Rekomendasi Perbaikan Berkarir di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) Pada Program Penempatan Sarjana Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Social Cognitive Career Theory (SCCT)

Tri Wahyuningsih, Ratna Dwi Wulandari

Sari


ABSTRACT

 

The maldistribution of health workers leads to the need for more numbers and types of health personnel in various regions of Indonesia. It is seen from the number of health centers that still need public health personnel, especially primary care clinics located in Underdeveloped Border Areas and Islands (DTPK). Develop recommendations for public health graduate placement programs for careers in DTPK from the perspective of SCCT (Social Cognitive Career Theory). Observational with a cross-sectional study design. Data was obtained from a Google form questionnaire and distributed via WhatsApp to public health students at Airlangga University, Lambung Mangkurat University, Banjarmasin, and Hasanuddin University, Makassar. The results indicate that most of the input persons are the Islamic religion (90.3%); female sex (74.9%); Javanese (78.3%); environmental background, namely father's education (42.6%); mother's education (54.3%); father's occupation (42.6%); mother's occupation (43.1%); parents income >3,000,000 (70%); high learning experiences (85.4%); high self-efficacy (54.9%); high outcome expectation (51.7%); not interested (64.6%). The environmental background of the father's job strongly influences self-efficacy. There is no significant effect between learning experiences, self-efficacy, and outcome expectations on public health students' interest in pursuing a career in DTPK. The placement program is Nusantara Sehat and Pencerah Nusantara. The recommendations are providing education to public health students during lectures and rewards through significant wages and appointments as civil servants. It can increase the confidence and experience of public health students and tips so that in carrying out their duties while in the area, they can maximize themselves.

 

Keywords: Bachelor Public Health, DTPK, SCCT

 

 

ABSTRAK

 

Maldistribusi tenaga tenaga kesehatan menyebabkan permasalahan pada pemerataan jumlah dan jenis tenaga kesehatan di berbagai wilayah Indonesia yang tidak seimbang. Hal ini dilihat dari jumlah Puskesmas yang masih belum memiliki tenaga kesehatan masyarakat khususnya puskesmas yang berada di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Menyusun rekomendasi program penempatan sarjana kesehatan masyarakat untuk berkarir di DTPK dalam perspektif SCCT (Social Cognitive Career Theory). Penelitian observasional dengan desain studi penelitian cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner berupa google form dan disebar melalui whatsapp kepada mahasiswa kesehatan masyarakat yang berada di Universitas Airlangga, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan Universitas Hasanuddin Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar person input yaitu agama islam (90,3%); jenis kelamin perempuan (74,9%); suku Jawa (78,3%); background environmental yaitu pendidikan ayah (42,6%); pendidikan ibu (54,3%); pekerjaan ayah (42,6%); pekerjaan ibu (43,1%); pendapatan orang tua >3.000.000 (70%); learning experiences tinggi (85,4%); self efficacy tinggi (54,9%); outcome expectation tinggi (51,7%); tidak interest (64,6%). Berdasarkan hasil penelitian, background environmental pada pekerjaan ayah memiliki kekuatan pengaruh terhadap self efficacy. Tidak ada pengaruh signifikan antara learning experiences, self efficacy, dan outcome expectation terhadap interest mahasiswa kesehatan masyarakat berkarir di DTPK. Program penempatan tenaga kesehatan yaitu Nusantara Sehat dan Pencerah Nusantara. Rekomendasi yang diberikan adalah pemberian edukasi kepada mahasiswa kesehatan masyarakat semasa perkuliahan dan reward berupa upah yang besar dan diangkatnya menjadi PNS. Hal ini dapat memberikan pengalaman serta meningkatkan keyakinan mahasiswa kesehatan masyarakat dan reward agar dalam menjalankan tugas selama berada didaerah tersebut, mereka dapat memaksimalkan diri.

 

Kata Kunci: Sarjana Kesehatan Masyarakat, DTPK, SCCT


Kata Kunci


Sarjana Kesehatan Masyarakat, DTPK, SCCT

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Afandi, M., & Afandi, S. A. (2018). Implikasi Tata Kelola Sektor Publik Era Reformasi. Tunas Gemilang.

Agung, I. MODUL: Prinsip Etika Kedokteran Gigi.

Bappenas. 2016. Prioritas Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal. Akses 24 Februari 2016.

BPPSDM.2018. Rasio Tenaga Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk (Per Provinsi) Per 100.000 Penduduk. Akses 2019

Brown, D., and Lent, R. (2005). Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to work. Ney Jersey: John Wiley & Son, Inc.

Darwin, E. (2015). Etika profesi kesehatan. Deepublish.

Kemenkes. 2018. Buletin SDM Kesehatan Edisi Februari 2018. BPPSDM Kemenkes RI. Jakarta.

Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta

Kemenkes. 2017. Harapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Indonesia. Jakarta

Kurniati, A., and Efendi, F., 2012. Kajian Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Indonesia. Salemba Media.

Kusumayati, A. 2013. Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat Dalam Pengembangan Upaya Kesehatan Tradisonal Dan Komplementer. Jakarta. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Nomor, U. U. (36). tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Hukum Online.

Permenkes No. 33 tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat.

Rachma, A., and Hendriani, W. 2017. Pemilihan Karir Dalam Perspektif SCCT (Social Cobnitive Career Theory) Pada Tunanetra Yang Menempuh Pendidikan Tinggi.Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Universitas Airlangga. Surabaya.

Rogers, M. E., and Creed, P. A. 2011. A longitudinal examination of adolescent career planning and exploration using a social cognitive career theory

Ryadi, A. L. S. (2016). Ilmu kesehatan masyarakat. Penerbit Andi.

Senewe, F.P., and Elsi, E. 2014. Analisis Deskripitif Kesehatan Lingkungan Di Derah Tertinggal, Perbatasan,Kepulauan dan Terpencil (DTPK-T). Pusat TeknologiIntervensi Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Sukowati, S & Shinta. 2003. Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Mengubah Perilaku Masyarakat Menuju Hidup Bersih Dan Sehat. Media Litbang Kesehatan.

Wahyuningsih, T. (2020). Rekomendasi Perbaikan Program Penempatan Sarjana Kesehatan Masyarakat Untuk Berkarir Di Daerah Tertinggal Perbatasan Dan Kepulauan (Dtpk)(Studi Kasus Di Universitas Airlangga, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan Universitas Hasanuddin Makassar Berdasarkan Social Cognitive Career Theory (SCCT)) (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Welsa, H., & Khoironi, M. (2019). Pengaruh Kualiatas Layanan dan Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Konsumen di Restoran Toean Watiman Yogyakarta). Ebbank, 10(1), 1-16.

WHO. 2011. Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025. https://www.who.int/workforcealliance/countries/inidonesia_hrhplan_2011_2025.pdf. Diakses 17 Oktober 2019




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i3.11995

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License