PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN TERAPI SLOW DEEP BREATHING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

Aulade Ayu Amanullah, Novita Sari Dewi, Wijayanti Fuad

Sari


Abstrak: Perbedaan Efektivitas Antara Terapi Relaksasi Otot Progresif Dan Terapi Slow Deep Breathing Terhadap Tingkat Kecemasan Lansia Di Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang. Lansia merupakan salah satu kelompok atau populasi berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Batasan lanjut usia menurut UU Nomor 13 tahun 1998, adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Masalah psikososial yang paling banyak terjadi pada lansia seperti kesepian, perasaan sedih, depresi dan ansietas (kecemasan). Relaksasi otot progresif adalah suatu terapi yang berpusat pada otot agar menjadi relaks, metodenya dengan cara meregangkan otot dengan cara fokus pada ketenangan, seluruh otot anggota gerak pertama-tama dikontraksikan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh relaksasi. Slow deep breathing merupakan salah satu bagian dari latihan relaksasi dengan teknik latihan pernapasan yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernapasan secara dalam dan lambat. Tujuan dari penelitian ini  untuk mengetahui perbandingan keefektivitasan antara terapi relaksasi otot progresif dan terapi slow deep breathing terhadap tingkat kecemasan pada lansia. Jenis penelitian penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen semu (quasi experiment) dengan metode pretest dan postest (one group pre test and post test design). Responden sebanyak 49 lansia diolah dengan uji mann whitney dan wilconxon. Kuisioner kecemasan menggunakan kuisioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (SRAS). Analisis data dilakukan dengan uji beda berpasangan dengan uji paired t atau uji Wilcoxon. Uji beda tidak berpasangan dengan uji independent t atau mann whitney. Uji beda berpasangan didapatkan nilai selisih pre test dan post test relaksasi otot progresif p = <0,001 dan pada slow deep breathing p = <0,001 adalah signifikan (p < 0,05). Sedangkan pada uji beda tidak berpasangan antara terapi relaksasi otot progresif dan slow deep breathing didapatkan pada kecemasan pre, kecemasan post dan selisih kecemasan tidak signifikan (p < 0,05). dengan nilai p = 0,269. Kedua terapi tersebut memiliki tingkat keefektivitasan yang sama, keduanya tidak terdapat perbedaan yang signifikan sehingga terapi relaksasi otot progresif dan slow deep breathing sama-sama efektif dalam menangani kecemasan dan dapat menurunkan tingkat kecemasan.


Kata Kunci


Lansia, Kecemasan, Relaksasi Otot Progresif, Slow Deep Breathing

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Kemenkes RI. (2019).Policy Paper Analisis Kebijakan Mewujudkan Lanjut Usia Sehat Menuju Lanjut Usia Aktif (Active Ageing). Anal Determ Kesehat [Internet]. 2019;1–38. Available from: www.padk.kemkes.go.id

Sigalingging G, Sitopu S, Sihaloho L (2020). Karakteristik Lansia Usia yang Mengalami Gangguan Memori. J Darma Agung Husada. 2020;7.

Baharuddin R. (2016) Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi Primer. J Ilm Kesehat Iqra.4(2):82–9.

Fakhriya SD. (2022). Post-Traumatic Stress Disorder Dalam Perspektif Islam. Psikoborneo J Ilm Psikol. 10(1):231–40.

Waryantini RA. (2021). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Heal J. IX(1):11–8.

Usman N, Widyastuti W, Ilmu ARPJ (2021). Teknik Deep Breathing Relaxation Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Mahasiswa Saat Bimbingan Skripsi. OjsUnmAcId.

Septiawan T, Permana I, Yuniarti FA (2018). Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing Terhadap Nilai Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. J Ilmu Kesehat. 111–8.

Isnaeni, P. Ana, Iriantom A and A. (2012). Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penuruan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Dengan General Anestesi Di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. J Kesehat [Internet]. 6(6):9–33. Available from: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1134/4/4. Chapter 2.pdf

Jumrotin, Suroso, Tatik Meiyuntariningsih. (2018) Terapi Relaksasi Progresif Untuk Menurunkan Kecemasan Siswi Dalam Menghadapi Menarche. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia . Volume 7, No. 1.

Syahfitri D R, Febyana M, Paozer D, Budi S. (2021). Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Pasien Asma. Health Care Media Vol.5 No. 2.

Hayyu N. (2021). Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kualitas Tidur Dan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Dengan Insomnia Di Panti Griya Werdha Jambangan Surabaya. Widya Mandala Surabaya Catholic University.

Aswad Y. (2020) Efektifitas Terapi Slow Deep Breathing Dan Musik Relaksasi Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Panti Werda Ilomata Kota Gorontalo. Jambura J Heal Sci Res. (2):59–64.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i6.9910

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.