PERBEDAAN INDEKS DEBRIS SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GIGI PADA MURID MI GUPPI NURUL JADID DESA SUMBER SARI TAHUN 2017

Selvia Anggraeni, Torry Duet Irianto, Moh Ilham Nur Baha

Sari


Debris merupakan material lunak yang melekat pada permukaan gigi dan kemudian akan menjadi karang gigi dan gangguan gigi dan mulut lainnya.  Menururt data  puskesmas utama desa Sumber Sari kejadian masalah gigi dan mulut setiap bulan terjadi antara 38% - 43%. Hal ini dapat dicegah sejak dini dengan memberi penyuluhan cara menyikat gigi pada murid sekolah dasar. Mengetahui indeks debris sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi dengan menggunakan model gigi. Desain penelitian yang digunakan adalah True Eksperimental Design dengan pendekatan pre and posttest with control group yang dilakukan pada murid kelas 1 dan 2 MI Guppi Nurul Jadid, Tungkal Jaya. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 54 murid dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini diolah menggunakan uji analisis statistik t berpasangan dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi indeks debris awal ialah kategori sedang dan setelah dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi indeks debris akhir ialah kategori baik dan hasil uji analisis statistik uji t berpasangan menunjukkan p=0,00 dan uji Wilcoxon juga menunjukan p=0,00. Hasil analisis ini menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna antara indeks debris sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi pada murid MI Guppi Nurul Jadid. Terdapat perbedan indeks debirs sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan cara mmrnyikat gigi dengn menggunakan model gigi pada murid MI Guppi Nurul Jadid desa Sumber Sari tahun 2017.

Kata Kunci


indeks debris; penyuluhan; murid sekolah dasar

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


American Dental Association. (2016). Mouth healthy [Online]. Diakses tanggal 15 Januari 2017 dari: http://www.mouthhealthy.org

Ahmad, H., Rajagopal, K., (2013). Biological Activities of Salvadora Persica. Jurnal Medical and Aromatic Plants. vol 2, 129.

Akhmad, T., Kartini, Rasyid A., (2013). Pengaruh Penyuluhan Personl Hygiene Terhadap Tingkat Pengetahuan Mengenai Personal Hygiene Pada Murid Kelas IV SDN Pampang Kec. Panakkukang Kota Makassar.

Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat. Jakarta. Cetakan ketiga. Direktorat Jendral Pelayanan Medik.

Gede YI, Pandelaki K, Miriati NW., (2013). Hubungan Pengetahuan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Siswa SMA Negeri 9 Manado.

Deaver R. (2013). Importance and various tooth brushing technisques. diakses 15 Februari 2017 dari: http://imuoralhealth.blogspot.com/imp ortance-and-various-toothbrushing.html.

Gopdianto R, Rattu AJ, Mirianti NW., (2015). Status Kebersihan Mulut Dan Perilaku Menyikat Gigi Anak SD Negeri 1 Malayang.

Herijulianti, E. (2001). Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.

Herijulianti, E, Indriani, T.S, Artini S., (2002). Pendidikan Kesehatan Gigi. Kedokteran. Jakarta: EGC.

Hermawan, Rudi. (2010). Menyehatkan Daerah Mulut (Cara Praktis Menghilangkan Bau Mulut disertai Tips Agar Gigi dan Mulut Anda Selalu Sehat dan Indah). Jogjakarta: Penerbit Buku Biru.

Houwink. (1993). Ilmu Kedokteran gigi Pencegahan. Gajah Mada University press, Yogyakarta, Indonesia.

IKAPI. 2009. Undang-Undang Kesehatan. Bandung: Nuansa Aulia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Lembaga Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Nasional. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS); (2013). Republik Indonesia: Kementerian Kesehatan.

Kusumawardani, Endah. (2011). Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta: Siklus.

Leeson, C. Roland. (1996). Buku Ajar Histologi. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Murni, Siti K. (2014). Strategi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Dalam Menanggulangi Bahaya Narkoba Di Kabupaten Bone.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rinek Cipta.

Pantow CB, Warouw SM, Gunawan PN., (2014). Pengaruh Penyuluhan Cara Menyikat Gigi Terhadap Indeks Plak Gigi Pada Siswa SD Inpres Lapangan.

Piaget, Jean & Barbel Inhelder. (2010). The Psychology of Child . Terj. Miftahul

Jannah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Riyanti. E. (2005). Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Seiak Dini. Bandung: FKG. UNPAD.

Putri, MH., H. Eliza., N. Neneg., (2011). Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.

Ramadhan, Ardyan G. (2010). Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta:

Bukune.

Salkind. Neil J. (2010). Teori Perkembangan Manusia Pengantar Menuju Pemahaman Holistik. Cetakan kedua. Bandung: Nusa Media.

Sanjaya. Wina. (2013). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Cetakan keenam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak. Edisi 11, jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Tirahiningrum P, Nugraeni Y, Sukma CM., (2014). Hubungan pola menyikat gigi dengan indeks DMF-T pada siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nahtadul Ulama (MINU) kecamatan Blimbing Malang.

WHO. (2017). [Online]. Diakses pada tanggal 18 2017 dari: http://www.who.intopics/oral_health/e n/.

Winkel, W.S. (2014). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i3.2267

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.