Hubungan Kualitas Hidup Dengan Viral Load Pasien Hiv Aids Di Puskesmas Simpur

Geni Nurhaliza, Neno Fitriyani Hasbie, Adrian Rival Djamil

Sari


Progresivitas penyakit HIV/AIDS juga dipengaruhi muatan virus dalam plasma (Viral load). Viral load  memicu peningkatan stadium sehingga progesivitas yang cepat  ke arah AIDS dan kematian. Pengobatan antiretroviral dapat menurunkan viral load dalam darah sampai tidak terdeteksi. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA. Tujuan :untuk mengetahui hubungan kualitas hidup dengan viral load pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Simpur Bandar Lampung sebanyak 217 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 141 responden yang sudah dipilih melalui metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner dan rekam medis. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil didapatkan distribusi frekuensi pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur dengan viral load tidak tersupresi yaitu sebanyak 128 pasien (90,8%). Distribusi frekuensi pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur dengan kualitas hidup pada aspek psikologi buruk 85 pasien (60,3%), aspek fisik baik 72 pasien (51,1%), aspek kemandirian baik 82 pasien (58,2%), aspek social buruk 72 pasien (51,1%), aspek lingkungan buruk 71 pasien (50,4%). Aspek spiritual baik 75 pasien (53,2%)  . Ada hubungan viral load dengan kualitas hidup pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur p value 0,002). Ada hubungan viral load dengan kualitas hidup pasien HIV AIDS di Puskesmas Simpur.


Kata Kunci


HIV AIDS; Kualitas hidup; Viral load

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Astari, L., Sawitri, Safitri, Y. E., & P, D. H. (2009). Viral load pada Infeksi HIV. Telaah Kepustakaan, 21(1), 31–39.

Abdul Rasool, Bazigha K., Sahar A. Fahmy, Eman F. Abu-Gharbieh, dan Heyam Ali. (2010). Professional Practices and Perception towards Rational Use of Medicines According to WHO Methodology in United Arab Emirates. Pharmacy Practice, 8(1), 70–76.

Arshad, Shumaila et al. (2016). Rational Drug Use in Pakistan: A Systematic Review. Journal of Pharmacy Practice and Community Medicine, 2(4), 116– 22.

Cyndi Mutia Anur. (2023). Jumlah Kasus HIV di Indonesia Berdasarkan Faktor Risiko di tahun 2022. Jakarta. Katadata Insight Center.

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. (2022). Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung 2022.

Duggal, S., Chugh, T. Das, & Duggal, A. K. (2012). HIV and malnutrition: Effects on immune system. Clinical and Developmental Immunology, 2012. https://doi.org/10.1155/2012/784740.

Dian, Kurniawati Ninuk, dan Nursalam. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta. Salemba Medika.

Dube MP., Stein JH., Aberg JA. (2021). Guidelines for the Use of Antiretroviral Agents in Adults and Adolescents with HIV. Department of Health and Human Services 40(Build 29393).

Hizni, Alina, Annis Catur Adi, Ari Wijayanti, et al. (2016). ILMU GIZI, diedit oleh Hardinsyah dan I. D. N. Suparisa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Hamzah M, Esfandiari F, Anggraini M, et al. (2019). "Hubungan kepatuhan minum obat antiretroviral pasca 6-12 bulan dengan kadar viral load pada lelaki (LSL) yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) di Bandar Lampung tahun 2019." Journal Medical Malahayati, 4.

Karyadi, T. H. (2017). Keberhasilan Pengobatan Terapi Antiretroviral. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 4(1)

Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. (2021). Laporan Perkembangan HIV/AIDS Dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) : Triwulan I. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2011). Tentang Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV Dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Jakarta.

Kemenkes RI. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional. Modul Penggunaan Obat Rasional: 3–4.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Rencana Aksi Nasional Pengendalian HIV-AIDS Tahun 2015 - 2019. Jakarta.

Kemenkes RI. (2022). Perkembangan HIV AIDS Dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan I Tahun 2022.

Kumar, A., Darcis, G., Van Lint, C., & Herbein, G. (2015). Epigenetic control of HIV-1 post integration latency: implications for therapy. Clinical epigenetics, 7, 1-12.

Kristiono, N (2019). Mengenal HIV AIDS. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Li, M.J. et al. (2016). Stigma, social support, and treatment adherence among HIV- positive patients in Chiang Mai, Thailand. AIDS Education and Prevention: Official Publication of the International Society for AIDS Education, 26(5), 471–483.

Marcelena R, Rengganis I. (2016). Infeksi HIV/AIDS. Dalam Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4, diedit oleh Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta E A. Jakarta: Media Aesculapius.

Morisky, D.E., DiMatteo, M.R. (2011). The Morisky 8-Item Self-Report Measure of Medication-Taking Behavior (MMAS-8). Journal of Clinical Epidemiology, 64, 262-263.

Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Permenkes (2022) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Human Immuno-Deficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, Dan Infeksi Menular Seksual

Singh, B. (2015). Is Malnutrition and Oxidative Stress the Cause of gp41, gp120 and gp160 in Robert Gallo’s HIV Isolate? Diakses dari http://aras.ab.ca/articles/popular/Singh-Malnutrition-OxStress.htm pada 24 November 2017.

Setiarto, R Haryo Bimo, Karo Marni Br, dan Titus Tambaip. (2021). Penangan HIV/AIDS. Yogyakarta: Cv Budi Utama.

Setiyorini, E. (2015). Gambaran Kualitas Hidup ODHA yang Menjalani Terapi Antiretroviral (ARV) di Poli Cendana RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(1), 006–014. https://doi.org/10.26699/jnk.v2i1.art.p006-014

World Health Organization. (2021). Guidelines Hiv Prevention, Testing, Treatment, Service Delivery and Monitoring: Recomendation for Public Helath Approach. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids

Zhang Y, Sivay M V, et al. (2018). Antiretroviral Drug Use and HIV Drug Resistance Among Young Women in Rural South Africa: HPTN 068. Journal Acquired Immune Deficiency Syndrom, 79, 315–322. https://pubs.acs.org/doi/10.1021/acs.jafc.8b02150




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i2.18332

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.