Persepsi Remaja Terhadap Pernikahan Dini di Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut

Sukmawati Sukmawati, Imel Nuraeni, Witdiawati Witdiawati

Sari


ABSTRACT

 

The rate of early marriage in various countries continues to increase from year to year. Indonesia is a country with the number of early marriages, ranking 37th in the world. West Java is ranked second highest after South Kalimantan. Garut is one of the districts in West Java with the largest number of contributors to early marriage, especially in Ranbrango village, Tarogong Kaler subdistrict. Adolescents' perceptions influence and play an important role in the incidence of early marriage. This research aims to determine the description of young women's perceptions of early marriage. The research method used was descriptive with a quantitative approach, the sample of young women aged 16-19 years was 138 people. The research instrument uses a questionnaire related to adolescent perceptions designed by Winda Desi Aryanti (2018) with validity test results of 0.361 and reliability of 0.943 consisting of 10 cognitive questions, 10 affective questions and 10 conative questions. Univariate data analysis presented in frequency and percentage distribution tables. The research results show that most perceptions of cognitive aspects are in the understanding category (90.6%), affective aspects are in the supporting category (62.3%), and conative aspects are in the unfavorable category (66.7%). Even though perceptions in the cognitive aspect show that teenagers understand and have good knowledge, there are still some teenagers who have problems with several indicators of the perception aspect of early marriage, namely in the affective aspect teenagers support early marriage and in the conative aspect teenagers are less favorable towards early marriage. Intervention is needed from health workers to provide education regarding early marriage and the impact it has on teenagers, parents and society so that it is hoped that it can reduce and prevent early marriage.

 

Keywords: Early Marriage,  Perception, Teenager

 

 

ABSTRAK

 

Angka pernikahan dini di berbagai negara terus mengalami peningkat dari tahun ke tahun. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah  pernikahan dini peringkat ke 37 di dunia. Jawa Barat  menduduki peringkat ke dua tertinggi setelah Kalimantan selatan. Garut termasuk salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan penyumbang pernikahan dini terbanyak, khususnya didesa Rancabango kecamatan Tarogong Kaler. Persepsi remaja berpengaruh dan berperan penting terhadap kejadian pernikahan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran  persepsi remaja putri  terhadap pernikahan dini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sampel remaja putri usia 16-19 tahun berjumlah 138 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner terkait persepsi remaja yang dirancang oleh Winda Desi Aryanti (2018) dengan hasil uji validitas 0,361 dan realibilitas 0,943 terdiri dari 10 pertanyaan kognitif, 10 pertanyaan afektif dan 10 pertanyaan konatif. Analisia data univariat yang disajika dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitan menunjukan persepsi aspek kognitif sebagian besar berada pada kategori paham (90,6%), aspek afektif berada pada kategori mendukung (62,3%), dan aspek konatif berada pada kategori kurang baik (66,7%). Meskipun persepsi pada aspek kognitif menunjukan remaja paham dan memiliki pengetahuan baik namun masih ditemukan beberapa remaja yang memiliki masalah pada beberapa indator aspek persepsi terhadap pernikahan dini yaitu pada aspek afektif remaja mendukung pernikahan dini dan aspek konatif remaja kurang baik terhadap pernikahan dini. Diperlukan intervensi dari tenaga kesehatan  untuk memberikan pendidikan terkait pernikahan usia dini beserta dampak yang ditimbulkan kepada remaja, orangtua, dan masyarakat sehingga  diharapkan dapat menurunkan dan mencegah terjadinya pernikahan dini.

 

Kata Kunci: Pernikahan Dini, Persepsi, Remaja Putri


Kata Kunci


pernikahan dini; persepsi; remaja putri

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Afriani, R., & Mufdlilah. (2016). Analisis Dampak Pernikana Dini Pada Remaja Putri di Desa Sidoluhur Kecamatan Godean Yogyakarta. Rakernas Aipkema, 235–243.

Amalya Suci Widhiamurti, W. P. M. (2017). Persepsi Remaja Pedesaan Terhadap Kasus Pernikahan Usia Dini. Jurnal Bumi Indonesia, 6.

Anggraeni Puspita Dewi. (2019). hubungan persepsi remaja putri dengan kecenderungan perilaku pernikahan dini di desa kesamben kulon kecamatan wringinanom gresik. Universitas Airlangga.

Arianti, W. D. (2018). Persepsi Remaja tentang Pernikahan Dini di SMA Pesantren Guppi Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.,63.http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12255/

Aritonang, J., Anita, S., Sinarsi, S., & Siregar, W. W. (2020). Kecemasan Pandemi Covid-19 Dalam Keikutsertaan Posyandu Di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Tahun 2020. Jurnal Health Reproductive, 5(1), 1–6.https://doi.org/10.51544/jrh.v5i1.1426

azwar. s. (2011). Sikap Dan Prilaku Dalam: Sikap Manusia Teori Dan Pengembangannya. Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda. Badan Pusat Statistik, 6–10.

BKKBN. (2012). Pernikahan dini pada beberepa provinsi di indonesia: akar masalah dan peran kelembagaan di daerah. Direktorat Analisa Dampak Kependudukan BKKBN.

BKKBN. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja 2017. Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, 1–606. http://www.dhsprogram.com.

Bulan, B. U., Hendra, A., & Rahmad, A. (2017). Pemberian Asi Dan Mp-Asi Terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 6 Â 24 Bulan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 17(1), 414.https://doi.org/10.24815/jks.v17i1.7982

Desiyanti, I. W. (2015a). faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada pasangan usia subur di Kecamatan Mapanger Kota Manado. Ilmiah Konseling, 2(1).

Desiyanti, I. W. (2015b). Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Pernikahan Dini pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsrat, 5(2), 270–280.

