DIAGNOSA DAN TATALAKSANA EPILEPSI SIMPTOMATIK ET CAUSA HIPEROSTOSIS FRONTALIS: LAPORAN KASUS

Fitriyani Fitriyani, Zehan Aura Nabigha

Sari


Epilepsi merupakan salah satu gangguan kronik pada otak yang ditandai dengan kejang berulang. Pada artikel ini Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, sekitar 50 juta orang di seluruh dunia mengalami epilepsi, dan menjadikannya salah satu penyakit neurologis yang paling umum secara global. Diperkirakan terdapat 50 juta orang mengalami epilepsi di seluruh dunia. Di negara berkembang dengan pendapatan perkapita menengah dan rendah, dengan proporsi antara 7-14 kasus aktif per 1000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menegakkan diagnosis secara teratur, melalui anamnesis, pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan penunjang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah case report dengan analisis data primer diperoleh melalui autoanamnesis, alloanamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Seorang wanita berusia 40 tahun datang dengan mengeluhkan kejang berulang dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pasti. Pasien dalam kasus ini didiagnosis epilepsi simptomatik et causa hiperostosis frontalis.

Kata Kunci


epilepsi, bangkitan epileptic, hyperostosis frontalis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aminoff, M. J., Greenberg, D. A. & Simon, R. P., 2015. Clinical Neurology. 9th ed.

Anindhita T, Wiratman W. 2017. Buku Ajar Neurologi, Jilid 2. Edisi Pertama. Jakarta: Departemen Neurologi FK UI

Haryani, S. 2018. Penatalaksanaan Epilepsi pada Layanan Primer. Callosum Neurology, 1(3), 80–88. https://doi.org/10.29342/cnj.v1i3.16

Kurnia, K., Suryani G., Endang, K., 2016. Pedoman tatalaksana epilepsi untuk dokter umum: kelompok studi epilepsi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)/ editor, Kurnia Kusumastuti, Suryani Gunadharma, Endang Kustiowati. Surabaya: Airlangga University Press

Maryam, I. S., Wijayanti, I. A. S., & Tini, K. (2018). Karakteristik Klinis Pasien Epilepsi Di Poliklinik Saraf RSUP Sanglah Periode Januari–Desember 2016. Callosum Neurology, 1(3), 91-96.

Munir, Badrul. 2015. Neurologi Dasar. Jakarta: Sagung Seto.

Panduan Praktik Klinis Neurologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). 2016. Acuan Praktik Klinis Neurologi. PERDOSSI 2016:19-25.

Repindo, A., Zanariah, Z., & Oktafany, O. 2017. Epilepsi Simptomatik Akibat Cidera Kepala pada Pria Berusia 20 Tahun. Jurnal Medula, 7(4), 26-29.

Sihaloho, B., & Indrianti, B. 2019. Gambaran Karakteristik Epilepsi Pada Pasien Anak Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Periode Tahun 2012-2017.

Straube A, Heinen F, Ebinger F, Kries RV. 2013. Review Article: Epilepsy in School Children: Prevalence and Risk Factors, Deutsches Arzteblatt International, München, Germany, hal. 811-816, diunduh tanggal 18 Maret 2017.

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3865491/pdf/Dtsch_Arztebl_I nt-110-0811.pdf)

World Health Organization (WHO). 2015. Epilepsy: A manual for Medical and Clinical Officers in Africa. Paris, PranPcis: World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i3.8922

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.