Laporan Kasus : Skabies Pada Bayi Usia 2 Bulan 5 Hari

Okta Rosaria Dolu

Sari


Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes Scabies var, hominis dan produknya. Ditandai gatal malam hari, mengenai sekelompok orang dengan tempat predileksi di lipatan kulit yang tipis, hangat dan lembab. Laporan kasus ini melaporkan sebuah kasus seorang bayi berusia 2 bulan 5 hari dibawa ke Puskesmas Kota Bajawa dengan keluhan muncul bintil-bintil kemerahan pada leher, ketiak, perut, lipat paha, kedua tangan dan kedua kaki sejak ± 3 minggu yang lalu. Pasien cenderung lebih rewel dan sering menangis pada malam hari. Status dermatologis lokasi pada leher, ketiak, perut, lipat paha, kedua tangan dan kedua kaki. Status dermatologis ujud kelainan kulit papul eritema multipel, milier, lentikular, sirkumskrip. Skabies ditegakkan menjadi diagnosis kerja pada kasus ini. Selanjutnya pasien di edukasi mengenai penyakit dan diberikan terapi permethrin 5% krem 1x/minggu (diaplikasi ke seluruh tubuh dan dibasuh setelah 8 jam).


Kata Kunci


Dermatologis, P; ermethrin 5%; Skabies

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Baker, F. (2010). Scabies management. Paediatr Child Health.

Chan, G., Akintorin, S., Luu, M., & Harter, N. (2021). Blastic plasmacytoid dendritic cell neoplasm with cutaneous presentation: A case series in children. Pediatric Dermatology, 38(4). https://doi.org/10.1111/pde.14652

Djuanda, A., Hamzah, M., & Aisah, S. (2016). Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi kelima. In Jakarta: Balai penerbit FKUI.

El-Moamly, A. A. (2021). Scabies as a part of the World Health Organization roadmap for neglected tropical diseases 2021–2030: what we know and what we need to do for global control. In Tropical Medicine and Health (Vol. 49, Issue 1). https://doi.org/10.1186/s41182-021-00348-6

Elena, B. E., & Song, C. (2021). Gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara mengenai scabies periode Oktober-Desember 2020. Tarumanagara Medical Journal, 3(1). https://doi.org/10.24912/tmj.v3i2.11738

Ferreira, I. G., Weber, M. B., & Bonamigo, R. R. (2021). History of dermatology: the study of skin diseases over the centuries. Anais Brasileiros de Dermatologia, 96(3). https://doi.org/10.1016/j.abd.2020.09.006

Gunardi, K., Sungkar, P. S., Widaty, S., & Irawan, Y. (2023). Level of Evidence Diagnosis Skabies Berdasarkan Oxford Centre for Evidence-Based Medicine. EJournal Kedokteran Indonesia, 10(3). https://doi.org/10.23886/ejki.10.224.276-83

Handoko. (2010). Skabies. Dalam Ilmu Penyaki Kulit Dan Kelamin (Eds Keenam). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ighani, A., Georgakopoulos, J. R., Shear, N. H., Walsh, S., & Yeung, J. (2018). Maintenance of therapeutic response after 1 year of apremilast combination therapy compared with monotherapy for the treatment of plaque psoriasis: A multicenter, retrospective study. Journal of the American Academy of Dermatology, 79(5). https://doi.org/10.1016/j.jaad.2018.04.043

Khalil, S., Abbas, O., Kibbi, A. G., & Kurban, M. (2017). Scabies in the age of increasing drug resistance. In PLoS Neglected Tropical Diseases (Vol. 11, Issue 11). https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0005920

KOÇ, H. A., & ÜNLÜ AÇIKEL, S. (2023). Scabies: Clinical Signs, Diagnosis and Current Treatment. Archives of Current Medical Research, 4(2). https://doi.org/10.47482/acmr.1244299

Kurniawan, M., Ling, M. S. S., & Franklind. (2020). Diagnosis dan Terapi Skabies. Cermin Dunia Kedokteran, 47(2).

Oktavia, R., Effendi, A., & Silvia, E. (2021). Penelitian Retrospektif Pasien Skabies Berdasarkan Faktor Usia Dan Jenis Kelamin Di Poliklinik RS Pertamina Bintang Amin Periode 02 Januari 2016- 31 Desember 2018. ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2). https://doi.org/10.37148/arteri.v2i2.144

Ständer, S., & Ständer, S. (2021). Itch in Scabies—What Do We Know? In Frontiers in Medicine (Vol. 8). https://doi.org/10.3389/fmed.2021.628392

Steer, A. C., Jenney, A. W. J., Kado, J., Batzloff, M. R., La Vincente, S., Waqatakirewa, L., Mulholland, E. K., & Carapetis, J. R. (2009). High burden of impetigo and scabies in a tropical country. PLoS Neglected Tropical Diseases, 3(6).

https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0000467

Sungkar, S. (2016). Skabies: Etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Thomas, C., Rehmus, W., & Chang, A. Y. (2021). Treatment practices in the management of scabies in infants younger than two months. Pediatric Dermatology, 38(2). https://doi.org/10.1111/pde.14523

Walker, M. (2019). WARTIME RESEARCH INTO SCABIES USING “HUMAN GUINEA PIGS”. Dermatological Nursing, 18(1).

Widaty, S., Miranda, E., Cornain, E. F., & Rizky, L. A. (2022). Scabies: update on treatment and efforts for prevention and control in highly endemic settings. In Journal of Infection in Developing Countries (Vol. 16, Issue 2). https://doi.org/10.3855/jidc.15222

Yotsu, R. R., Yoshizumi, J., & Izri, A. (2023). Biology of Sarcoptes scabiei and Its Relevance to Human Scabies: Clinical Symptoms, Treatment, and Management. In Scabies. https://doi.org/10.1007/978-3-031-26070-4_2




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i10.20078

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.