Skrining Anemia Remaja Putri di Pondok Pesantren Asshohwah Al-Islamiyah Desa Beleka Gerung Lombok Barat

Turmuzi Turmuzi, Fariani Syahrul, Lalu Madahan

Sari


ABSTRACT

 

Anemia is a condition with hemoglobin levels that are lower than normal in adolescent girls, namely >12 g/dl. The prevalence of problematic anemia in adolescent girls shows >15%. The impact of anemia on adolescent girls which causes growth disorders, easy infection, reduced body fitness, decreased enthusiasm for learning and achievement, reduced physical abilities in preparation for becoming prospective mothers poses a risk to the health of the mother and the baby she is carrying. Carrying out anemia screening in adolescent girls to determine the clinical picture, namely weak, tired, lethargic, tired, inattentive and other clinical features using Hb Sahli at the Asshohwah Al-Islamiyah Islamic Boarding School, Beleka Gerung Village, West Lombok. Using descriptive observational. The sample in the study was 107 young women at the Asshohwah Al-Islamiyah Islamic Boarding School with inclusion criteria based on clinical symptoms of anemia. By using validity analysis to determine sensitivity, specificity, Positive Predictive Value (PPV) and Negative Predictive Value (NPV). Of the 107 young women who were examined for anemia, descriptive clinical symptoms were known, namely 19.63% had weak symptoms. 51.40% tired, 17.76% lethargic, 16.82% tired, 46.73% inattentive, 15.89% dizzy and 64.49% dizzy. Validity analysis for the highest sensitivity to dizziness symptoms 75.68 %, specificity for symptoms was 84.29%, the highest Positive Predictive Value (PPV) for symptoms of weakness was 47.61% and the highest Negative Predictive Value (NPV) for symptoms of dizziness was 84.29%. The prevalence of anemia in adolescent girls at the Asshohwah Al-Islamiyah Islamic Boarding School in Beleka Village, West Lombok is 27.10%. The health center carries out regular screening, provides counseling, gets used to a healthy lifestyle, and provides blood supplement tablets (Fe) to anemic adolescent girls. .

 

Keywords: Screening, Validity, Anemia in Adolescent Girls

 

 

ABSTRAK

 

Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah dari normal pada remaja putri adalah >12 g/dl  Prevalensi anemia bermasalah pada remaja putri menunjukkan > 15%. Dampak anemia pada remaja putri yang menyebabkan gangguan masa pertumbuhan, mudah terinfeksi, kebugaran tubuh berkurang, semangat belajar dan prestasi menurun, menurunkan kemampuan fisik  persiapan menjadi calon ibu berisiko terhadap kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Melakukan skrining anemia pada remaja putri untuk mengetahui  gambaran klinis yaitu lemah,letih,lesu,Lelah,lalai dan klinis lainnya menggunakan Hb Sahli di Pondok Pesantren Asshohwah Al-Islamiyah Desa Beleka Gerung Lombok Barat. Menggunakan observasional deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah remaja putri di Pondok Pesantren Asshohwah Al-Islamiyah berjumlah 107 orang dengan kriteria inklusi berdasarkan gejala klinis anemia. Dengan menggunakan analisis validitas untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, Positif Predictive Value (PPV) dan Negatif Prdicive Value (NPV). Dari 107 Remaja Putri yang diperiksa anemia deskritf gejala klinis diketahui yaitu 19,63%  gelaja lemah. 51,40% lelah, 17,76%, lesu, 16,82% letih, 46,73% lalai, 15,89% berkunang-kunang dan 64,49% pusing .Analisi Validitas untuk sensitifitas tertinggi pada gejala pusing 75,68%, spesifisitas pada gejala 84,29%, Positif Predictive Value (PPV) tertinggi pada gejala lemah sebesar 47,61% dan Negative Predictive Value (NPV) tertinggi pada gejala Pusing 84,29%. Prevalensi anemia pada remaja putri di di Pondok Pesantren Asshohwah Al-Islamiyah Desa Beleka Lombok Barat adalah 27,10% Puskesmas melakukan skrining secara berkala,memberikan penyuluhan,,membiasakan pola hidup,sehat,dan pemberikan tablet tambah darah (Fe) pada remaja putri anemia.

