Efek Antidiabetes Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus)

Cahaya Carla Bangsawan, Intanri Kurniati

Sari


Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal dimana kadar gula darah sewaktu sama atau melebihi 200 mg/dL, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dL atau kadar gula darah plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) ³200 mg/dL diikuti dengan gejala polidipsia, poliuria, dan polifagia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, penderita diabetes melitus terbesar berada pada rentang usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun serta lebih didominasi oleh wanita (1.8%) dibandingkan pria (1.2%) dan banyak ditemui di daerah perkotaan (1.9%) dibandingkan perdesaan (1.0%). Penggunaan obat jangka panjang sebagai terapi diabetes sering kali menimbulkan beberapa efek samping yang akhirnya menurunkan tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat. Buah okra (Abelmoschus esculentus) termasuk dalam keluarga Malvaceae merupakan tanaman yang tersebar luas di Indonesia bahkan di dunia. Tanaman ini banyak dikonsumsi sebagai alternatif terapi untuk mengobati penyakit diabetes melitus oleh masyarakat. Review artikel ini tertuju pada pengaruh tanaman okra (Abelmoschus esculentus) sebagai anti diabetes. Simpulan, tanaman okra dapat menjadi terapi alternatif untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus.

Kata Kunci


Diabetes Melitus; Tanaman Okra; Abelmoschus esculentus

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Buraerah, Hakim. (2010). Analisis faktor risiko diabetes melitus tipe 2 di PuskesmasTanrutedong, Sidenreg Rappan. Jurnal Ilmiah Nasional [diakses tanggal 28Agustus 2019]. Tersedia dari: http://lib.atmajaya.ac.id/default. spx?tabI

Depkes RI. 2008. Diabetes Mellitus ancaman umat manusia di dunia. Jakarta:Kemenkes RI.

Depkes RI. 2008. Pedoman pengendalian diabetes melitus dan penyakit metabolik.Direktorat PengendalianPenyakit Tidak Menular.

Fan S, Zhang Y, Sun Q, Yu L, Li M, Zheng B, Wu X, Yang B, Li Y, Huang C. 2014.Extract of okra lowers blood glucose and serum lipids in high fat diet induced obese C57BL/6 mice. J Nutr Biochem. 25(7): hlm 702-709.

Gasendo, Cherie D., Julmarie Claire C. Pascua, dan Clair J. 2012. Cost effectiveanalysis of the extracted mucilagenous substance of Okra (HibiscusEsculentus) and corn starch as tablet binders. Journal of Pharmacy 3.

Kemenkes RI. 2014. Situasi dan analisis diabetes. Jakarta : Pusat Data dan InformasiKementrian Kesehatan Republik Indonesia

Khairani. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. 2018. Jakarta Selatan : Pusat Data danInformasi Kementrian Kesehatan RI

Kocurek, B. 2009. Promoting Medication adherence in older adults and the rest of us.Diabetes Spectr. 1;22(2):80–4. [diakses tanggal 29 Agustus 2019]Tersediadari: http://spectrum.diabetesjournal org/cgi/doi/10.2337/

Mulyati, R.; Diah S. 2008. Ilmu etnobotani‘hoinu’ abelmoschusesculentus: pemanfaatan,prospek dan pengembangannya di Sulawesi Tenggara”.Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 diIndonesia. Jakarta; hlm 1-58 .

Perkeni. 2011. Pengolahan dan pencegahan diabetes militus tipe 2 di Indonesia.Perkumpulan Endikronologi Indonesia

Ramadhan, N., Marissa, N. 2015. Karakteristik penderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kadar HbA1c di Puskesmas Jayabaru Kota Banda Aceh. 2(2):hlm 50

Ramadhan, N., Marissa, N. 2015. Karakteristik penderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kadar HbA1c di Puskesmas Jayabaru Kota Banda Aceh. 2(2):hlm 49-56

Ririn, C. 2012. Pengaruh jumlah pasta tomat terhadap penurunan kadar gula darahpada mencit diabetes. Fakultas Teknologi Industri Pertanian: PASCAUniversitas Andalas [thesis]

Riyanti, S., Ratnawati, J., Aprilianti, S. 2018. Potensi buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) sebagai inhibitor alfa glukosidase. 6(1), hlm 6-10

Roy, A. 2014. Functional properties of okra abelmoschus esculentus l.: Traditionalclaims and scientific evidences. Plant science today. 1(1): hlm 121-130

Sabitha V, Ramachandran S, Naveen KR, Panneerselvam K. 2011. Antidiabetic and antihyperlipidemic potential of Abelmoschus esculentus (L.) Moench instreptozotocin-induced diabetic rats. J Pharm Bioallied Sci. 3(3): hlm 397-402.

Uraku, A.J.; Onuoha, S. C.; Offor, C.E.; Ogbanshi, M. E.; Ndidi, U. S. 2011. The effectsof abelmoschus esculentus fruits on ALP, AST and ALT of diabetic albino rats. International Journal of Science and Nature. 2(2):hlm 582-586

Utami, R.P. 2018. Kandungan gizi, total fenol, kuersetin, dan kapasitas antioksidantotal pada berbagai proses pemasakan okra (Abelmoschus esculentus L.); Bogor: IPB. [disertasi]

WHO. 2016. Fact Sheet of Diabetes.

Wijayanto, A., Burhan, E., Nawas, A., Rochsismandoko. 2015. Faktor terjadinyatuberkulosis paru pada pasien diabetes melitus tipe 2. Journal RespiratoriIndonesia. 25(1): hlm 1-11. Tersedia dari: http://jurnalrespiratori .org/wp content/ uploads/2015/08/jri-jan 2015-35-1-1-11.pdf. [diakses tanggal 29Agustus 2019].

World Health Organization. 2016. Global Report on Diabetes. France: World HealthOrganization. [Sitasi: 29 Agustus 2019]. Tersedia dari :http://www.who.int/diabetes/gl bal-report/en/.

Zaenab, S. 2017. Penggunaan berbagai dosis infus buah Okra (Abelmoschusesculentus) untuk penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattusnorvegicus) hiperglikemia. SENASPRO : hlm 1229-39.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i4.2108

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.