ANALISIS PERANAN KADER POSYANDU TERHADAP MANAJEMEN PENANGANAN BALITA KEP DI PUSKESMAS RAJA BASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017

Festy Ladyani Mustopa, Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi

Sari


Gizi buruk merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak yang disebabkan kurangnya asupan gizi yang berlangsung lama (kronis). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 di Provinsi Lampung tentang kasus gizi buruk pada tahun 2016 sebanyak 251 kasus. Berdasarkan data Puskesmas Raja Basa Indah Bandar Lampung tahun 2016 terdapat 16 balita BGM dan sedang menjalani penanganan. Kader posyandu mempunyai peran yang penting karena merupakan pelayan kesehatan (health provider) yang pertama kali menemukan kasus gizi buruk serta menangani kasus itu dikarenakan berada di dekat kegiatan sasaran Posyandu dan kader memiliki frekuensi tatap muka lebih sering daripada petugasĀ  kesehatan lainnya di masyarakat. Untuk menganalisis peranan kader posyandu dalam manajemen penanganan balita Kurang Energi Protein (KEP) tahun 2017. Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara teknik non-probability purposive sampling. Pengambilan data dengan cara wawancara terstruktur dan mendalam. Analisis data dengan cara triangulasi dengan informan koordinator gizi, kader posyandu, ketua RT. Jumlah keseluruhan informan sebanyak 3 orang. Didapatkan peran kader posyandu dalam manajemen penanganan terhadap balita KEP sudah berjalan dengan baik.

Kata Kunci


Peranan, Manajemen, KEP, Kader Posyandu

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Depkes RI. (2008). Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Dinkes. (2016). Profil Data Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Fitri W. (2005). Gambaran Peran Kader Posyandu di Posyandu Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro tahun 2005. Bojonegoro; Akes Rajekwesi

Kemenkes RI. (2012). Buku Posyandu. Diakses pada tanggal 15 November 2016 dihttp://promkes.depkes.go.id

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Kemenkes Kurnia

Purwito, N & Pusponegoro. (2012). Efektivitas Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal di Jakarta Timur. Journal Indonesia Medicine Association, Vol 62, No 11

Simba.(2008). Referral Pattern of Patients Received at the National Referral Hospital. Journal of Public Health, Vol 5, No 1

Supariasa, I. D. N. (2013). dkk: Penilaian Status gizi (Edisi Revisi). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Sururi, M. (2006). Penanggulangan gizi buruk. Akses di http://www. dinkes purworejo. go. id/index2. php.

Trisnantoro, L. (1996). Prinsip-Prinsip Manajemen Pelayanan Kesehatan (Doctoral dissertation, Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada).

Secretariat, W. H. O., Andersson, M., De Benoist, B., Delange, F., & Zupan, J. (2007). Prevention and control of iodine deficiency in pregnant and lactating women and in children less than 2-years-old: conclusions and recommendations of the Technical Consultation. Public health nutrition, 10(12A), 1606-1611.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2086

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.