KARAKTERISTIK PENDERITA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) DI POLIKLINIK THT-KL RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014
Sari
Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)merupakan radang
kronis telinga tengah dengan gejala otorea ≥ 2 bulan serta diikuti dengan
gangguan pendengaran. OMSK dapat disertai dengan komplikasi yang
fatal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Karakteristik Penderita
OMSK di Poliklinik THT - KL RSUD H. Abdul Moeloek Periode Januari 2013 -
Desember 2014.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross
sectionalstudy. Kemudian dilakukan pengumpulan data rekam medis pasien
OMSK. Karakteristik seperti usia, jenis kelamin, gejala klinis, tanda klinis, jenis
perforasi membran timpani, sisi yang terkena, komplikasi, dan penatalaksanaan
akan dicatat. Teknik sampel menggunakanpurposive sampling.Lalu data diproses
menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS).
Hasil : 205 data telah dikumpulkan. Distribusi frekuensi usia terbanyak terjadi
pada orang dewasa > 24 tahun sebanyak 97 orang ( 47 % ). Jenis kelamin
didominasi oleh perempuan sebanyak 106 orang ( 52 % ). Tipe OMSK tersering
adalah OMSK tipe benigna sebanyak 193 orang (94 %). Gejala klinis terbanyak
adalah otorea sejumlah 167 orang (81,5 %). Sisi telinga yang terkena yaitu telinga
unilateral sebanyak 155 orang (76 %). Tanda klinis didominasi dengan
ditemukannya sekret pada telinga sebanyak 160 orang (88 %). Perforasi MT yang
sering ditemukan adalah bagian sentral sebanyak 158 orang (77,1 %).
Kemungkinan komplikasi yang sering terjadi adalah mastoiditis sebanyak 9 orang
( 4 %). Penatalaksanaan medis terbanyak dilakukan untuk pasien adalah
medikamentosa sebanyak 196 orang (96 %).
Diskusi :Insidensi OMSK yang berulang pada kalangan dewasa cukup tinggi.
Oleh karena itu, pasien disarankan untuk menuntaskan pengobatan dan melakukan
pemeriksaan penunjang guna mengetahui kemungkinan terjadinya komplikasi.
kronis telinga tengah dengan gejala otorea ≥ 2 bulan serta diikuti dengan
gangguan pendengaran. OMSK dapat disertai dengan komplikasi yang
fatal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Karakteristik Penderita
OMSK di Poliklinik THT - KL RSUD H. Abdul Moeloek Periode Januari 2013 -
Desember 2014.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross
sectionalstudy. Kemudian dilakukan pengumpulan data rekam medis pasien
OMSK. Karakteristik seperti usia, jenis kelamin, gejala klinis, tanda klinis, jenis
perforasi membran timpani, sisi yang terkena, komplikasi, dan penatalaksanaan
akan dicatat. Teknik sampel menggunakanpurposive sampling.Lalu data diproses
menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS).
Hasil : 205 data telah dikumpulkan. Distribusi frekuensi usia terbanyak terjadi
pada orang dewasa > 24 tahun sebanyak 97 orang ( 47 % ). Jenis kelamin
didominasi oleh perempuan sebanyak 106 orang ( 52 % ). Tipe OMSK tersering
adalah OMSK tipe benigna sebanyak 193 orang (94 %). Gejala klinis terbanyak
adalah otorea sejumlah 167 orang (81,5 %). Sisi telinga yang terkena yaitu telinga
unilateral sebanyak 155 orang (76 %). Tanda klinis didominasi dengan
ditemukannya sekret pada telinga sebanyak 160 orang (88 %). Perforasi MT yang
sering ditemukan adalah bagian sentral sebanyak 158 orang (77,1 %).
Kemungkinan komplikasi yang sering terjadi adalah mastoiditis sebanyak 9 orang
( 4 %). Penatalaksanaan medis terbanyak dilakukan untuk pasien adalah
medikamentosa sebanyak 196 orang (96 %).
Diskusi :Insidensi OMSK yang berulang pada kalangan dewasa cukup tinggi.
Oleh karena itu, pasien disarankan untuk menuntaskan pengobatan dan melakukan
pemeriksaan penunjang guna mengetahui kemungkinan terjadinya komplikasi.
Kata Kunci
OMSK, Karakteristik, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33024/.v1i4.686
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.