PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAN N-HEKSANA KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti

Anggi Pranata, Tutik Tutik, Selvi Marcellia

Sari


Kulit bawang merah yang dianggap sebagai limbah memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit bawang merah efektif sebagai larvasida dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti dan untuk mengetahui waktu kematian yang paling efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti. Metode ekstraksi kulit bawang merah dengan metode perkolasi menggunakan dua pelarut yaitu etil asetat dan n-heksana dengan masing masing konsentrasi 2,5% untuk uji perbandingan potensi larvasida ekstrak kulit bawang merah sebagai pengendali larva nyamuk Aedes aegypti. Hasil ekstraksi etil asetat kulit bawang merah dengan rendemen 7,84 % dan ekstrak n-heksana kulit bawang merah dengan rendemen 6,50 %. Ekstrak etil asetat kulit bawang merah dengan konsentrasi 2,5% memiliki efektivitas sebagai larvasida dengan LT50 6,944 jam dan mortalitas  yang didapatkan 40,8 %, ekstrak n-heksana kulit bawang merah dengan konsentrasi 2,5% memiliki efektivitas sebagai larvasida dengan LT50 6,300 jam dan mortalitas yang didapatkan 41,6 %. Ekstrak n-heksana kulit bawang merah lebih baik sebagai larvasida dibandingkan ekstrak etil asetat kulit bawang merah.

Kata Kunci


Demam Berdarah Dengue; Larvasida; Kulit Bawang Merah

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2015. Bandar Lampung, 44, 302.

Eka Cania B, Setyaningrum E. (2013). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Legundi (Vitex trifolia) Terhadap Larva Aedes aegypti Jurnal Majority 2(4).

Goyal, M., Shinde, L., Bayas, R. (2019). Study of Chemical Composition and Larvicidal Efficacy of Secondary Metabolites from Aromatic Phytoextracts Against Dengue Vector: Aedes Aegypti (Linn) (Diptera: Culicidae). International Journal of Mosquito Research 6(1): 26-33.

Harborne JB. (1987). Metode Fitokimia. Terjemahan dari Phytochemical Methods. Penerjemah K. Padmawinata dan I. Soediro. Penerbit ITB. Bandung, 354.

Hasibuan A, S., Edrianto, V., & Purba, N. (2020). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah ( Allium cepa L.) have pharmacological activity . Ethanol is a solvent that is able to. 2: 45–49.

Kardinan, A. (2003). Uji Toksisitas Ekstrak Biji Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti. Tanaman Pengusir Dan Pembasmi Nyamuk. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Kementerian Kesehatan. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Vol. 51, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Maulida, D. & Zulkarnaen N. (2010). Ekstraksi Antioksidan (Likopen) dari Buah Tomat dengan Menggunakan Solven Campuran, N – Heksana, Aseton, dan Etanol.

Nadila, I., Istiana, I., & Wydiamala, E. (2017). Aktifitas Larvasida Ekstrak Etanol Daun Binjai (Mangifera caesia) Terhadap Larva Aedes aegypti. Berkala Kedokteran 13(1): 61.

Ndione, R. D., Faye, O., Ndiaye, M., Dieye, A., & Afoutou, J. M. (2007). Toxic effects of neem products (Azadirachta indica A. Juss) on Aedes aegypti Linnaeus 1762 larvae. African Journal of Biotechnology 6(24).

Pratiwi, D., Prastiwi, E. A., & Safitri, M. (2016). Uji Aktivitas Larvasida Ekstrak Etil Asetat Herba Anting-Anting (Alcalypha indica. L) terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Farmagazine 2(1): 16-23.

Rahayu, S., Kurniasih, N., & Amalia, V. (2015). Ekstraksi dan identifikasi senyawa flavonoid dari limbah kulit bawang merah sebagai antioksidan alami. al-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan 2(1): 1-8.

Rahmayanti, R., Putri, S. K., & Fajarna, F. (2016). Uji Potensi Kulit Bawang Bombay (Allium cepa) Sebagai Larvasida Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi 5(1): 77794.

Rowe, J. M., Fielding, A. K., Richards, S. M., Buck, G., Moorman, A. V., Durrant, I. J., ... & Goldstone, A. H. (2009). Prospective outcome data on 267 unselected adult patients with Philadelphia chromosome–positive acute lymphoblastic leukemia confirms superiority of allogeneic transplantation over chemotherapy in the pre-imatinib era: results from the International ALL Trial MRC UKALLXII/ECOG2993. Blood 113(19): 4489-4496.

Santoso, J., Anwariyah, S., Rumiantin, R, O., Putri A, P., Ukhty N., & Yoshie-Stark Y. (2012). Phenol content, antioxidant activity and fibers profile of four tropical seagrasses from Indonesia. Journal of Coastal development 15: 189-196.

Sari Liza Azura Nst., Reni Sutri., & Iriany. (2015). Pembuatan Etil Asetat Dari Hasil Hidrolisis, Fermentasi Dan Esterifikasi Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca L.). Jurnal Teknik Kimia USU 4: 1–6.

Setiani Lusi, A., Sari Bina, L., Jupersio Lusi I. (2017). Penentuan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol 70% Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Dengan Metode Maserasi Dan Mae (Microwave Assisted Extraction). Fitofarmaka: Jurnal Ilmiah Farmasi 7(2): 15-22.

Tutik., Marcellia, S., Liza, S. (2020). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Larva Aedes aegypti. Jurnal Farmasi Malahayati 3(2): 148-158.

World Health Organization. (2005). Guidelines for laboratory and field testing of mosquito larvicides (No. WHO/CDS/WHOPES/GCDPP/2005.13). World Health Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/69101




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v8i4.5140

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.