UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT PETAI (Parkia speciosa) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG DI INDUKSI KARAGENAN

Tri Isromi, Diah Astika Winahyu, Tutik Tutik

Sari


Kulit petai (Parkia speciosa) mengandung senyawa fenol, tannin dan flavonoid dalam jumlah yang besar, kulit petai telah digunakan masyarakat sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol kulit petai terhadap antiinflamasi ekstrak terhadap tikus putih dan mengetahui dosis optimum ekstrak kulit petai dalam antiiinflamasi. Ekstrak dibuat dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol 96%. Hasil rendemen didapatkan 15 %, hasil skrining fitokimia ekstrak kulit petai  (Parkia speciosa) mengandung flavonoid, fenolik dan tanin. Uji efektivitas antiinflamasi yang dilakukan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus jantan putih. kontrol negatif diberikan Na.CMC 0,5%, kontrol positif diberikan Ibufropen 7,2 mg/kgBB, dosis I 25,2 mg/kgBB, dosis II 50,4 mg/kgBB, dosis III 100,8 mg/kgBB. Ekstrak tersebut diberikan 30 menit sebelum tikus di induksi karagenan 1% sebanyak 0,1ml secara subplantar. Tebal udem dan volume udem di ukur selama 6 jam dengan interval waktu 60 menit. Uji antiinflamasi tikus diamati melalui data tebal udem, dan volume udem, AUC, dan persen inhibisi antiinflamasi. Analisis data menggunakan uji ANOVA (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol negatif memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok perlakuan lain dimana kontrol negatif tidak menunjukkan efek antiinflamasi. Sebagai kesimpulan, ekstrak kulit petai pada dosis 100,8 mg/kgBB mempunyai efek antiinflamasi yang sama dengan kontrol positif tetapi tidak sebaik kontro positif dalam menghambat inflamasi.

Kata Kunci


ekstrak metanol kulit petai, AntiInflamasi, Karagenan, Ibufropen

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Dewi, A. A. A. T. S., Puspawati, N. M., & Suarya, P. (2015). Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Eter Kulit Batang Tenggulun (Protium javanicum Burm) Terhadap Edema pada Tikus Wistar yang Diinduksi dengan Karagenan. Jurnal Kimia, 9(1), 13-19.

Maulana, I., Kurniati, A., Suryani. (2020). Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Petai (Parkia Speciosa Hassk) Terhadap Mencit (Mus musculus) Sebagai AntiInflamasi. Jurnal Ilmu Kefarmasian, Vol.1 No.2, 81.

Marwoto, B. (2014). Dukungan Inovasi Teknologi Dalam Peningkatan Daya Saing Industri Florikultura Nasional.

Necas, J., Bartosikova, L., 2013, Carrageenan: a review, Faculty of Medicine and Dentistry, Palacky University, Olomouc, Czech Republic : Veterinarni Medicina. 58 (4): 187–205.

Paramadina, N. H. (2018). Pengaruh Gel Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) terhadap Epitelisasi pada Proses Penyembuhan Luka Gingiva Tikus Putih (Rattus norvegicus) Pasca Gingivektomi (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Rianti, A., Parassih, E. K., Novenia, A. E., Christpoher, A., Lestari, D., & El Kiyat, W. (2018). Potensi Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa) sebagai Sumber Antioksidan. Jurnal Dunia Gizi, 1(1), 10-19.

Samedi,S. (2015). Konservasi Keanekaragaman Hayati Di Indonesia: Rekomendasi Perbaikan Undang-Undang Konservasi. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 2(2), 1-28.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i3.8912

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.