HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KEJADIAN OSTEOARTHRITIS SENDI LUTUTDI RSU TEUNGKU PEUKAN ACEH BARAT DAYA

Zur Rahmi Sofyan, Fakhrul Rizal

Sari


Osteoarthritis (OA) atau penyakit sendi degeneratif yang progresif bersifat kronik dan biasanya terjadi pada usia pertengahan hingga usia lanjut  ditandai dengan adanya kerusakan kartilago sendi. Osteoartritis memiliki faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu obesitas, seseorang dengan obesitas atau overweight tiga kali berisikoterkena OA lutut. Obesitas yaitu BMI/IMT mulai dari 30 hingga >40 kg/m2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Obesitas dengan kejadian Osteoartritis Sendi Lutut di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya. Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien OA lutut dengan Obesitas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 70 orang yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dengan teknik Non Probability sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara serta mengukur berat badan dan tinggi badan. Analisis data menggunakan uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (P<0,05). Hasil uji statistik pada penelitian ini dengan menggunakan uji chi square test didapatkan P value = 0,000 (P < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian Osteoartritis (OA) lutut pada poli Bedah, poli Saraf dan poli Penyakit Dalam di RSUD Teungku Peukan Aceh Barat Daya.

Kata Kunci


Osteoartritis; Obesitas; Sendi Lutut; Kuantitatif; Chi-Square

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali, WA. (2014).Prevalensi dan Distribusi Osteoartritis Lutut Berdasarkan Karakteristik SosioDemografi Dan Faktor Risiko di Wilayah Kerja Puskesmas Susut I Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli Pada Tahun. Science and Technology Index. 4(1):32-41.

Arismunandar R. (2015). The Relations Between Obesity and Osteoarthritis Knee in Elderly Patients. Med J Lampung Univ4(5):110-116.

Buttgereit F, Burmester GR, Bijlsma JWJ (2015). Non-surgical Management of Knee Osteoarthritis: where are we now and where do we need to go. RMD Open 1(1):1-5.

Dulay GS, Cooper C, Dennison EM. (2015). Knee Pain, Knee Injury, Knee Osteoarthritis &Work.Best Pract Res Clin Rheumatol29(3):454-461.

Hartutik S. (2018). Tingkat Obesitas dengan Nyeri Persendian Lutut pada Lansia.Jurnal Ilmu Kesehatan 16(2):206-215.

Kalim H, Isbagio H, Soeroso J, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat: Fakultas Krdokteran Universitas Indonesia.

Kulkarni K, Karssiens T, Kumar V, Pandit H. (2016). Obesity and Osteoarthritis.Maturitas 10(89):2228.

Mobasheri A, Batt M. (2016) An update on the pathophysiology of osteoarthritis. Annals of physicaal and Rehabilitation Medicine.59(56):333-339.

Nugraha AS, Widyatmoko S, Jatmiko SW. (2015). Hubungan Obesitas dengan Terjadinya Osteoartritis Lutut pada Lansia Kecamatan Laweyan Surakarta.Biomedika. 7(1):15-18.

Nursyarifah RS, Herlambang KS, A MT. (2012). Hubungan Antara Obesitas dengan Osteoartritis Lutut di RSUP Dr . Kariadi Semarang Periode Oktober-Desember 2011. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah.1(3):80-85.

Soendoro T. (2009). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Sugono S. (2014)Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta Pusat: Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v7i4.3230

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.