HUBUNGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN TERJADINYA SEPSIS NEONATORUM DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Maulid Elang Firmansyah, Prambudi Rukmono, Ratna Purwaningrum, Fonda Octarianingsih

Sari


Abstrak : Hubungan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan Terjadinya Sepsis Neonatorum Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan (gestasi). Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir (World Health Organization, 2020). Sepsis neonatorum adalah sindrom respon inflamasi sistemik disertai infeksi aliran darah pada usia 1 bulan pertama kehidupan. (dibuktikan dengan kultur) (Rukmono, 2020). bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki banyak risiko mengalami permasalahan pada sistem tubuh, karena kondisi tubuh yang tidak stabil. Bayi berat lahir rendah berisiko tinggi mengalami infeksi atau sepsis neonatorum kemungkinan karena pematangan organ tubuhnya yang belum sempurna (hati, paru, pencernaan, otak, daya pertahanan tubuh dll) yang menyebabkan bayi lebih mudah terkena infeksi (Martua, 2021). Untuk mengetahui hubungan antara BBLR dengan kejadian sepsis neonatorum di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Diolah dengan uji Chi-square. Jumlah subjek penelitian adalah 615 pasien bayi dengan prevalensi bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 267 (43,4%) dan bayi yang lahir dengan sepsis neonatorum sebanyak 59 (9,6%) setelah dilakukan uji hubungan antara sepsis neonatorum dengan berat badan lahir rendah menggunakan uji Chi-square didapatkan nilai p= 0,000, OR=3.983, CI=2.189 – 7.247. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bayi berat badan lahir rendah dengan terjadinya sepsis neonatorum.

Kata Kunci


Berat Badan Lahir Rendah, Sepsis Neonatorum

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asrining, S., Siti, H., & Heni, K. (2003). Perawatan Bayi Resiko Tinggi (E. Monica (ed.); 1st ed.). Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Azzahroh, P., Ekaningtyas, & Utami, W. (2015). Hubungan BBLR Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. 6609–6616.

Dinkes Lampung. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2019. Pemerintah Provinsi Lampung Dinkes, 44, 136.

Hasdianah, Siyoto, & Peristyowati. (2014). Buku Gizi pemanfaatan gizi,diet dan obesitas. Nuha medika.

Kamalakannan, S. K. (2018). Ulasan Mini Sepsis Neonatus Dulu Sampai Sekarang. 3(3), 3309–3314. https://doi.org/10.26717/BJSTR.2018.03.390909

Karnen, G., & Baratawidjaja. (2018). Imunologi Dasar Edisi Ke 12 (Edisi12 ed.). FKUI.

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. (2011). Manajemen BBLR Untuk Bidan Dan Perawat. Dirjen Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan Ri 2011, 7(2), 107–115.

Kliegman, B. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol. 1 (W. E, Nelson, & MD (eds.); Edisi 15). Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kosim. (2008). Buku Ajar Neonatologi Anak. In Ikatan Dokter Anak Indonesia (pp. 2–472).

Martua, Y. S. (2021). Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di RSUD Taluk Kuantan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1), 55–63. https://doi.org/10.37012/jik.v13i1.459

Maryunani. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit Pada Neonatus. Trans Info Media.

Maryunani. (2013). Buku Saku Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Info Trans Media.

Mochtar, R. (1998). Sinopsis obstetri : Obstetri fisiologi, obstetri patologi (D. Lutan (ed.); Ed. 2). Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.

Nurkhalizah, S., Rochmani, S., & Septimar, Z. M. (2021). Nusantara

Hasana Journal. Nusantara Hasana Journal Volume 1 No. 12 (Mei 2022), Page: 24-28 E-ISSN : 2798-1428, 1(1), 95–101.

Onis, M. de, Borghi, E., Estevez, D., Stevens, G. A., Krasevec, J., An, X., & Al, E. (2019). UNICEF-WHO low birthweight estimates levels and trends 2000-2015. World Health Organization, 1–36.

Pusponegoro, T. S. (2016). Sepsis pada Neonatus (Sepsis Neonatal). Sari Pediatri, 2(2), 96. https://doi.org/10.14238/sp2.2.2000.96-102

Putrono, W. (2016). Buku Ajar asuhan keperawatan antenatal intranatal dan bayi baru lahir fisiologis dan patologis (Seno Wibowo (ed.); Ed.1). CV. Andi Offset.

Rachmawaty. (2021). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Sepsis Neonatorum Di Ruang Perinatologi RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. 3, 203–217.

Raden, S. N. (2008). Pengaruh Antara Berat Badan Lahir Rendah Dengan Terjadinya Sepsis Neonatorum di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 76(3), 61–64.

Rahmawati, P., Mayetti, M., & Rahman, S. (2018a). Hubungan Sepsis Neonatorum dengan Berat Badan Lahir pada Bayi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 405. https://doi.org/10.25077/jka.v7i3.894

Rahmawati, P., Mayetti, & Rahman, S. (2018b). Hubungan Sepsis Neonatorum dengan Berat Badan Lahir. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 405–410.

Roble. (2022). Neonatal Sepsis and Associated Factors Among Neonates Admitted to Neonatal Intensive Care Unit in General Hospitals, Eastern Ethiopia 2020. Clinical Medicine Insights: Pediatrics, 16, 117955652210983. https://doi.org/10.1177/11795565221098346

Rohsiswatmo, R. (2016). Multidrug resistance in the neonatal unit and its therapeutic implications. Paediatrica Indonesiana, 46(1), 25. https://doi.org/10.14238/pi46.1.2006.25-31

Rokhayah, S. (2016). Hubungan Antara Bayi Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Terjadinya Sepsis Neonatorum di RSUD Cilacap. Jurnal Ilmiah Ilmu - Ilmu Kesehatan, 14(3), 37–44.

Rukmono, P. (2020). Neonatologi Praktis (Edisi Revi). CV. Anugrah Utama Rahardja.

Sarwono, P. (2018). Ilmu Kandungan (A. Mochamad (ed.); Edisi Keti). PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sembiring, J. B. (2017). Buku ajar asuhan neonatus, bayi, balita,

anak pra sekolah (edisi 1). Deepublish.

Soetomo, R. (2022). Faktor Resiko Dan Manifestasi Klinis Pasien Sepsis Neonatorum Di Abstrak Risk Faktor And Clinical Manifestation Of Neonatal Sepsis Patients At DR. Soetomo Regional General

Hospital, Surabaya In 2019 Abstract Pendahuluan Hasil Survei Demografi dan Kesehata. 9, 16–28.

Suwarna, N. O., Yuniati, T., & Imam, C. A. (2022). Faktor Risiko Kejadian Sepsis Neonatorum Awitan Dini di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. 24(38), 99–105.

Wilar, R., Kumalasari, E., Suryanto, D. Y., & Gunawan, S. (2016). Faktor Risiko Sepsis Awitan Dini. Sari Pediatri, 12(4), 265. https://doi.org/10.14238/sp12.4.2010.265-9

World Health Organization. (2014). Global Nutrition Targets 2025 Low Birth Weight Policy Brief. World Health Organization.

World Health Organization. (2020). Global report on the epidemiology and burden of sepsis: current evidence, identifying gaps and future directions. In World Health Organization. http://apps.who.int/bookorders.%0Ahttps://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/334216/9789240010789-eng.pdf




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i8.9715

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.