Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Kolesterol Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Baloi Permai Kota Batam
Sari
ABSTRACT
Cholesterol is one of the components in forming fat. Fat contains various components, such as triglycerides, phospholipids, free fatty acids, and cholesterol. While the Body Mass Index (BMI) or Body Mass Index (BMI) is a tool or a simple way to monitor the nutritional status of adults, especially with regard to underweight and overweight. the percentage by age of hypercholesterolemia occurs in most of the age group over 60 years as much as 58,7% with the number being examined is 25.243 people and the number of examinations experiencing high cholesterol is 10.614 people. This can be seen with the formation of a community movement, namely the prevention of high cholesterol based on the Regulation of the Minister of Health P2PTM of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. This study uses an analytical observational cross-sectional approach. Respondents in this study were 65 respondents. The technique used is a probability sampling technique, namely simple random sampling. The data collection technique in this study was by measuring the body mass index in the elderly, which consisted of measuring body weight using weight scales and measuring height. (38,5 %), some of the elderly also have high cholesterol levels with a total of 28 elderly (43,1%). The results of the chi square statistical test obtained p value = 0,000 < 0,1. Conclusion of this study, there is a significant relationship between body mass index and cholesterol levels. It is expected that the public, in particular, always routinely checks cholesterol levels and participates in posyandu activities for the elderly, researchers suggest conducting health education and counseling for the elderly regarding cholesterol levels in the elderly as well as information in the form of flipcharts or electronic media (video)
Keywords: Body Mass Index, Cholesterol Levels, Elderly
ABSTRAK
Kolesterol adalah salah satu komponen dalam membentuk lemak. Di dalam lemak terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan kolesterol. Sedangkan Indeks Masa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. presentase menurut umur hiperkolesterolemia terjadi pada sebagian besar kelompok umur lebih dari 60 tahun sebanyak 58,7% dengan jumlah yang diperiksa yaitu 25.243 jiwa dan jumlah dari pemeriksaan yang mengalami kolesterol tinggi adalah 10.614 jiwa. Hal ini dapat dilihat dengan dibentuknya gerakan masyarakat yaitu pencegahan kolesterol tinggi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan P2PTM Kemenkes RI. Mengidentifikasi hubungan indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitic pendekatan cross- sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 65 responden. Teknik yang digunakan adalah teknik probability sampling yaitu simple random sampling. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mengukur indeks massa tubuh pada lansia yaitu terdiri dari pengukuran berat badan yang menggunakan timbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia memiliki indeks massa tubuh berat badan berlebih dengan jumlah 25 lansia (38,5 %), sebagian lansia juga memiliki kadar kolesterol tinggi dengan jumlah 28 lansia (43,1%). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,1. Adanya hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar kolestrol. Diharapkan kepada masyarakat khususnya untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dan mengikuti kegiatan posyandu lansia, peneliti menyarankan untuk melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada lansia mengenai kadar kolesterol pada lansia serta informasi berupa lembar balik atau media elektronik (video)
Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Kadar Kolestrol, Lansia
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Anies.(2015).KolesterokldanPenyakit jantungKoroner,SolusiPencegahan dari Aspek Kesehatan masyarakat. Ar-Ruzz Media.
Badan Pusat Statistik. (2019). Ht Tp S://WWW.B.G.StatistikIndonesia 2019 (Indonesian Statistics), Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Dinas Kesehatan Kota Batam. (2020). Data Jumlah Lansia.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.(2017).ProfilDinasKesehatan Provinsi RIAU. 1, 1–14.
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Kementerian Kesehatan.
Lestari, W. A., & D. M. Utari. (2017). DominantFactorsofHypercholesterolemia Among Pre-elderly in Working Area of Rangkapanjaya Public Health Center in Depok. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(6),267272.https://media.neliti.com/media/publications/238005-analysis-ofthedominant-factor-of-hyper-7996ce16.pdf. diakses pada tanggal 27 Januari 2021.
Mumpuni Y and A. Wulandari. (2011). Cara Jitu mengatasi Kolesterol: CerdasmengatasidanMengendalikan Koleterol. ANDI.
Musdalifa, N. R., S. Wicaksono, & Tien. (2017). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Kolesterol Total pada Staf dan Guru SMA Negeri 1 Kendari. E-JournalUHO,4(2),361367.http://ojs.uho.ac.id/index.php/medula/article/view/2813. diakses pada tanggal 14 April 2021.
Nasrullah.(2016).BukuAjarKeperawatan Gerontik. Trans Info Media.
NURLIANA,L.I.S. (2019). Pemeriksaan Kolesterol Dalam Darah Pada LansiaDi Puskesmas Sei Bamban Batang Serangan Kabupaten Langkat.http://ecampus.poltekkesmedan.ac.id/jspui/handle/123456789/3777%0Ahttp://ecampus.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/3777/1/KTI CD Lis Nurliana.pdf
Nurrahmani,U.(2017).Stop Kolesterol Tinggi. Group relasi inti Media.
Nursalam.(2017).MetodologiPenelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Padila.(2013).BukuAjar Keperawatan Gerontik. Nuha Medika.
Permai, P. B. (2021). Puskesmas Baloi Permai.
Rahman,I.,&Utami,D.(2014).HubunganObesitasdenganKadarKolesterol Pada Mahasiswa Kedokteran UniversitasMalahayati.JurnalMedikaMalahayati,1(4), 185–191.
Rusilanti. (2014). Kolesterol tinggi Bukan untuk Ditakuti. F Media.
Saputri,D. A., & Novitasari, A. (2021). HubunganPola konsumsi Dengan Kdar Kolesterol Masyarakat Di Kota Bandar Lampung. Serambi Saintia Jurnal Sains Dan Aplikasi, 9(1), 8–22.
Sudaryono.(2019).MetodologiPenelitian. PT Raja Grafindo Persada.
Supariasa. (2012). Pendidikan dan Konsultasi Gizi. EGC.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i2.12660
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License