UJI AKTIVITAS SEDIAAN SALEP EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI (Oryctogalus cuniculus)

Susan Susan, Tutik Tutik, Nofita Nofita

Sari


Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman tradisional yang berpotensi sebagai penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci (Oryctogalus cuniculus). Penelitian ini menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi kulit bawang merah dengan pelarut metanol 99,5%. Ekstrak yang diperoleh diformulasikan sediaan salep untuk penyembuhan luka sayat. Hasil ekstraksi diperoleh rendemen 3,036% dengan hasil skrining fitokimia mengandung senyawa flavonoid, saponin,tanin,alkaloid dan steroid. Hasil evaluasi sediaan salep ekstrak kulit bawang merah menunjukkan bahwa telah memenuhi syarat sediaan salep. Hasil observasi penyembuhan luka sayat dengan parameter kemerahan, edema, cairan pus dan panjang luka diperoleh hasil yang lebih optimum pada F3 dengan konsentrasi 30% ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.).

Kata Kunci


Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.); Luka Sayat; Kelinci (Oryctogalus cuniculus)

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Atik, N., dan Rahman, J. I. A. (2009). Perbedaan Efek Pemberian Topikal Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dengan Solusio Povidone Iodine Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kulit Mencit (Mus musculus). Majalah Kedokteran Bandung 41(2).

Charunia, D. (2009). Formulasi Salep Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val. & v. Zijp.) Dan Uji Aktivitas Candida albicans In Vitro Menggunakan Basis Polietilenglikol 4000 Dan Polietilenglikol 400. [Disertasi]. Surakararta: Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.

Depkes, R. I. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 4(223): 1009.

Dirjen, P.O.M. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Nijveldt, R. J., Van Nood, E. L. S., Van Hoorn, D. E., Boelens, P. G., Van Norren, K., and Van Leeuwen, P. A. (2001). Flavonoids: A Review Of Probable Mechanisms Of Action And Potential Applications. The American Journal Of Clinical Nutrition, 74(4): 418-425.

Poeloengan, M., dan Pratiwi. (2010). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn). Artikel Litbang Kesehatan 20(2).

Rahayu, S., Kurniasih, N., & Amalia, V. (2015). Ekstraksi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Limbah Kulit Bawang Merah Sebagai Antioksidan Alami. al-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan 2(1): 1-8.

Rondhianto, R., Wantiyah, W., & Putra, F. M. (2016). Using Chlorhexidine 0.2% and Povidone Iodine 1% as Oral Decontamina-Tion to Colonization Staphylococcus Aureus at Post Operative Patients with General Anesthesia. NurseLine Journal, 1(1), 176-183.

Soemarie, Y. B. (2016). Uji Aktivitas Antiinflamasi Kuersetin Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina 1(2): 163-172.

Wang, T., Qing, L., Kai-shun, B. (2018). Bioactive Flavonoids In Medicinal Plants: Structure, Activity And Biological Fate. Asian Journal of Pharmaceutical Sciences 13(1).

Zahriana, N. (2017). Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia Hirta L) Terhadap Tahapan Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) (Di kembangkan Sebagai Sumber Belajar Biologi). [Disertasi]. Malang: University of Muhammadiyah Malang.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i4.5561

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.