Gambaran Ketepatan Penggunaan Antibiotika pada Kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Poli Anak RSUD Batara Siang Sulawesi Selatan
Sari
ABSTRACT
Acute Respiratory Infection (ARI) is the most common disease in children caused by viruses or bacteria. The high-intensity use of inappropriate antibiotics in the management of ARI and the lack of supervision in the use of antibiotics, especially in children, can increase antibiotic resistance.The purpose of this study was to describe the appropriateness of the use of antibiotics in the case of ARI in children's polyclinics at Batara Siang Hospital, South Sulawesi, to prevent antibiotic resistance. This research is a descriptive study with a cross-sectional design. The data used is secondary data from the medical records of ARI patients in the children's polyclinic at Batara Siang Hospital, South Sulawesi, in 2021-2022. There were 106 pediatric ARI patients receiving antibiotic treatment. The most commonly used antibiotic for upper ARI is amoxicillin, while for lower ARI are amoxicillin and cotrimoxazole. All pediatric patients have been given antibiotics with the proper indication, the right choice of drug, the correct dose, and the proper method of administration. For the duration of administration, there were 36 pediatric ARI patients (34%) who had it right, 23 patients (21.7%) who were not correct, and 47 patients (44.3%) who had no information on the duration of administration. The use of antibiotics in all pediatric ARI patients at Batara Siang Hospital, South Sulawesi, has the proper indication, the right drug selection, the correct dosage, and the proper method of administration; and only 34% has the appropriate duration of administration.
Keywords: Acute Respiratory Infection, Children, Antibiotics, Appropriate
ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit tersering pada anak yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Tingginya intensitas penggunaan antibiotik yang tidak bijak dalam penatalaksanaan kasus ISPA dan kurangnya pengawasan dalam penggunaan antibiotik, khususnya pada kelompok anak dapat berdampak terhadap peningkatan resistensi antibiotik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketepatan penggunaan antibiotik pada kasus ISPA dipoli anak RSUD Batara Siang, Sulawesi Selatan sehingga dapat mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang (cross sectional). Data yang digunakan berupa data sekunder dari rekam medis pasien ISPA di poli anak RSUD Batara Siang, Sulawesi Selatan tahun 2021-2022. Terdapat sejumlah 106 pasien ISPA anak menerima pengobatan antibiotik. Untuk ISPA atas, antibiotik yang paling sering digunakan adalah amoxicillin, sedangkan untuk ISPA bawah adalah amoxicillin dan cotrimoxazole. Semua pasien anak telah diberikan antibiotik secara tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, dan tepat cara pemberian. Untuk lama pemberian, ada 36 pasien ISPA anak (34%) yang sudah tepat, 23 pasien (21,7%) tidak tepat dan 47 pasien (44,3%) yang tidak ada keterangan lama pemberian. Penggunaan antibiotik pada seluruh pasien ISPA anak di RSUD Batara Siang, Sulawesi Selatan, telah tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis dan tepat cara pemberian, serta hanya diketahui 34% yang tepat lama pemberian.
Kata Kunci: Infeksi Pernafasan Akut, Anak, Antibiotik, Ketepatan
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
AMRIN Study Group. (2005). Antimicrobial Resistance, Antibiotic Usage, and Infection Control: A Self Assessment Program for Indonesia Hospital. Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2004). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Wilayah Kerja Puskesmas Pasarwajo. Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Depkes RI. (2005). Infeksi Saluran Pernapasan Akut. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16515/6.%20BAB%20II.pdf?sequence=6
Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Falevi, R. (2022). Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut Atas di Puskesmas Junrejo Kota Batu Tahun 2020. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Febiana, T. (2012). Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Agustus-Desember 2011. Universitas Diponegoro.
Fitrianti, F., & Arif, M. I. (2020). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Penyakit ISPA di Pesantren IMMIM Putri Kabupaten Pangkep. Jurnal Sulolipu, 20(1), 55–60.
Fujiastuti, G. (2016). Evaluasi Drug Related Problems (DPRs) Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap salah satu Rumah Sakit Daerah Bangka. UIN Syarif Hidayatullah.
Katarnida, S. S., Karyanti, M. R., Oman, D. M., & Katar, Y. (2016). Pola Sensitifitas Bakteri dan Penggunaan Antibiotik. Sari Pediatri, 15(2), 122. https://doi.org/10.14238/sp15.2.2013.122-6
Kee J. L. & Hayes, E. R. (1996). Pharmacology: a Nursing Process Approach. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. https://ghsaindonesia.files.wordpress.com/2016/02/peraturan-menteri-kesehatan-ri-no-8-tahun-2015-tentang-pengendalian-resistensi-antimikroba-di-rumah-sakit.pdf.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/hasil-riskesdas-2018_1274.pdf.
Lestari, T. A. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala ISPA pada Balita di Desa Citeureup Tahun 2014. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rumah Sakit Batara Siang. (2018). Pedoman dan Penerapan Formularium Obat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2018.
Sharland, M., Butler, K., Cant, A., Dagan, R., Davies, G., & deGroot, R. (2016). Manuals of Childhood Infections The Blue Book (4th ed.). Oxford University Press.
Sugiharta, S. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Balita dengan Diagnosa ISPA bukan Pneumonia di Puskesmas Bogor Timur. Jurnal Inkofar, 1(1), 91–100.
Tambunan, T. (2016). Keputusan Klinik dalam Penggunaan Antibiotik. Sari Pediatri, 6(1), 52-56. https://doi.org/10.14238/sp6.1.2004.52-6
Wahyuningsih, N. T. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu dan Status Gizi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Anak Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Mekar Banjarmasin Tahun 2021. Universitas Islam Kalimantan.
World Health Organization. (2001). WHO Global Strategy for Containment of Antimicrobial Resistance. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/66860/who_cds_csr_drs_2001.2.
World Health Organization. (2007). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pedoman Interim WHO Tahun 2007.https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/69707/who_cds_epr_2007.6_ind.pdf?sequence=14.
Zolanda, A., Raharjo, M., & Setiani, O. (2021). Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita di Indonesia. Jurnal LINK, 17(1), 73-80. https://doi.org/10.31983/link.v17i1.6828
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i9.11109
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License