852 dengan Confidence Interval (CI) = 1,574-9,428. Temperatur p=0,025, Odds Ratio= 2,833, Genangan air p=0,011 dan Odds Ratio= 3,063, Penggunaan Kelambu p=0,350 (p>0,05), Pengunaan obat anti nyamuk p=0,033, Kebiasaan keluar rumah pada malam hari p=0,055, faktor Umur p=0,392 dan Odds Ratio= 1,444, Jenis kelamin terhadap Malaria p=0,831 dan Odds Ratio= 1,095. Pada penelitian ini variabel yang menjadi faktor risiko terjadinya malaria adalah kebersihan, temperatur, genangan air, kelambu, anti nyamuk, keluar rumah, umur dan jenis kelamin. Untuk mendapat faktor mana yang paling dominan dengan terjadinya Malaria  maka variabel tersebut diuji secara bersama-sama dengan dilakukan uji regresi logistik berganda dengan menggunakan metode enter. Ada dua variabel yang memiliki p< 0,025 yaitu kebersihan dan genangan air, sehingga diperoleh masing-masing odds ratio 4,402 dan 3,562. Saran untuk penelitian ini berguna bagi Dinas kesehatan, Institusi dan peneliti.


Kata Kunci


Malaria; Determinan; Odds ratio

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arsin.,AA. 2012. Malaria di Indonesia tinjauan aspek epidemiologi Makasar : Masagena Press

Arsin., AA. 2008. Pola spasial kasus malaria dengan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di kabupaten Halmahera tengah, Makasar: FKM UNHAS

Arwati H, Kusmartisnawati, Poppy H, Dachlan YP. 2013. Asymptomatic Malaria in Trenggalek District, East Java Province As Revealed By Microscopic Examination and Single Step PCR. Folia Media Indonesiana 3 : 150-154.

Babba I., 2006. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria (studi kasus di wilayah kerja puskesmas hanadi kota jayapura, Semarang : Magister Epidemiologi UNDIP

Castellanos ME, Díaz S, E, Peruski LF et al. 2015.First imported Plasmodium ovale malaria in Central America: case report of a Guatemalansoldier and a call to improve its accuratediagnosis, Military Medical Research 2015 2:3.

Collins WE, Jeffery GM. 2005. Plasmodium ovale: Parasite and Disease, ClinicaL Microbiology Reviews, American Society for Microbiology 18: 3, July 2005, 570–81

Dinkes Sumut., 2012. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012. Medan, Diunduh dari:www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/02_Profil_Kes_Prov.SumateraUtara_2012.pdf pada tanggal 8 Juni 2015.

Ernawati K., 2011. Hubungan faktor risiko individu dan lingkungan rumah dengan malaria di punduh pedada kabupaten pesawaran provinsi lampung, Jakarta: Pascasarjana UI

Gray KA, Dowd S, Brain L, Bobogare A, Winni L, Shanks GD, Cheng Q 2013). Population genetics of Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax and asymptomatic malaria in Temotu Province, Solomon Island. Malaria Journal 12, 429.

Harijanto, PN., 2012. Gejala Klinis Malaria Ringan. Dalam:

Harijanto PN, Nugroho A, Gunawan CA. (Ed). Malaria Dari Molekuler ke Klinis. EGC: Jakarta, 86-7.

Harijanto, PN., 2014. Malaria. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Setiati T, Alwi I, Suroyo A.W, K.

Marcellus S, Syam A.S (Editor) Interna Publisher. Jakarta : 595-612.

Husin hasan., 2007. Analisis faktor risiko kejadian malaria di puskesmas suka merindu kecamatan sungai serut kota Bengkul, Bengkulu

Kemenkes RI, 2013. Pedoman Tata Laksana Malaria SK Menkes RI Nomor 5 Tahun 2013. Jakarta.

Laishram DD, Sutton PL, Nanda N, Sharma VL, Sobti RC, Carlton JM, Joshi H, 2012. The Complexities of malaria diseas manifestation with a focus on asymptomatic malaria. Malaria Journal 11,29.

Notoadmojo.,S., 2013. Metode penelitian kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta

Riskesdas., 2013. Riset Kesehatann Dasar. Departemen Kesehatan RI: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Rubianti I., 2009. faktor-faktor risiko malaria di wilayah kerja puskesmas paruga kota bima nusa tenggara barat, Yogyakarta :FKM Univ. Ahamd dahlan

Sitorus., MEJ., 2013. Faktor- faktor yang mempengaruri kejadian Malaria di wilayah kerja puskesmas marike, Langkat.

Sororntou, Y. , 2013. Imunologi Parasit Malaria. Dalam Ilmu Malaria Klinik. EGC: Jakarta. Hal : 88-90.

Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, SungkarS, 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Ed 4. Jakarta : EGC.

WHO, 2013. World Malaria Report 2013. Geneva : World Health Organization. Available from http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/world-malaria-report 20131211/en/index.htm. Accessed August 20, 2015.

WHO, 2014. World Malaria Report 2014 Geneva : World Health Organization. Available from http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/world-malaria-report 20131211/en/index.htm. Accessed September 15, 2015.

Widjaja junus., 2016. Determinan kejadian malaria di wilayah sulawesi, Donggala: Bali litbang P2B2




DOI: https://doi.org/10.33024/.v5i3.942

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##



Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.