HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN 2 JAM POSTPRANDIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK
Sari
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penyakit jantung koroner adalah
penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner, pada umumnya disebabkan oleh
proses aterosklerosis (98%), sisanya oleh spasme koroner (2%). Kurang lebih 75% pasien diabetes akhirnya
meninggal akibat penyakit jantung. Angka kejadian penyakit jantung koroner pada diabetes melitus berkisar
antara 45% - 70%. Aterosklerosis koroner ditemukan pada 50-70% penderita diabetes. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial
pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian penyakit jantung koroner.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan case
control study. Populasi penelitian adalah seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. H. Abdoel
Moeloek pada bulan Januari – Desember 2012 sebanyak 525 orang. Sampel sejumlah 100 orang. Pengumpulan
data menggunakan data sekunder yaitu rekam medis. Analisa data univariat menggunakan persentase dan
pengolahan data bivariat dengan chi square.
Hasil: Penderita diabetes melitus tipe 2 memiliki yang kadar glukosa darah puasa baik (80-<100) adalah14
responden, 25 responden memiliki kadar glukosa darah puasa sedang (100-125) dan 61 responden memiliki
kadar glukosa darah puasa buruk (≥126). Penderita diabetes melitus tipe 2 yang memiliki kadar glukosa darah 2
jam postprandial baik (80-144) adalah 2 responden, 23 responden memiliki kadar glukosa darah 2 jam
postprandial sedang (145-179) dan 75 responden memiliki kadar glukosa darah 2 jam postprandial buruk
(≥180).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan
kejadian penyakit jantung koroner (p-value 0,03) dan juga terdapat hubungan antara glukosa darah 2 jam
postprandial pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian penyakit jantung koroner (p-value 0,009).
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penyakit jantung koroner adalah
penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner, pada umumnya disebabkan oleh
proses aterosklerosis (98%), sisanya oleh spasme koroner (2%). Kurang lebih 75% pasien diabetes akhirnya
meninggal akibat penyakit jantung. Angka kejadian penyakit jantung koroner pada diabetes melitus berkisar
antara 45% - 70%. Aterosklerosis koroner ditemukan pada 50-70% penderita diabetes. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kadar glukosa darah puasa dan 2 jam postprandial
pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian penyakit jantung koroner.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan case
control study. Populasi penelitian adalah seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. H. Abdoel
Moeloek pada bulan Januari – Desember 2012 sebanyak 525 orang. Sampel sejumlah 100 orang. Pengumpulan
data menggunakan data sekunder yaitu rekam medis. Analisa data univariat menggunakan persentase dan
pengolahan data bivariat dengan chi square.
Hasil: Penderita diabetes melitus tipe 2 memiliki yang kadar glukosa darah puasa baik (80-<100) adalah14
responden, 25 responden memiliki kadar glukosa darah puasa sedang (100-125) dan 61 responden memiliki
kadar glukosa darah puasa buruk (≥126). Penderita diabetes melitus tipe 2 yang memiliki kadar glukosa darah 2
jam postprandial baik (80-144) adalah 2 responden, 23 responden memiliki kadar glukosa darah 2 jam
postprandial sedang (145-179) dan 75 responden memiliki kadar glukosa darah 2 jam postprandial buruk
(≥180).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara glukosa darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan
kejadian penyakit jantung koroner (p-value 0,03) dan juga terdapat hubungan antara glukosa darah 2 jam
postprandial pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian penyakit jantung koroner (p-value 0,009).
Kata Kunci
Diabetes Melitus Tipe 2, Penyakit Jantung Koroner, Glukosa Darah Puasa, Glukosa Darah 2 Jam Postprandial.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33024/.v1i4.685
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.