Mekanisme Diabetes Melitus Tipe 2 Dalam Meningkatkan Risiko Penyakit Katarak

Adellia Risda Sativa

Sari


Pada tahun 2010, terdapat 94 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan dan 20 juta orang mengalami kebutaan karena katarak. katarak merupakan hilangnya transparansi lensa mata akibat hidrasi cairan lensa maupun denaturasi protein lensa. Banyak faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya katarak, salah satunya adalah penyakit sistemik. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa pada tahun 2017 terdapat 451 juta pasien diabetes melitus diseluruh dunia dan akan menjadi 693 juta pada tahun 2045. Diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko katarak melalui jalur poliol. Produksi sorbitol yang dikatalisis oleh Enzim aldose reduktase (AR) pada pasien diabetes lebih cepat dibandingkan dengan banyaknya sorbitol yang dikonversi menjadi fruktosa oleh enzim sorbitol dehidrogenase, selain itu pengeluaran sorbitol melalui difusi yang terhalang oleh sifat polar sorbitol mengakibatkan penumpukan sorbitol di intraseluler. Peningkatan akumulasi sorbitol intraseluler menyebabkan terjadinya efek hiperosmotik yang menghasilkan degenerasi serat lensa. Stres osmotik yang terjadi karena akumulasi sorbitol menyebabkan stres pada retikulum endoplasma kemudian membentuk stres oksidatif yang merusak serat lensa.

Kata Kunci


Diabetes Melitus tipe 2; Hiperosmotik; Katarak; Stres Osmotik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


American Diabetes Association. (2010). Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes Care, 33(1), 562–569.

Chew M, Chiang PP, Zheng Y, Lavanya R, Wu R, Saw SMEI, Lamoureux EL. (2012). The Impact of Cataract, Cataract Types, and Cataract Grades on Vision-Specific Functioning Using Rasch Analysis. Am J Ophthamol, (154), 29–38.

Fatimah RN. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Majority, 4(5), 93–101.

Gupta VB, Rajagopala M, & Ravishankar B. (2019). Etiopathogenesis of cataract : An appraisal. Indian Journal Of Ophthalmology, 62(2), 103–109.

Hadini MA, Eso A, & Wicaksono S. (2016). Analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak senilis di RSU Bahteramas tahun 2016, 3(2), 256–267.

Ilyas S, & Yulianti S. (2017). Ilmu penyakit mata. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan.

Kiziltoprak, H., Tekin, K., Inanc, M., & Goker, Y. S. (2019). Cataract in diabetes mellitus. World Journal of Diabetes, 10(3), 140–153.

Lam D, Rao SK, Ratra V, Liu Y, Mitchell P, King J, Chang DF. (2015). Cataract. Nature Reviews, 1(15014), 1–15.

Liu Y, Wilkins M, Kim T, Malyugin B, & Mehta JS. (2017). Cataracts, 390(390), 600–612.

Nadyanti F, Himayani R, Putri GT, & Yusran M. (2019). Hubungan durasi menderita diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian katarak di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018. Essence of Scientific Medical Journal, 17(1), 1–4.

Nartey A. (2017). The pathophysiology of cataract and major interventions to retarding its progression : a mini review. MedCrave, 6(3), 4–7.

Pollreisz A, & Schmidt-erfurth U. (2010). Diabetic cataract — pathogenesis, epidemiology and treatment. Journal of Ophthalmology.

Pradhevi L, Moegiono, & Atika. (2012). Effect of type 2 diabetes mellitus on cataract incidence rate at ophthalmology outpatient clinic, dr soetomo hospital, surabaya. Folia Medica Indonesiana, 48(3), 137–143.

Rosyada A, & Trihandini I. (2013). Determinan komplikasi kronik diabetes melitus pada lanjut usia, 7(9), 395–401.

Song P, Wang H, Theodoratou E, Chan KY, & Rudan I. (2018). The national and subnational prevalence of cataract and cataract blindness in China : a systematic review and meta-analysis. Journal Of Global Health, 8(1), 1–18.

Sugiharto, Hsu YY, Toobert DJ, & Wang ST. (2019). The validity and reliability of the summary of diabetes self-care activities questionnaire : an Indonesian version. INJEC, 4(1), 25–36.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2212

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.