Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2024
Sari
Abstract: : Factors Associated with the Incidence of Benign Prostatic Hyperplasia at Bintang Amin Hospital, Bandar Lampung in 2024. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a non-cancerous enlargement of the prostate that is frequently observed in men, particularly as they get older. In Indonesia, the prevalence of BPH is 20% among men aged 41 to 50 years, rising to 50% among those aged 51 to 60 years, and reaching 90% in men over 80 years old. Factors such as age, diabetes mellitus, and obesity are known to play a role in the development of BPH. This research aims to assess the incidence of BPH and the factors influencing its occurrence at Bintang Amin Hospital in Bandar Lampung in 2024. The study used a cross-sectional design with an observational analytical method. Data were gathered from the medical records of patients diagnosed with BPH in 2024. Out of 144 samples analyzed, 117 (81.2%) patients were aged 50 or older, 93 (64.6%) were obese, and 117 (81.2%) had a history of diabetes mellitus, with 111 (77.1%) diagnosed with BPH through histopathological analysis. The bivariate analysis revealed a significant association between age (p = 0.000) and diabetes mellitus (p = 0.000) with the occurrence of BPH. However, no significant relationship was found between obesity and BPH (p = 1.000). These findings suggest that age and diabetes mellitus are significantly associated with BPH, while obesity does not show a significant correlation.
Keywords: Benign Prostatic Hyperplasia, Diabetes Mellitus, Obesity, Prostate, Age.
Abstrak: Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2024. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran prostat yang tidak bersifat kanker, yang umumnya terjadi pada pria, terutama seiring bertambahnya usia. Di Indonesia, prevalensi BPH tercatat sebesar 20% pada pria berusia 41 hingga 50 tahun, meningkat menjadi 50% pada pria usia 51 hingga 60 tahun, dan mencapai 90% pada pria di atas usia 80 tahun. Faktor-faktor seperti usia, diabetes melitus, dan obesitas diketahui dapat memengaruhi terjadinya BPH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian BPH dan faktor-faktor yang memengaruhi kejadian BPH di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan analitik observasional. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien yang telah didiagnosis dengan BPH pada tahun 2024. Dari 144 sampel yang dianalisis, ditemukan 117 (81,2%) pasien berusia ≥50 tahun, 93 (64,6%) pasien menderita obesitas, dan 117 (81,2%) pasien memiliki riwayat diabetes melitus, dengan 111 (77,1%) pasien didiagnosis BPH berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia (p=0,000) dan diabetes melitus (p=0,000) dengan kejadian BPH. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara obesitas dan kejadian BPH (p=1,000). Hasil ini menunjukkan bahwa usia dan diabetes melitus memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian BPH, sementara obesitas tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
Kata kunci: Benign Prostatic Hyperplasia, Diabetes Melitus, Obesitas, Prostat, UsiaKata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Agung. (2018). Hubungan Obesitas, Merokok Dan Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Di Poli klinik bedah Rumah Sakit Ibnu Sina Bukittinggi. Afiyah, 1-7.
Armadani, M. (2024). Systematic Review: Hubungan Obesitas dengan Risiko Benign Prostat Hiperplasia . Medula, 254-259.
Arsi, R., Afdhal, F., & Fatrida, D. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Benigna Prostat Hiperplasia Di Poli Klinik Rsud Bayung Lencir Tahun 2021. Indonesian Journal of Helath and Medical, 36-42.
Aurella, H. (2021). Karakteristik Klinis dan Histopatologi Pasien Benign Prostatic Hyperplasia Di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. M. Salamun Kota Bandung Tahun 2020-2021. Bandung Conference Series: Medical Science, 795-805.
Ayu Gustikasari. (2020). Pengaruh Faktor Usia Terhadap Terjadinya Penyakit Benign Prostat Hyperplasia (BPH) di Ruang Rawat Inap Rsud Lamaddukelleng Sengkang. Jurnal Ilmiah Mappadising, 133-138.
Denny, Tria, & Wat. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Benign Prostaltic Hyperplasia Di Unit Rawat Jalan. Jurnal Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, 975-992.
Dharmawan, N. K., & Duarsa, G. W. (2018). Infeksi Saluran Kemih Berhubungan Dengan Peningkatan Nilai Prostate Specific Antigen Pada Pasien Benign Prostate Hyperplasia Di Rumah Sakit Sanglah. E-JURNAL MEDIKA UDAYANA, vol 7, 230-233.
Frasiska, K. D. (2018). Usia dan Obesitas Berhubungan Terhadap Terjadinya Penyakit Benign Prostatic Hyperplasia Di RSUP Sanglah Bali Periode Januari 2014 Sampai Desember 2014. Directory of open access journal, 1-5.
Lloyd, G. L., Mark, J. M., & Ricke, W. A. (2020). Benign Prostatic Hyperplasia and Lower Urinary Tract Symptoms. HHS Public Access, 1-14.
Lokeshwar. (2019). Epidemiology and treatment modalities for the management of. Translational Andrology and Urology, 530.
Ng, M., Leslie, S. W., & Baradhi, K. M. (2024, October 20). Benign Prostatic Hyperplasia. pp. 1-3.
Notoadmojo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Arisman.
Novendi, H. S. (2022). Diagnosis Dan Tatalaksana Benign Prostatic Hyperplasia: Sebuah Studi Literatur. Jurnal Syntax Fusion, 224-233.
Ritonga, C. M. (2022). Literature Review: Hubungan Diabetes Mellitus Dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia. Molucca Medica, 41-52.
Ruspanah, A., & Manuputty, J. T. (2017). Hubungan Usia, Obesitas Dan Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Kejadian Benign Prostate Hyperplasia (BPH) Derajat IV Di Rsud Dr. M. Haulussy Ambon Periode 2012-2014. Molucca Medica, 142-149.
Sjamsuhidajat, R. (2017). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Suryawan, B. (2016). Hubungan Usia Dan Kebiasaan Merokok Terhadap Terjadinya Bph Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2015. Jurnal Medika Malahayati, 102-107.
Syahputra, I. (2022). Hubungan Diabetes Melitus Tipe II Dengan Kejadian Benigna Prostat Hiperplasia Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Malahayati Health Student Journal, 550-563.
Tjahjodjati, Umbas, R., & Syahrir, S. (2021). Panduan Penatalaksanaan Klinis (Pembesaran Prostat Jinak). Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
Wisesa, B. B. (2024). Pembesaran Prostat Jinak dan Usia: Apa Hubungannya? Hasil Ultrasonografi ada Pasien dengan Prostat yang Membesar. Journal Of Social Science Research, 2065-2077.
Xu, G., Guan, Q., & Huang, Z. (2024). The Etiology and Pathogenesis of Benign Prostatic. Research and Reports in Urology, 205-214.
DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v12i7.20390
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.