PRIMIGRAVIDA ATERM DENGAN SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA DAN SLEBELUM INPARTU JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA

Fonda Octarianingsih Shariff, Ahmad Fikri Zulaeni, Frida Puspitasari, Ilham Akbar AR, Asmia Djunishap, Uswatul Hasanah

Sari


Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) adalah penyakit multi sistem yang disebabkan oleh kerusakan jaringan sebagai akibat dari terbentuknya antibodi dan komplemen dari reaksi imun kompleks. Rancangan/desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kasus kontrol (Case Control). Wanita umur 26 tahun dirawat di bangsal obstetri dengan diagnosa G1P0A0 hamil aterm dengan superimposed preeklamsia dan SLE belum inpartu janin tunggal hidup dengan presentasi kepala datang dari IGD RS Pertamina Bintang Amin. Pasien memiliki penyakit sekarang hipertensi tidak terkontrol dan SLE sejak september 2019 namun tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.pasien rutin meminum obat metilprednisolon 8mg dan amlodipine 10mg jika dirasa sudah merasakan pusing saja. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 150/100mmHg serta status generalis terdapat edema pada kedua tungkai bawah. Pemeriksaan obstetri, fundus setinggi 3 jari dibawah procesusxipoideus dengan kontraksi uterus baik dan DJJ 135x/ menit. Pada pemeriksaan USG didapatkan janin tunggal hidup dengan usia kehamilan 38 minggu, air ketuban cukup, jenis kelamin laki-laki, plasenta di fundus, Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan proteinuria 100 (++). Pasien didiagnosis dengan G1P0A0 hamil aterm dengan superimposed preeklamsia dan SLE belum inpartu janin tunggal hidup dengan presentasi kepala. Penatalaksanaan Pada pemeriksaan USG didapatkan janin tunggal hidup dengan usia kehamilan 38 minggu, air ketuban cukup, jenis kelamin laki-laki, plasenta di fundus, Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan proteinuria 100 (++). Penatalaksanaan pada pasien ini dilakukan tindakan operasi sectio caesarea dengan segera dan pemberian terapi konservatif IVFD RL 20 tpm, MgSO4 40% (loading dose diberikan 4 gram IV selama 15 menit, maintenance dose drip 6 gram dalam RL selama 6 jam), Nifedipin 3x10 mg, Inj. MgSo4 20% 10cc IV. Setelah itu pasien dirawat selama tiga hari Observasi TTV, GCS, Skala nyeri, Kontraksi uterus , perdarahan, menilai TFU diberikan terapi IVFD RL +1 amp Oxytocin + tramadol 1amp XX gtt, Pronalges 2x1 supp, Nifedipine 2x10 mg tab , Obimin 2x1 tab, Cefadroxil 2x1 tab, Lactafit 2x1 dan diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik dan mendapat edukasi.

Kata Kunci


Primigravida Aterm; Superimposed Preeklampsia; SLE

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


AANJ Kusuma. (2007). Lupus Eritematosus Sistemik Pada Kehamilan, Denpasar, Divisi Feto MaternalBagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK unud/RSUP Sangla. Jurnal Penyakit Dalam 8:172-174.

Buyon, V.P. (2004). Management of SLE During Pregnancy: a Decision Tree. Rematologi 20(4): 197-201.

Handa, R., Kumar, U., Wali, J.P. (2006). Systemic lupus eristhematosus and pregnancy. JAPI 54:235-8.

Notoatmodjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Renike Cipta

Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2011). Untuk Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik: 42.

Setyohadi, B. (2003) Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik. Temu Ilmiah Reumatologi ;154-8.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v8i1.3813

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.