PERBEDAAN TINGKAT REFLEKSI DIRI DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2019

Sri Maria Puji Lestari

Sari


Refleksi diri adalah bagian penting dari kegiatan, termasuk pembelajaran dalam pendidikan kedokteran. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati harus mampu melakukan refleksi diri hingga dapat mengevaluasi setiap proses pembelajaran dan menentukan langkah apa yang harus dilakukan dalam menunjang keberhasilannya pada saat menempuh jenjang pendidikan pada tahap selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018 pada tahun 2019. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan survey deskriptif dengan menggunakan metode Accidental Sampling. Jumlah populasi adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018. Didapatkan sampel sebanyak 644 responden. Tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015 s.d 2018 pada tahun 2019 sebagian besar memiliki tingkat refleksi diri sedang sebanyak 363 responden (56,37%), refleksi diri tinggi sebanyak 216 responden (33,54%) dan refleksi diri rendah sebanyak 65 responden (10,09%). Sebagian besar angkatan 2015 memiliki tingkat refleksi diri tinggi (64,56%), sedangkan pada angkatan lainnya (2016, 2017 dan 2018) memiliki tingkat refleksi diri sedang. Terdapat beberapa perbedaan tingkat refleksi diri pada berbagai angkatan terutama angkatan 2015, namun sebagian besar tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015 s.d 2018 pada tahun 2019 memiliki tingkat refleksi diri sedang.


Kata Kunci


Refleksi Diri; Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Boud, D., Keogh, R., & Walker, D. (2013). Reflection: Turning experience into learning. London: Routledge.

Nidawati, N. (2013). Belajar Dalam Perspektif Psikologi Dan Agama. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 4(1).

Oktaria, D (2015). Refleksi Diri sebagai Salah Satu Metode Pembelajaran di Fakultas Kedokteran. Prosiding Seminar Presentasi Artikel Ilmiah Dies Natalis FK Unila ke 13, 76-82.

Phan, H. P. (2008). Achievement goals, the classroom environment, and reflective thinking: A conceptual framework. Electronic Journal of Research in Educational Psychology. ISSN. 1696-2095. No. 16, 6(3), 571-602.

Ritunga, I., Rahayu, G. R., & Suhoyo, Y. (2018). Critical Reflection and Feedback for Medical Students: A Comparative Study. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education, 7(1), 74-82.

Sandars, J. (2009). The use of reflection in medical education: AMEE Guide No. 44. Medical teacher, 31(8), 685-695.

Savery, J. R. (2006). Overview of problem-based learning: definition and distinctions, the interdisciplinary. In Journal of Problem-based learning, 1(1), 9-20.

Schon, D. A., & DeSanctis, V. (1983). The reflective practitioner: How professionals think in action. London: Routledge, 384.

Schraw, G., & Dennison, R. S. (1994). Assessing metacognitive awareness. Contemporary educational psychology, 19(4), 460-475.

Sunhaji, S. (2013). Konsep Pendidikan Orang Dewasa. Jurnal Kependidikan, 1(1), 1-11.

Westberg, J. (2001). Helping learners become reflective practitioners. Education for Health-Abingdon-Carfax Publishing Limited-, 14(2), 313-322.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i4.2115

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.