PERBEDAAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN

Rian Primadi Jasman, Rahmadani Sitepu, Selly Oktaria

Sari


Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) masih merupakan masalah di banyak daerah di dunia, terdapat lebih dari 1,5 milyar orang atau 2,4% dari populasi dunia terinfeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah.Distribusi STH di Indonesia mencakup seluruh pulau yang ada di Indonesia, dimana prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80%. Salah satu sumber penularannya adalah air dan lumpur yang digunakan dalam budidaya sayuran. Kontaminasi cacingan dapat terjadi terutama pada sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat dengan tanah. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional (potong melintang). Sampel penelitian ini berupa sayuran yang terdiri dari selada, daun bawang, kol, bayam, dan sawi sebanyak 50 sampel yang di ambil dari pasar tradisional dan pasar modern di Kota Medan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa hasil STH positif tertinggi di pasar tradisional sebanyak 10 sayuran atau (40%) dan hasil STH positif terendah di pasar modern sebanyak 3 sayuran atau (25%).Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan STH dari sayuran yang dijual di pasar tradisional dengan pasar modern yang dibuktikan dengan nilai p pada perbandingan ini adalah p=0,035, jadi terdapat perbedaan kontaminasi Soil Transmitted Helmints antara pasar tradisional dan pasar modern.

 

 


Kata Kunci


Soil Transmitted Helmints, Pasar Tradisional, Pasar Modern

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asihka, V., Nurhayati., Gayatri., (2014). Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Hlminth Pada Sayuran Selada yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Padang. Diakses pada tanggal05 November 2015 dari http://jurnal.fk.unand.ac.id

Gunawan, C.A. (2014). Soil Transmitted Helminth. Jakarta: Interna Publishing.

Hastono, S.P., Sabri, L., (2013). Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hutasoit, H.P. (2015). Pencemaran Soil Transmitted Helminths Pada Sayuran di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di kota Medan Bagian Kota. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Jusuf, A., Ruslan., Seloma, M., (2013). Gambaran Parasit Soil Transmitted Helminths dan Tingkat Pengetahuan, Sikap Serta Tindakan Petani Sayur di Desa Waiheru Kecamatan Baguala Kota Ambon. Ambon: Universitas Hasanudin.

Notoatmojo, S., (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ravichandran, N.A.P. (2015). Perbandingan Pencemaran Soil Transmitted Helminth Pada Sayuran di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Medan Bagian Barat kota Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sastroasmoro, S., Ismael, S., (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Suryani, D. (2012). Hubungan Perilaku Mencuci Dengan Kontaminasi Telur Nematoda Usus Pada Sayuran Kubis Pedagang Pecel Lele di Kelurahan Warungboto kota Yogyakarta.Diakses pada tanggal 05 November2016 darihttp://download.portalgaruda.org/article

WHO.(2016). Soil Transmitted Helminth Infection.Diakses pada tanggal 04 Desember 2016 dari http://who.int/mediacentre/sth




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i1.944

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.