Gambaran Perilaku Pasangan Usia Subur Penyandang Disabilitas dengan Kesuburan dan Faktor Lingkungan Sosial yang Mempengaruhinya di Kabupaten dan Kota Cirebon

Herry Nurhendriyana

Sari


ABSTRACT

 

Persons with disabilities are people who have physical, mental, intellectual and/or sensory limitations for a long period of time so that they have difficulty interacting and participating with the environment. The aim of this research is to determine the description of behavior and social environmental factors in couples of childbearing age with disabilities and fertility. Qualitative research type, with Rapid Assessment Procedures research design. There were six informants in this study (five main informants and one key informant). It is known that the success of couples of childbearing age with disabilities in having offspring is influenced by the behavior of couples of childbearing age with disabilities to have their pregnancies checked by health workers (midwives or doctors) and when giving birth they are assisted by health workers (midwives or doctors). Predisposing factors, the informant has confidence in being able to get pregnant and being able to get through the pregnancy period and being able to carry out the birth process. Reinforcing factors, the informant received support from family and peers in obtaining offspring, there was a lack of specific support from health workers. The strengthening factor of support from the family is the strongest factor in the success of couples of childbearing age with disabilities in having offspring (children). Suggestion: Increase knowledge about reproductive health, pregnancy and childbirth for couples of childbearing age with disabilities in general through health education (communication, information and education). Collaboration between the Health Service, Social Service and Manpower Service agencies with the Cirebon Disability Communication Forum regarding health programs and special skills training for people with disabilities.

 

Keywords: Childbearing Age Couples with Disabilities, Behavior, Self-Confidence, Family Support and Peer Support

 

 

ABSTRAK

 

Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual dan atau sensorik dalam jangka waktu yang lama sehingga kesulitan berinteraksi dan berpartisipasi dengan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku dan faktor lingkungan sosial pada pasangan usia subur penyandang disabilitas dengan kesuburan. Jenis penelitian kualitatif, dengan desain penelitain Rapid Assessment Procedures. Informan dalam penelitian ini sebanyak enam orang (lima orang informan utama dan satu orang informan kunci). Diketahuinya keberhasilan pasangan usia subur penyandang disabilitas dalam memperoleh keturunan, dipengaruhi oleh perilaku pasangan usia subur penyandang disabilitas untuk memeriksakan kehamilanya ke petugas kesehatan (bidan ataupun dokter) dan saat persalianan ditolong oleh petugas kesehatan (bidan ataupun dokter). Faktor predisposisi, informan mempunyai keyakinan diri mampu hamil dan mampu melewati masa kehamilanya serta mampu melakukan proses persalinan. Faktor penguat, informan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman sebaya dalam memperoleh keturunan, kurangnya dukungan secara khusus dari petugas kesehatan. Faktor penguat dukungan dari keluarga merupakan faktor yang terkuat dalam keberhasilan pasangan usia subur penyandang disabilitas dalam memperoleh keturunan(anak). Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, kehamilan dan persalinan pasangan usia subur penyandang disabilitas secara umum melalui penyuluhan kesehatan (komunikasi, informasi dan edukasi). Kerjasama antara instansi Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dengan Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon mengenai program kesehatan dan pelatihan keterampilan khusus penyandang disabilitas.

 

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur Penyandang Disabilitas, Perilaku, Keyakinan Diri, Dukungan Keluarga dan Dukungan Teman Sebaya.


Kata Kunci


Pasangan usia subur penyandang disabilitas, perilaku, keyakinan diri, dukungan keluarga dan dukungan teman sebaya

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Aziz Abdul dan Anne Fatma. (2013).Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Autis. Surakarta Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Sahid Surakarta

Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of human behavior (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press. (Reprinted in H. Friedman[Ed.], Encyclopedia of mental health. San Diego: Academic Press, 1998

Dinas Sosial Kabupaten Cirebon. (2017). Laporan Triwulan Data Disabilitas tahun 2017.

Friedman M., Bowdwn V, Jones E. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. 5th edisi.Jakarta: EGC.

Green, L.W and M.W.K. (2000). Health Promotion Planning an Educational and Environmental Approach. (M.P. Company, Ed) Second Edi).

Hatmaji, Sri. (2004). Fertilitas Dalam Dasar-Dasar Demografi. Jakarta LDFFE.UI

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin. Jakarta: Direktur Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan.

Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (Convention On The Rights Of Persons With Disabilities) Naskah Terjemahan Resmi Lampiran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011.

Kuntjoro Z. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia http://epsikologi.com diakses pada November 2017.

Moleong Lexy J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Notoadmojo Soekidjo. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

Notoatmojo Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nur Kholis Reefani. (2013). Panduan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta Imperium.

Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo.

Trisnamurti Awang., Dkk. (2017). Panduan Bagi orangtua dan Pendamping Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja dengan Disabilitas. Lembaga SAPDA.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas

Universitas Muhammadiyah Jakarta. (2017). Panduan Penulisan Tesis Pascasarjana. Jakarta.

Wirosuhardjo, K. (2004). Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Universitas Indonesia

World Health Organization (WHO). (2015). WHO Global Disability Action 2014-2021 Better Health for all People with Disability diakses pada November 2017:http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/199544/1/9789241509619_eng.pdf?ua =1




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i1.12840

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License