KADAR SEL LEUKOSIT DAN ERITROSIT SELAMA TERAPI RADIASI PADA PASIEN KANKER NASOFARING DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Kadek Yuda Astina, Ni Made Ary Esty Kusuma Ardani, Ngakan Putu Daksa

Sari


Abstrak: Kadar Sel Leukosit dan Eritrosit Selama Terapi Radiasi Pada Pasien Kanker Nasofaring. Karsinoma nasofaring  merupakan tumor ganas yang berasal dari sel epitel pada nasofaring. Karena lokasi anatominya yang kompleks dan radiosensitivitasnya yang tinggi, radioterapi (RT) merupakan pengobatan yang direkomendasikan. Salah satu efek dari radioterapi adalah terganggunya proses pembentukan sel darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar sel leukosit dan sel eritrosit selama terapi radiasi pada pasien kanker nasofaring di Instalasi Radioterapi RSUD NTB periode tahun 2020-2021. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data retrospektif dengan sampel seluruh pasien kanker nasofaring yang telah menjalani terapi radiasi di Instalasi Radioterapi RSUD NTB dan telah melakukan tes laboratorium darah lengkap selama periode 2020-2021 yang akan dilakukan pencatatan  jumlah kadar leukosit dan eritrosit dari data hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap yang terdapat pada rekam medis pasien kanker nasofaring di Instalasi Radioterapi RSUD  NTB. Hasil: Dari 18 sampel yang digunakan didapatkan hasil dari uji friedman mengenai perbedaan kadar sel leukosit pada pasien kanker nasofaring selama menjalani terapi radiasi menunjukkan hasil p value sebesar 0,906, dan dari hasil uji repeat anova mengenai perbedaan kadar sel eritrosit pada pasien kanker nasofaring selama menjalani terapi radiasi menunjukkan hasil p value sebesar 0,928. Kesimpulan: Tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap kadar sel darah leukosit maupun sel darah eritrosit pada pasien kanker nasofaring selama terapi radiasi di Instalasi Radioterapi RSUD Provinsi NTB periode tahun 2020-2021.

Kata Kunci


Karsinoma Nasofaring, Radioterapi, Leukosit, Eritrosit

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arianty, D. (2010). Optimasi Jumlah Lapangan Radiasi pada Perencanaan IMRT.

Cho, B. (2018). Intensity-modulated radiation therapy: A review with a physics perspective. Radiation Oncology Journal, 36(1), 1–10. https://doi.org/10.3857/roj.2018.00122

Eyvan, N., Özden, T., Cinemre, F. B., Cinemre, H., Öğüt, S., Bahtiyar, N., Karaçetin, D., Erkal, H. Ş., & Aydemir, B. (2017). The Infl uence of Radiotherapy on Circulating Mirna Expression Levels and Hemorheological Properties in Prostate Cancer. 1(3), 42–49.

Gensheimer, M. F., & Le, Q. (2018). Adaptive radiotherapy for head and neck cancer : Are we ready to put it into routine clinical practice ? Oral Oncology, 86(June), 19–24. https://doi.org/10.1016/j.oraloncology.2018.08.010

Kemenkes RI. (t.t.). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Nasofaring.

Liu, Y., Yu, X., Sun, R., & Pan, X. (2016). Folate-Functionalized Lipid Nanoemulsion to Deliver Chemo-Radiotherapeutics Together for the Effective Treatment of Nasopharyngeal Carcinoma. 3. https://doi.org/10.1208/s12249-016-0595-y

Murat Beyzadeoglu, Gokhan Ozyigit, C. E. (2010). Basic Radiation Oncology. https://doi.org/10.1007/978-3-642-11666-7

Nisa, A. K. (2014). Efek Radioterapi Terhadap Produksi Sel Darah Pada Penderita Ca Mammae Dan Ca Cervix. 3–6.

Ovchinnikova, L., Akulinichev, S., Durkin, A., Kolomiets, A., Paramonov, V., & Kurilik, A. (2021). Effect of a Proton Beam From a Linear Accelerator for Radiation Therapy. CERN-Proceedings, 2021-Septe, 182–185. https://doi.org/10.18429/JACoW-RuPAC2021-MOPSA41

Prasanti, A. D., Wahyuni, S., & Masrochah, S. (2016). Efek Radiasi Terhadap Perubahan JUmlah Leukosit dan Eritrosit Pada Pasien Kanker Payudara Sebelum dan Setelah Radioterapi. 2(1), 124–128.

Rosita, I. (2017). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Radioterapi Pada Pasien Kanker Nasofaring Di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

Sigarlaki, E. D., Imanto, M., Cania, E., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B., Telinga, K., Tenggorok, H., Kepala, B., & Kedokteran, F. (2019). Tatalaksana Radioterapi pada Karsinoma Nasofaring Radiotherapy Management of Nasopharyngeal Carcinoma. 8, 23–26.

Zhang, L., & Chen, Q. (2013). Emerging treatment options for nasopharyngeal carcinoma. 37–52.

Zhang, M. X., Li, J., Shen, G. P., Zou, X., Xu, J. J., Jiang, R., You, R., Hua, Y. J., Sun, Y., Ma, J., Hong, M. H., & Chen, M. Y. (2015). Intensity-modulated radiotherapy prolongs the survival of patients with nasopharyngeal carcinoma compared with conventional two-dimensional radiotherapy: A 10-year experience with a large cohort and long follow-up. European Journal of Cancer, 51(17), 2587–2595. https://doi.org/10.1016/j.ejca.2015.08.006

Zulfikar, E., Hermansyah, I., Sibala, A. P., & Chandra, W. (2021). Efek Radioterapi Terhadap Jumlah Leukosit, Trombosit dan Hemoglobin Pasien Kasinoma Nasofaring di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode 2016-2018. 9, 8–14.




DOI: https://doi.org/10.33024/jikk.v10i4.9929

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Lampung



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.