HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN ASUPAN NUTRISI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA

Pitri Subani, Yuni Ramadhaniati, Dewi Aprilia, Susilo Wulan, Meta Kosasi

Sari


Stunting dapat mengakibatkan kurang energy dan protein,  penurunan intelegensia (IQ), meningkatkan angka kermatian. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara berat badan lahir dan asupan nutrisi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita diwilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 525 ibu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proposional Sampling sebanyak 122 ibu. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan skunder. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan Uji Chi-Square (X2). Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa dari 122 balita terdapat 40 balita (32,8%) mengalami stunting  dan 82 balita (67,2%) tidak stunting dan ini menunjukkan bahwa masih tingginya kejadian stunting pada balita, menunjukkan bahwa terdapat 44 balita (36,1%) memiliki berat badan lahir < 2500 gram dan ada 78 balita (63,9%) memiliki berat badan lahir > 2500 gram, sehingga  masih tingginya kelahiran dengan berat badan lahir < 2500 gram , dan  terdapat 44 balita (36,1%) memiliki asupan nutrisi tidak seimbang dan 78 balita (63,9%) memiliki asupan nutrisi yang seimbang, hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya asupan nutrisi tidak seimbang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara. Hasil penilitian bivariate yang di dapatkan yaitu, adanya hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Palik  Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kategori hubungan lemah, adanya hubungan asupan nutrisi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung Palik  Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kategori hubungan erat.


Kata Kunci


Asupan Nutrisi; Berat Badan Lahir Stunting

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anasiru M & Domili I. 2018. “Pengaruh Asupan Energy Dan Protein, Pola Asuh, Dan Status Kesehatan Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Puskesmas Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.” Healt and Nutritions Jurnal 5:39–43.

Dinkes Bengkulu Utara. 2020. Hasil Operasi Timbang Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2019.

Dinkes Provinsi Bengkulu. 2019. Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2018. Bengkulu : Dinkes Provinsi.

Kemenkes RI. 2019. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita.

Nova M. 2018. “Hubungan Berat Badan, Asi Ekslusif, MP-Asi Dan Asupan Energi Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Lubuk Buaya.” Jurnal Kesehatan Perintis 5:39–43.

Pusdatin. 2019. Situasi Balita (Stunting) Di Indonesia.

Riskesdas. 2018. Balita Gizi Buruk Dan Gizi Kurang.

Rukmana E, Briawan D, Ekayanti. 2018. “Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kota Bogor.” Jurnal MKMI 12:192–99.

Setiawan E, Machmud R & Masrul. 2018. n.d. “Factor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Pada Tahun 2018.” Jurnal Kesehatan Andalas 7:275–84.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i1.5379

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.