 

Kata Kunci: Skrining,Validitas,Anemia Remaja Putri


Kata Kunci


Skrining,Validitas,Anemia Remaja Putri

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Ariani,A.P.,2014.Aplikasi Metodologi PenelitianKebidananKesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.

BadanPenelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar2013. Kemenkes RI. 2013. Diunduhdari:http://www.depkes.go.id/. Diakses tanggal 14 oktober 2017

Kumalasari, D., Kameliawati, F., Mukhlis, H., & Kristanti, D. A. (2019). Pola Menstruasi dengan kejadiananemiapadaremaja. WellnessAndHealthyMagazine, 1(2), 187-192.

Central for Disease Control and Prevention. Anemia or Iron Deficiency Statistics. CDC. 2015.Diunduhdari:https://www.cdc.gov/nchs/fastats/anemia.htm. Diakses tanggal 4 Desember 2022

Depkes RI. 1999. Pedoman Pemberian Zat Bezi dan Sirup Besi bagi Petugas. Jakarta: Direktorat Bina Gizi

Depkes. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur ( WUS). Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat. https://www.academia.edu/37154483/Buku_Pedoman_Pencegahan_dan_Penanggulangan_Anemia_Pada_Remaja_Putri_dan_WUS [ Diakses pada tanggal 10 Juli 2019]

Fikawati, dkk. 2004. Pengaruh Suplementasi Zat Besi Satu dan Dua Kali Perminggu terhadap Kadar Hemoglobin pada Siswi yang Menderita Anemia. Tanggerang:UniversitasIndonesia.http://www.univmed.org/wpcontent/uploads/2011/02/Sandra(1).p df

Hasdianah, & Suprapto, S. I. (2016). Patologi&PatofisiologiPenyakit (2nded.).Yogyakarta:nuhamedika

Jaelani, dkk. 2017. Faktor Risiko Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Bengkulu:Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Kalsum dan Halim. 2016. Kebiasaan Sarapan Pagi Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja di SMA Negeri 8 Muaro Jambi. Jambi: Universitas Jambi.https://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/sains/art icle/view/2939/2185

Kirana, Dian Purwitaningtyas. 2011. Hubungan Asupan Zat Gizi dan PolaMenstruasidenganKejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 2 Semarang : UNDIP

Kemenkes, R. I. (2016). Pedoman pencegahandanpenanggulangan anemia pada remaja putri danwanitausiasubur(WUS). DirektoratGiziMasyarakatDirektoratJenderalKesehatanMasyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Martini. (2015). Faktor-Faktor Yang BerhubunganDenganKejadianAnemia Pada. Remaja Putri Di MAN1METRO. Jurnal Kesehatan Metro Sai Mawai Volume 3.

Hidayati, I. Z. (2019). Penilaian Uji ValiditasInstrumenSkriningAnemiapadaSiswaMadrasahAliyahIslamicCenterBaiturahmanBanyuwangi. MajalahKesehatanMasyarakatAceh(MaKMA), 2(3).

Masrizal.2007.Masrizal.2007.Anemia Defisiensi Besi. Padang: FKM UNAND[Online]jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/23/22. [Diakses pada tanggal 14 Oktober 2018].

Notoatmodjo,S.2018.MetodologiPenelitianKesehatan.CetakanKetiga. Jakarta: PT Rineka Cipta

Scott S, Chen-Edinboro L, Caufield L, Murray-Kolb L. The impact of anemia on child mortality: An updated review. Nutrients 2014;6:5915-3

Stevani, Annisa. 2018. Memahami SiklusMenstruasiMam.https://www.parentingclub.co.id

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, C




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i12.12710

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License