Potensiasi Madu Trigona Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri (Staphylococcus aureus) Penyebab Furunkel Dan Karbunkel

Shifa Meilan Pratiwi, Anggunan Anggunan, Eka Silvia, Mala Kurniati

Sari


Furunkel dan karbunkel adalah infeksi kulit yang terjadi pada folikel rambut, dan diakibatkan bakteri Staphylococcus aureus. Pemakaian antibiotik yang berlebih telah menyebabkan meningkatnya resistensi bakteri, termasuk Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, diperlukan alternatif antibakteri alami untuk mengurangi efek samping penggunaan antibiotik jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektivan madu Trigona sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang menyebabkan furunkel dan karbunkel. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang membagi madu dalam tiga konsentrasi (20%, 50%, dan 80%) untuk menguji zona hambat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol positif (mupirocin krim 2%) memiliki rata-rata zona hambat terbesar (19,15 mm), sementara kontrol negatif (Aquadest) tidak menunjukkan adanya zona hambat. Konsentrasi madu 20% memiliki zona hambat terkecil (2,47 mm), sedangkan konsentrasi madu 50% dan 80% menunjukkan zona hambat yang lebih besar, masing-masing 7,6 mm dan 9,17 mm. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis diperoleh p 0,01 (p < 0,05), yang menandakan adanya perbedaan yang signifikan antara variabel independen (konsentrasi madu) dan variabel dependen (zona hambat). Penelitian ini menyimpulkan bahwa madu Trigona mempunyai kemampuan sebagai zat antibakteri yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, dengan kemanjuran yang semakin tinggi seiring bertambahnya konsentrasi madu.


Kata Kunci


Antibakteri; Furunke; Karbunkel; Madu Trigona; Staphylococcus aureus

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Almasaudi, S. (2021). The antibacterial activities of honey. Saudi Journal of Biological Sciences, 28(4), 2188–2196.

Brooks, G. F., Carroll, K. C., Butel, J. S., Morse, S. A., & Meitzner, T. A. (2013). Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology 26th

Edition.

Carroll, K. C., Morse, S. A., Mietzner, T., & Miller, S. (2017). Kemoterapi Antimikroba. In Allen, C. Handoko, L. Agustina, & R. B. Hariyanto (Eds.), Jawetz, Melnick, & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran Edisi 27 (p. 402).

Cristina, S., Asfar, A. M. I., Asfar, A. M. I., Sirwanti, Sari, T. P., & Nurdin. (2022). Madu. In Liptint Organik Multifungsi: Transformasi Limbah Kulit Buah Naga Kombinasi Madu Trigona Pada Ibu Pkk Desa Batulappa (p. 58). Eureka Media Aksara.

Depkes RI. (2012). Prevalensi Penyakit Kulit di Indonesia.

Djuanda, A. (2016). Pioderma. In S. L. S. Menaldi, K. Bramono, & W. Indriatmi (Eds.), Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin Edisi Ketujuh (p. 74).

Fitriana, F., Putri, S. K., & Darmawati, D. (2022). Kombinasi ekstrak jeruk nipis dan madu dalam meningkatkan daya hambat Staphylococcus aureus. Jurnal Sago Gizi Dan Kesehatan, 4(1), 72.

Fransisca, D., Kahanjak, D. N., & Frethernety, A. (2020). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 4(1), 460–470.

Hakim, S. S., Wahyuningtyas, R. S., & Rahmanto, B. (2021). Sifat Fisikokimia Dan Kandungan Mikronutrien Pada Madu Kelulut (Heterotrigona itama) Dengan Warna Berbeda. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 39(1), 1–12.

Harlim, A. (2019). Pioderma. In Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin (p. 5). Fk UKI.

Hidayati, A. N. (2019). Furunkel Dan Karbunkel. In A. N. Hidayati, Damayanti, M. Sari, M. D. Alinda, N. R. Reza, & Y. Widia (Eds.), Infeksi Bakteri di Kulit (pp. 29–39). Airlangga University Press.

Jamilatun, M. (2019). Uji Resistensi Antibiotik Staphylococcus aureus Isolat Kolam Renang. Biomedika, 12(1), 1–8.

Jodidio, M., & Schwartz, R. A. (2024). Honey therapies for dermatological disorders: more than just a sweet elixir. International Journal of Dermatology, 63(4), 422–430.

Lomban, A., Kalangi, S. J. R., & Pasiak, T. F. (2021). Manfaat Olesan Madu Pada Penyembuhan Luka Kulit. Jurnal E-Biomedik, 8(2), 202–208.

Miller, L. S. (2019). Superficial Cutaneous Infections and Pyodermas. In S. Kang, M. Amagai, A. L. Bruckner, A. H. Enk, D. J. Margolis, A. J. McMichael, & J. S. Orringer (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology 9th Edition (pp. 2719–2725).

Mubarik, D. (2023). The Effect of Dehumidification Time on the Quality of Crassicarpa and Mangium Honey Cultivated At Pt. Suhita Bee Indonesia.

Papadakis, M. A., & McPHEE, S. J. (2020). Furunculosis (Boils) & Carbuncles. In M. A. Papadakis, S. J. McPhee, & M. W. Rabow (Eds.), Current Medical Diagnosis & Treatment 2020 (pp. 415–417).

PERDOSKI. (2021). Pioderma. In A. S. Siswati, C. Rosita, D. Triwahyudi, K. W. Budianti, & P. Mawardi (Eds.), Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Spesialis Dermatologi Dan Venerologi Indonesia (pp. 102–105).

Prawitasari, S. (2018). Furunkel Dan Karbunkel. In S. Murlistyarini, S. Prawitasari, & L. Setyowatie (Eds.), Intisari Ilmu Kesehatan Kulit &

Kelamin (pp. 113–116). UB Press.

Rudini, M., Monita, D. N. K., Kuswanto, E., & Listiana, I. (2024). Identifikasi Jenis Dan Karakteristik Sarang Lebah Madu Tanpa Sengat (Stingless Bee) Di Peternakan Lebah Simpur Desa Kecapi. Biospecies, 17(1), 56–64.

Sagita, D., Pratama, S., & Hastuti. (2020). Uji Resistensi Antibiotik Terhadap Kultur Bakteri Staphylococcus aureus pada Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit “Y” Kota Jambi. Journal of Healthcare Technology And Medicine, 6(1), 301–307.

Sahputra, A. (2014). Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Skripsi, 1–34.

Sun, D. M., Rini, D. I., & Nurina, R. L. (2019). Uji Aktivitas Antibakteri Madu Hutan Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Secara In Vitro. Cendana Medical Journal (CMJ), 16(1), 66–73.

Suwandi, A., & Kustiawan, P. M. (2024). Formulasi Essence Sheet Mask Kombinasi Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) dan Madu Trigona sp. Sebagai Anti-Acne. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 6(2), 309–316.

Warsa, U. C. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi (A. Syahrurachman, A. Chatim, A. Karuniawati, & B. Bela (eds.)). Binarupa Aksara.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i6.20381

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.