Efektifitas Madu Trigona Apicalis Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri Cutibacterium acnes Pada Acne Vulgaris Dengan Metode Difusi
Sari
Cutibacterium acnes adalah bakteri gram positif yang meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan peradangan kulit pada Acne vulgaris. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik, terutama Cutibacterium acnes, meningkat di Indonesia, menjadi masalah penting dalam pengobatan. Sifat antibakteri madu muncul sebagai alternatif alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemanjuran madu terhadap Cutibacterium acnes pada konsentrasi 20%, 50%, dan 80% menggunakan metode difusi disk, dan untuk mengevaluasi potensinya sebagai pengganti antibiotik dalam pengobatan Acne vulgaris. Studi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif madu sebagai antibakteri dalam mengisolasi bakteri Cutibacterium acnes, penyebab jerawat vulgaris. Dengan menggunakan metode uji difusi cakram pada media agar Mueller-Hinton, penelitian ini menggunakan desain eksperimental murni untuk melihat bagaimana larutan madu memengaruhi zona penghambatan Cutibacterium acnes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan madu 20% menghasilkan zona penghambatan lemah (4,02 mm), zona penghambatan sedang 50% (8,5 mm), dan zona penghambatan kuat 80% (12,92 mm). Namun, larutan madu dengan konsentrasi 20%, 50%, dan 80% memiliki efek antibakteri pada Cutibacterium acnes. Aquadest, yang berfungsi sebagai kontrol negatif, tidak menciptakan zona penghambatan. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan antara larutan madu (20%, 50%, dan 80%), Tetrasiklin, dan Aquadest, dengan p-value = 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa, meskipun efektivitas Tetrasiklin 30 mcg lebih rendah, madu dapat menghentikan pertumbuhan Cutibacterium acnes.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adji, S. (2017) Buku Terapi Madu: 31 Resep Untuk Kesehatan dan Pengobatan. 1st edn. Jakarta: Penebar Plus.
Avisya, Z. et al. (2024) ‘JPKM Cahaya Negeriku Volume_4 Nomor_01 Tahun 2024 e-ISSN (Online): 0000-0000’, (7), pp. 1–5.
Ayu, S. et al. (2022) ‘Potensi dan Aktivitas Antibakteri Madu , Bee Pollen , dan Propolis dari Lebah Kele ( Trigona sp .) terhadap Bakteri Penyebab Jerawat’, 1, pp. 182–192.
Choi, H.A. et al. (2021) ‘Growth suppression of a gingivitis and skin pathogen cutibacterium (Propionibacterium) acnes by medicinal plant extracts’, Antibiotics, 10(9). Available at: https://doi.org/10.3390/antibiotics10091092.
Combarros-Fuertes, P. et al. (2020) ‘Honey: Another alternative in the fight against antibiotic-resistant bacteria?’, Antibiotics, 9(11), pp. 1–21. Available at: https://doi.org/10.3390/antibiotics9110774.
Dibintang Akbari, C.A. and Pramuningtyas, R. (2024) ‘Efektivitas Penggunaan Zinc Pada Acne Vulgaris: Literature Review’, Journal of Comprehensive Science (JCS), 3(1), pp. 109–116. Available at: https://doi.org/10.59188/jcs.v3i1.588.
Fahay, A.J. et al. (2022) ‘Pengaruh Pemberian Madu dari Lebah (Apis Mellifera) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli’, Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(10), pp. 687–693. Available at: https://doi.org/10.33096/fmj.v2i10.124.
Fatimah Marwah et al. (2022) ‘Uji Sensitivitas Madu Lebah Hutan (Apis Dorsata) Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Penyebab Acne Vulgaris’, Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(8), pp. 578–584. Available at:
https://doi.org/10.33096/fmj.v2i8.110.
Hariani, N., Mismawati, A. and Ruga, R. (no date) ‘Phytochemical Analysis of Ethanol Extract from Stingless Bee ( Tetragonula laeviceps Smith ) Honey and Its Anti-Acnes Activity’, pp. 1–7.
Harjanto, S., Mujianto, M., Arbainsyah, & Ramlan, A. (2020) ‘Budidaya Lebah Madu Kelulut Sebagai Alternatif Mata Pencaharian Masyarakat’, Yayasan Swaraowa [Preprint].
Hasan, A.E.Z. et al. (2020) ‘Fisikokimia Madu Multiflora Asal Riau Dan Potensinya Sebagai Antibakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus’, Chemistry Progress, 13(2), pp. 81–90. Available at: https://doi.org/10.35799/cp.13.2.2020.31594.
Krisyanella, K. et al. (2021) ‘Screening Fitokimia Dan Penetapan Potensi Madu Hutan Sebagai Agen Antibakteri Terhadap Bakteri Propinibacterium Acne dan Staphylococcus Aureus’, Jurnal Farmasi Higea, 13(1), p. 23. Available at:
https://doi.org/10.52689/higea.v13i1.327.
Kurniati, I. et al. (2022) ‘Efektivittas Antibakteri Ekstrak Daun Teh Dalam Menghambat dan Membunuh Cutibacterium acnes’, Jab: Staba, 6(2), pp. 16–19.
Maimunah, S. et al. (2021) ‘Uji Aktivitas Antibakteri Madu Hutan Terhadap Bakteri Bacillus cereus Forest Honey Antibacterial Activity Against Bacillus cereus’, 8(1), pp. 9–15.
Mangapi, Y.H., Tandilimbong, H. and Ganisa, E. (2020) ‘Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Semester Viii Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Tana Toraja Tahun 2020’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Promotif, 5(1), pp. 14–26. Available at: https://doi.org/10.56437/jikp.v5i1.23.
Mubarik, D. (2023) ‘Abstract the Effect of Dehumidification Time on the Quality of Crassicarpa and Mangium Honey Cultivated At Pt. Suhita Bee Indonesia’.
Peerada Sermswan, Rakwaree Sriharat, Supichcha Saithong, Matchima Laowansiri, Nutchaya Amornruk, Direkrit Chiewchengchol, Nopadon Noppakun, Pravit Asawanonda, Tanittha Chatsuwan, C.K. (2023) ‘A cross‐sectional study examining the prevalence of antibiotic‐resistant Cutibacterium acnes isolated from patients with acne in Bangkok, Thailand’, The Journal of Dermatology [Preprint]. Available at: https://doi.org/10.1111/1346-8138.16823.
Puspita, R. and Hasani, N. (2024) ‘Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Dengan Metode Ekstraksi UAE (Ultrasound Assisted Extraction) Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Menggunakan Difusi Cakram’, Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(3), pp. 1863–1878.
Rahmiati et al. (2023) ‘Literature Review: Potensi Madu Kelulut (Stingless Bee Honey) Sebagai Antituberkulosis Berdasarkan Kandungan Bioaktif Sebagai Antibakteri, Antiinflamasi Dan Antioksidan’, Prosiding Kongres XV & HUT KE – 52 PAAI 2023 - 4th Lummens: “The Role of Gut-Brain Axis in Indonesian Human Development”, pp. 529–538.
Suhartomi, S. et al. (2024) ‘Systematic Review: Pengaruh Penggunaan Kosmetik Terhadap Kejadian Acne vulgaris’, Nommensen Journal of Medicine, 10(1), pp. 21–32. Available at: https://doi.org/10.36655/njm.v10i1.1609.
Tarigan, A. et al. (2024) ‘Inovasi Penggunaan Toner Daun Sirih dalam Mengatasi Kulit Wajah Berjerawat’, 8, pp. 5359–5363.
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i6.20091
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.