UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN NANGKA (Artocarpus Heterophyllus L.) TERHADAP Candida albicans

Reza Pebriyani, Selvi Marcellia, Tutik Tutik

Sari


Infeksi opurtunistik daninfeksi kandidiasis vaginalis berupa infeksi genetalia pada perempuan dengan gejala rasa gatal, pedih dan disertai keputihan disebabkan oleh Candida albicans.Daun Nangka (Artocarpus Heteropullus L.) mengandung senyawa kimia yang bermanfaat antara lain adalah flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tanin yang berfungsi sebagai antifungi. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi paling efektif ekstrak Daun Nangka (Artocarpus Heteropullus L.) dalam menghambat  Candida albicans. Ektraksi daun nangka menggunakan metode perkolasi dengan pelarut etil asetat. Hasil ekstrasi di uji antifungi dengan metode difusi cakram kemudian dianalisis. Hasil ekstraksi diperoleh rendemen ekstrak daun nangka sebesar 13,621%. Hasil uji aktivitas antifungi diperoleh daya hambat paling efektif pada konsentrasi 100% sebesar 8,525 kategori sedang.  Analisis data menggunakan one way ANOVA hasil menunjukan adanya perbedaan bermakna antar setiap kelompok perlakuan P<0,05. Kesimpulan penelitian ekstrak etil asetat daun nangka memiliki aktivitas antifungi terhadap Candida albicans dengan konsentrasi efektif 80% dan 100% dengan zona hambat sebesar 5,25 dan 8,525 tergolong kategori sedang.


Kata Kunci


Daun Nangka; Candida albicans; Difusi Cakram; Perkolasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andayani, R., & Sari, K. (2017). Uji Aktivitas Antifungal Ekstrak Kulit Pisang Barangan (Musa paradisiaca L.) Terhadap Candida albicans. Cakradonya Dental Journal, 9(1), 26-33.

Andhiarto, Y., Andayani, R., & Ilmiyah, N. H. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss.) Dengan Metode Ekstraksi Perkolasi Terhadap Pertumbuhan Bakteri. Journal of Pharmacy Science and Technology, 2(1), 102-111.

Armansyah, A. (2017). Uji Aktivitas Antibakeri Hasil Fraksinasi Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Bindusari, A., & Suyoso, S. (2001). Terapi kandidiasis vulvovaginal. Berkala ilmu penyakit kulit & kelamin FK Unair Desember, 13(3), 147-55.

Carranza FA, HH Takei, and MG Newman. (2012). Clinical Periodontology. 11th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company, China.

Dyta, P. S. (2011). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ersam, T. (2001). Senyawa Kimia Mikromolekul Beberapa Tumbuhan Artocarpus Hutan Tropika Sumatera Barat, Disertasi. Jurusan Kimia ITB. Bandung.

Fitrianingsih, S. P. (2014). Aktivitas Antibakteri Madu Hitam Pahit Dan Madu Hitam Manis Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi Galenika, 1(02).

Fitriyanti, F., Abdurrazaq, A., & Nazarudin, M. (2020). Uji Efektivitas Antibakteri Esktrak Etil Asetat Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia Merr) Terhadap Staphylococcus Aureus Dengan Metode Sumuran. Jurnal Ilmiah Manuntung, 5(2), 174-182.

Harahap, H. I. (2012). Daya Hambat Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdarifa L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida Albicansrnsecara In Vitro. ETD Unsyiah.

Harborne, J. B. (1987). Metode fitokimia. Bandung: Penerbit ITB, 102, 111-147.

Kurniawan, D. (2015). Uji AktivitasAntijamurEkstrakEtanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Terhadap Candida Albicans Secara In Vitro. JurnalMahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 3(1).

Lutfiyanti, R., Ma'ruf, W. F., & Dewi, E. N. (2012). Aktivitas antijamur senyawa bioaktif ekstrak Gelidium latifolium terhadap Candida albicans. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 1(1), 26-33.

Marbun, R. A. T., Siregar, S., Sinurat, J. P., Octora, D. D., & Kartika, D. Sosialisasi Aktivitas Daya Hambat Ekstrak Daun Pirdot (Sauraia vulcani Korth.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans.

Rintiswati, N., Winarsih, N. E., & Malueka, R. G. (2004). Potensi antikandida ekstrak madu secara in vitro dan in vivo. Berkala Ilmu Kedokteran, 36(2004).

Saifuddin, A. B. (Ed.). (2002). Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Trumbeckaite, S., Bernatoniene, J., Majiene, D., Jakštas, V., Savickas, A., & Toleikis, A. (2006). The effect of flavonoids on rat heart mitochondrial function. Biomedicine & pharmacotherapy, 60(5), 245-248.

Preedy, V. R. (2010). Bioactive foods in promoting health: Probiotics and prebiotics. Academic Press.

Vasquez Gonzales, Y., Ragazzo-Sanchez, J. A., & Calderon-Santoyo, M. (2020). Characterization and antifungal activity of jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lam) leaf extract obtained using conventional and emerging technologies. Food Chemistry, 330, 127211.

World Health Organization. (2000). The world health report 2000: health systems: improving performance. World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v8i4.5266

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.