HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA BANDAR LAMPUNG
Sari
Latar Belakang : Osteoporosis adalah salah satu penyakit degeneratif yang banyak
dialami oleh para lansia, yaitu berkurangnya kepadatan/ massa tulang yang
mengakibatkan tulang menjadi keropos dan mudah patah, orang yang mengalami patah
tulang membutuhkan banyak biaya untuk pengobatannyadan mengakibatkan orang
tersebut tidak lagi produktif serta selalu kepada orang lain. Di Indonesia 19,7% dari
jumlah lansia atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui gambaran akan
pentingnya pengetahuan dan pencegahan yang dilakukan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan sampel
sebanyak 75 lansia dengan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling pengambilan
data dengan lembar observasi berupa kuisioner yang didalamnya terdapat beberapa
komponen yaitu tabel pengetahuan dan pencegahan serta metode likert Uji analisa
menggunakan chi- square dengan α < 0,05. Hasil Penelitian : Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan terhadap
pencegahan yang baik terdapat 67 lansia (89,3 %) dengan OR = 6,136.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara tingkat
pengetahuan dengan pencegahannya dan juga pengetahuan yang baik maka mempunyai
peluang 6,1 kali untuk mendapatkan pencegahan yang baik dibandingkan dengan
pengetahuan yang kurang.
dialami oleh para lansia, yaitu berkurangnya kepadatan/ massa tulang yang
mengakibatkan tulang menjadi keropos dan mudah patah, orang yang mengalami patah
tulang membutuhkan banyak biaya untuk pengobatannyadan mengakibatkan orang
tersebut tidak lagi produktif serta selalu kepada orang lain. Di Indonesia 19,7% dari
jumlah lansia atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini selain bertujuan untuk mengetahui gambaran akan
pentingnya pengetahuan dan pencegahan yang dilakukan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Rajabasa Bandar Lampung. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan sampel
sebanyak 75 lansia dengan tekhnik pengambilan sampel purposive sampling pengambilan
data dengan lembar observasi berupa kuisioner yang didalamnya terdapat beberapa
komponen yaitu tabel pengetahuan dan pencegahan serta metode likert Uji analisa
menggunakan chi- square dengan α < 0,05. Hasil Penelitian : Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan terhadap
pencegahan yang baik terdapat 67 lansia (89,3 %) dengan OR = 6,136.
Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara tingkat
pengetahuan dengan pencegahannya dan juga pengetahuan yang baik maka mempunyai
peluang 6,1 kali untuk mendapatkan pencegahan yang baik dibandingkan dengan
pengetahuan yang kurang.
Kata Kunci
Osteoporosis, Pengetahuan, dan Pencegahan.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33024/.v1i3.673
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.