Analisis Faktor Stres, Obesitas dan Kebiasaan Olah Raga Berhubungan dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Cijaku Kabupaten Lebak
Sari
ABSTRACT
The incidence of premenstrual syndrome in Lebak Regency, one of which was carried out at SMAN 2 Cibeber, Lebak Regency, Banten was found to be around 54.8% women. Several factors associated with the occurrence of premenstrual syndrome include stress, obesity and exercise habits. Knowing the analysis of stress factors, obesity and exercise habits associated with the incidence of premenstrual syndrome in young women at SMP Negeri 1 Cijaku, Lebak Regency. Quantitative analysis with cross sectional design. The sample consisted of 63 young girls at SMP Negeri 1 Cijaku, Lebak Regency, using a purposive sampling technique. The instrument used is a questionnaire. Bivariate analysis using the chi square test. The results of the univariate study showed that most young women did not experience premenstrual syndrome 57.1%, did not experience stress 65.1%, were not obese 74.6%, and did not exercise routinely 54.0%. The results of the bivariate study found a significant relationship between stress (p value 0.000), obesity (p value 0.000) and exercise habits (p value 0.000) with the incidence of premenstrual syndrome in young women. There is a significant relationship between stress, obesity and exercise habits with the incidence of premenstrual syndrome in young women. Young women are expected to adopt a healthy lifestyle including exercising regularly, eating foods that are high in fiber, vitamins and protein, avoiding fast food, getting enough sleep and avoiding stress in order to avoid PMS incidents that can interfere with adolescent learning activities and activities. daughter.
Keywords: Stress, Obesity, Exercise Habits, Premenstrual Syndrome, Young Women
ABSTRAK
Kejadian premenstrual syndrome yang ada di Kabupaten Lebak salah satunya dilakukan di SMAN 2 Cibeber Kabupaten Lebak Banten ditemukan sekitar 54,8% perempuan. Beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya premenstrual syndrome diantaranya stres, obesitas dan kebiasaan olah raga. Mengetahui analisis faktor stres, obesitas dan kebiasaan olah raga berhubungan dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri di SMP Negeri 1 Cijaku Kabupaten Lebak. Analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah remaja putri di di SMP Negeri 1 Cijaku Kabupaten Lebak sebanyak 63 sampel dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian univariat sebagian besar remaja putri tidak mengalami kejadian premenstrual syndrome 57,1%, tidak stres 65,1%, tidak obesitas 74,6%, dan kebiasaan olah raga tidak rutin 54,0%. Hasil penelitian bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara stres (p value 0,000), obesitas (p value 0,000) dan kebiasaan olah raga (p value 0,000) dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres, obesitas dan kebiasaan olah raga dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri. Remaja putri diharapkan dapat melakukan pola hidup sehat diantaranya dengan rutin melakukan olahraga, makan makanan yang mengandung tinggi serat vitamin dan protein, menghindari makanan cepat saji, istirahat tidur yang cukup dan menghindari stres agar dapat terhindar dari kejadian PMS yang dapat mengganggu aktivitas dan kegiatan belajar remaja putri.
Kata Kunci: Stres, Obesitas, Kebiasaan Olah Raga, Kejadian Premenstrual Syndrome, Remaja Putri
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Aldira, C. F. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Stress Dengan Sindrom Pramenstruasi Pada Remaja Putri Di Sma Bina Insani Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Allen, S. S., Mcbride, C. M., & Pirie, P. L. (1991). The Shortened Premenstrual Assessment Form. The Journal Of Reproductive Medicine, 36(11), 769–772. Http://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pubmed/1765953
Aminah, S., Rahmadani, S., & Munadhiroh. (2021). Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) 4 Jakarta Tahun 2011. Health Quality Jurnal Kesehatan, 2.
Andriani. (2018). Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri Usia 15-16 Tahun.
Anggrajani, F., & Muhdi, N. (2021). Korelasi Faktor Resiko Dengan Derajat Keparahan Premenstrual Syndrome Pada Dokter Perempuan. Jurnal Universitas Airlangga.
Aulya, Siauta, A., Pebrianti, & Dahlan. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pramenstruasi Sindrom Di Sman 2 Cibeber Kabupaten Lebak Banten. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 11(2), 220–225.
Bohari, N. H., Haerani, Basri, F., Misnawaty, & Kamaruddin, M. (2020). Hubungan Tingkat Stres Dengan Sindrom Premenstruasi Pada Mahasiswi Diii Kebidanan Semester 2 Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 2(3), 136–141. Https://Doi.Org/10.31970/Ma.V2i3.62
Bussel, G. (2019). Fact Sheet: Premenstrual Syndrome (Pms). British Dietetic Association.
