FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Irhas Abit Izzulhaq, Ade Maria Ulfa, Martianus Perangin Angin

Sari


Jerawat merupakan peradangan menahun pada lapisan folikel pilosebaceous kulit yang disertai penyumbatan dan penimbunan bahan keratin. Jerawat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bunga telang memiliki khasiat sebagai antijerawat. Zat aktif pada bunga telang dapat diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dengan pelarut 96%. Metode perkolasi lebih efektif karena tidak menggunakan pemanasan sehingga senyawa kimia yang bersifat termolabil yang akan diambil tidak terurai atau rusak. Pada uji fitokimia menunjukan bahwa didalam ekstrak bunga telang positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan fenolik. Ekstrak bunga telang yang diperoleh dibuat dalam sediaan masker gel peel-off dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%. Evaluasi masker gel peel-off meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering, uji viskositas, dan uji iritasi kulit. Uji daya hambat ekstrak bunga telang menggunakan metode difusi sumuran. Aktivitas zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 1% sebesar 8,95 mm, konsentrasi 3% sebesar 11,77 mm, konsentrasi 5% sebesar 13,57 mm termasuk dalam kategori sedang dan kuat. Hasil uji antibakteri dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil analisis statistik menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan yaitu nilai (P=0,05) antara seluruh konsentrasi masker gel peel-off ekstrak bunga telang. Semakin tinggi konsentrasi masker gel peel-off maka semakin luas diameter zona hambat. Masker gel peel-off bunga telang efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus.

Kata Kunci


Staphylococcus aureus; Jerawat; Masker gel peel-off bunga telang; Perkolasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Achroni, Keen. (2012). Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada disini. Yogyakarta (ID): Javalitera.

Andhiarto, Y., Andayani, R. and Ilmiyah, N.H. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss.) Dengan Metode Ekstraksi Perkolasi Terhadap Pertumbuhan Bakteri. Journal Of Pharmacy Science And Technology 2(1): 102-111.

Ayu, S. (2009). Cara Ampuh Mengobati Jerawat Buana Pustaka, Yogyakarta: Buana Pustaka.

Badan POM RI. (2009). Bahan-bahan Kosmetik Sebagai Anti Acne. Naturkos 10(4): 2-3.

Berlian, Z. dan Fatiqin, A. (2016). Penggunaan Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam Menghambat Bakteri Escherichia coli Pada Bahan Pangan. Bioilmi: Jurnal Pendidikan, 2(1).

Budiasih, K. S. (2017). Kajian Potensi Farmakologis Bungan Telang (Clitoria ternatea). Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017 Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global (4): 201-206.

Elmitra. (2017). Dasar – Dasar Farmasetika Dan Sediaan Semi Solid. Sleman: Budi Utama.

Garg, A., A. Deepika, S. Garg, and A. K. Singla. (2002). Spreading of Semisolid Formulation. USA: Pharmaceutical Tecnology.

Haryati, SD., Darmawati, S., dan Wilson, W. (2017). Perbandingan Efek Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa Dengan Metode Disk dan Sumuran. Prosiding Seminar Nasional dan Internasional 1(1).

Hatajulu, T. F., & Rahma, S. Djimarman. (2008). Identifikasi Senyawa Fenol dan Delfinidin pada Kembang Telang (Clitoria ternatea L.) serta Uji Efektivitas Terhadap Staphylococcus aureus Penyebab Radang Mata. Journal of Agro-Based Industry 25 (2).

Hudaya, A., Radiastuti, N., Sukandar, D. and Djajanegara, I. (2014). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Bunga Kecombrang terhadap Bakteri E. coli dan S. aureus sebagai Bahan Pangan Fungsional. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi 7(1): 9-15.

Husnani, H., & Rizki, F. S. (2019). Formulasi Dan Uji Aktivitas Masker Gel Peel-Off Antijerawat Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina 4(1): 244-254.

Julianto, T. S. (2019). Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Kartheepan K, Suhail A, Mithuna V, Prianka L. (2015). Evaluation of common risk factors of acne in teenagers in Batticaloa district. 5thInternational Symposium 168-171.

Kazuma, K., Noda, K., Suzuki, M. (2013). Flavonoid Composition Related to Petal Color in Different Lines of Clitoria ternatea. Phytochemistry 64: 1133-1139.

Melayanti PC, Dwiyanti S. (2017). Pengaruh Persentase Umpi Rumput Teki Dan Tepung Beras Terhadap Kulit Wajah Hiperpigmentasi. e-Journal 6(1): 89-98.

Misna, dan Diana, K. (2016). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Bawang Merah. Galenika Journal of Pharmacy 2(2).

Nishantini, A., A. Agnel Ruba & V.R. Mohan. (2012). Total phenolic, Flavonoid And In Vitro Antioxidant Activity Of Leaf Of Suaeda monoica Forssk ex. Gmel (Ghenopodiaceae). International Journal of Advanced Life Sciences 5(1).

Permatasari V.S. (2014). Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent Terhadap Sifat Fisis Dan Stabilitas Gel Hand Sanitizer Minyak Daun Mint (Oleum Mentha piperita). [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Pratiwi, D., Suswati, I., dan Abdullah, M. (2013). Efek Anti Bakteri Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Salmonella typhi Secara In Vitro. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga 9(2).

Pratiwi ST. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Prihandani, S.S., Poeloengan, M., Noor, S.M., dan Andriani. (2015). Uji Daya Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhrium Dan Pseudomonas aeruginosa Dalam Meningkatkan Keamanan Pangan. Informatika Pertanian 24(1).

Rai K.S., K.D. Murthy, K.S. Karanth, K. Nalini, M.S. Rao % K.K. Srinivasan. (2002). Clitoria ternatea Root Extract Enhanses Acetylcholine Content in Rat Hippocampus. Fitoterapia 73(7-8).

Rijayanti. (2014). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara Invitro. [Skripsi]. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Rowe, R.C, Sheskey, P.J., and Owen. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients. 5th Edition. Washington: American Pharmacceutical Press and American Pharmacists Association.

Sarinastiti, Nia. (2018). Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun dan Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Sebagai Penghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara In Vitro. [Skripsi]. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Totok LHP. (2009). Optimasi Volume Etanol Dan Aquades Dalam Proses Perkolasi Daun Stevia (Stevia Rabaudiana Bertonii. M) Dengan Aplikasi Desain Faktorial. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

Vieira, RP. (2009). Physical And Physicochemical Stability Evaluation Of Cosmetic Formulation Containing Soybean Extract Fermented By Bifidobacterium Animalis. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences 45(3):515-525.

Wasiaturrahmah, Y., dan Jannah, R. (2018). Formulasi Dan Uji Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Dari Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum). Borneo Journal Of Pharmasecientech 2(2).

Wasitaatmadja. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Widyawati L, Mustariani BAA, Purmafitriah E. (2017). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasetis 6(2).




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v9i4.5656

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.