Daiyah, I., Ahmad, R., & Eryna, R. A. (2021). Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Kejadian Pre-Menstrual Syndrome Pada Remaja Putri. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(7), 2273–2286. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.47492/Jip.V2i7.1108
Daley, A. (2009). Exercise And Premenstrual Symptomatology: A Comprehensive Review. Journal Of Women’s Health, 18(6), 895–899. Https://Doi.Org/10.1089/Jwh.2008.1098
Delara, M., Borzuei, H., & Montazeri, A. (2013). Premenstrual Disorders: Prevalence And Associated Factors In A Sample Of Iranian Adolescents. Iranian Red Crescent Medical Journal, 15(8), 695–700. Https://Doi.Org/10.5812/Ircmj.2084
Dewi, M. E. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstruasi Syndrome Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 3 Pulau Rakyat Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan. Jurnal Proteksi Kesehatan, 10(1).
Emilia. (2020). Promosi Kesehatan Dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi. Pustaka Cendekia Press.
Faiqah, & Sopiatun. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstruasi Syndrome Pada Mahasiswa Tk Ii Semester Iii Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 1486–1496.
Fiskalia, R. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri Di Sman 8 Kendari. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2).
Ilmi, A. F., & Utari, D. M. (2018). Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia). Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), 39–50. Https://Doi.Org/10.22435/Mgmi.V10i1.1062
Lakshita, A. (2019). Tips Simpel Mencegah Dan Menanggani Obesitas. Universitas Pendidikan.
Maulidah, N. (2021). Hubungan Pengetahuan Tentang Premenstrual Syndrome Dengan Kecemasan Remaja Putri Saat Menghadapi Premenstrual Syndrome Di Smp Negeri 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mayyane. (2011). Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi Pada Siswi Sma Negeri 1 Padang Tahun 2011. Universitas Andalas.
Michel, C. L., & Bonnet, X. (2014). Effect Of A Brief Stress On Progesterone Plasma Levels In Pregnant And Non-Pregnant Guinea Pigs. Animal Biology, 64(1), 19–29. Https://Doi.Org/10.1163/15707563-00002428
Miden, D. K., Febriani, I., & Annah, I. (2022). Analisis Jalur Determinan Sindrome Premenstruasi Pada Remaja Putri. Jkp (Jurnal Kesehatan Primer), 7(2), 91–104. Https://Doi.Org/10.31965/Jkp.V7i2.916
Mufidah, I. (2018). Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik Dan Tingkat Stress Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi Program Studi S1 Kebidanan Fkub Malang. Universitas Brawijaya.
Nashruna, I. (2020). Hubungan Aktivitas Olahraga Dan Obesitas Dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Nasution. (2018). Pengetahuan Siswi Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di Mts Al-Ulum Medan. Universitas Sumatera Utara.
Nurcahyo. (2018). Ilmu Kesehatan. Departemen Pendidikan Nasional.
Potter, A., & Perry, A. G. (2020). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik. Egc.
Proverawati, & Atikah. (2020). Obesitas Dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja. Nuha Medika.
Putri, Pratiwi, R., & Margawati, A. (2021). Hubungan Antara Derajat Sindrom Pramenstruasi Dan Aktivitas Fisik Dengan Perilaku Makan Pada Remaja Putri Di Indonesia. Diponegoro University.
Rabani, I. N. (2018). Hubungan Tingkat Stres Dengan Pre-Menstrual Syndrome Pada Mahasiswi D Iv Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari. Politeknik Kesehatan Kendari.
Ratnawati, A. (2020). Asuhan Keperawatan Maternitas. Pustaka Baru Press.
Safitri, Rizka, & Rachmawati, K. (2020). Faktor-Faktor Resiko Kejadian Premenstrual. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(3), 118–123.
Saputri, T. R. (2021). Gambaran Kejadian Premenstruasi Syndrome Pada Siswi Kelas X Dan Xi Di Sma N I Gamping Kabupaten Sleman Yogyakarta. Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Saryono. (2020). Mood Disturbance In The Early Puerperium: A Review. Nuha Medika.
Siyanti, S., & Pertiwi, H. W. (2021). Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Sindrom Premenstruasi Pada Mahasiswi Tingkat Ii Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. Jurnal Kebidanan, 3.
Wahab. (2018). Psikologi Belajar. Rajawali Press.
World Health Organization. (2020). Physical Activity. World Health Organization.
Yonkers, K. A., & Simoni, M. K. (2018). Premenstrual Disorders. American Journal Of Obstetrics And Gynecology, 218(1), 68–74. Https://Doi.Org/10.1016/J.Ajog.2017.05.045
Young, S. N. (2020). How To Increase Serotonin In The Human Brain Without Drugs. Journal Psychiatry Neorpsci, 32(5).
Zaka, M., & Mahmood, K. (2012). Premenstrual Syndrome—A Review. J. Pharm. Sci. Res., 4(1), 1684–1691.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i5.11240
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License