Desiyanti, I. W. (2015c). Faktor-Faktor yang Berhubungan Terhadap Pernikahan Dini Pada Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado Factors Associated With Early Mariage In Couples Of Childbearing Age At Kecamatan Mapanget Manado City. Jikmu, 5(2), 270–280.

Dinopawe, A., Makatita, B., & Alerbitu, K. L. (2021). Motivasi Suami dan Paritas Mempengaruhi Kecemasan Ibu Hamil Menjelang. Kesehatan Metro Sai Wawai, 14(1), 87–93.

Ekawati, K. I. (2017). Sikap Remaja Putri Terhadap Pernikahan Dini Di Dusun Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul. JoH, 4 Nomor 1.

Fauji Hadiono, A. (2018). Pernikahan Dini Dalam Perspektif Psikologi Komunikasi.JurnalDarussalam;Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam, IX(2), 2549–4171.

Hadi. (2017). persepsi remaja tentang pernikahan dini di Desa Banyukuning Kecamatan Bandung Kabupaten Semarang. Geografi, 5(3).

Halimatu Sakdiyah dan Kustiawati Ningsih. (2013). Mencegah Pernikahan Dini Untuk MembentukGenerasiBerkualitas. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, Vol. 26, N, 35–54.

Hanum, Y., & Tukiman. (2015). Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Alat Reproduksi Wanita. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 13(26), 36–43.

Hotnatalita, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Muda (Studi Kasus Di Dusun Ix Seroja Pasar Vii Tembung). Welfare Stase, 2(4), 1–12.

Ijeoma, O., Uwakwe, J., & Paul, N. (2013). Education an Antidote against Early Marriage for the Girl-Child. Journal of Educational and Social Research,3.https://doi.org/10.5901/jesr.2013.v3n5p73

Judge, S. P. R. dan T. A. (2016). prilaku organisasi. Salemba Empat, 103.

Kartika, N. Y. (2012). Perkawinan Anak di Kabupaten Grobogan. Majalah Geografi Indonesia, 26(2), 174–189.

Kemendikbud. (2019). KBBI - Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile 2018].

KPI. (2017). pernikahan dini di jawa barat. Koalisasi Perempuan Indonesia.

Kumalasari I. (2014). Kesehatan reproduksi untuk mahasiswa kebidanan dan keperawatan. Salemba Medika.

Kumalasari, I. dan A. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.

Masyarakat, J. K. (2019). Hubungan Pendidikan, Budaya, Teman Sebaya Dengan Pernikahan Usia Muda Di Kecamatan Kandanghaur Indramayu Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(4), 261–265.

Muntamah, A. L., Latifiani, D., & Arifin, R. (2019). Pernikahan Dini Di Indonesia: Faktor Dan Peran Pemerintah (Perspektif Penegakan Dan Perlindungan Hukum Bagi Anak). Widya Yuridika, 2(1), 1. https://doi.org/10.31328/wy.v2i1.823

Nurhayati, L. & Wardyaningrum, D. (2014). Komunikasi Keluarga Dalam Keputusan Perkawinan Di Usia Remaja. Al- Azhar.

Raj, A., Saggurti, N., Balailah, D., & sILVERMAN, J. G. (2019). Prevalence Of Child Marriage And Fertility Control Behaviors Of Young Women In India. Lancet.

Shufiyah, F. (2018). Pernikahan Dini Menurut Hadis dan Dampaknya. Jurnal Living Hadis, 3(1), 47. https://doi.org/10.14421/livinghadis.2017.1362

Sofia, A. Aditiya, M. G. (2013). Hubungan Pola Asuh Otoratif Orang Tua Dan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral. Http:/Jurnal.Fkip.Unila.Ac.Id.

Stang J. (2015). faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini di Kelurahan Pangli Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara. MKMI.

Theresia, F., Tjhay, F., Surilena, S., & Widjaja, N. T. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Siswa Smp Di Jakarta Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 11(2), 101–113. https://doi.org/10.22435/kespro.v11i2.3142.101-113

Toha, M. (2014). Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Grafindo Persada, 154.

Tri Indah Septianah, T. S. E. W. (2019). Hubungan Pengetahuan, Tingkat Pendidikan, Sumber Informasi dan Pola Asuh Dengan Pernikahan Dini Pada Wanita. Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 4, 73–81.

Trisna Rosanti. Sukmawati. Llilis Mumaroh. (2020). Gambaran Budaya Orangtua Tentang Pernikahan Dini. Keperawatan BSI, 8 No 2.

Ulfah, Y. (2018). Faktor-Faltor Yang Berhubungan Dengan Prilaku Seksual Pernikahan Pada Siswa SMAN Padang Tahun 2018. Diploma Thesis, Universitas Andalas.

Umi Sumbulah dan Faridatul Jannah. (2012). Pernikahan Dini Dan Implikasinya. Egalita Jurnal Kesetaraan Dan Keadilan Gender, Volume VII.

UNICEF (United Nations Children’s Fund). (2021). Profil Remaja 2021. Unicef, 917(2016), 1–2. https://www.unicef.org/indonesia/media/9546/file/Profil Remaja.pdf

Wardati, N. A. (2020). Hubungan persepsi dan tingkat pengetahuan tentang pernikahann dini dengan kejadian pernikahan dini di kecamatan pakis kabupaten magelang tahun 2020. Poltekes Kemenkes Yogyagarta.

Wijaya, R. B. D. A. (2015). Hubungan Pengetahun Dengan Sikap Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini di SMAN 1 Lingsar. Media Bina.

Yanti, E. (2015). Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Perkawinan Dini Dalam Kehamilan Di Kelurahan Tanjung Gusta Lingkunagn II Kecamatan Medan. Universitas Prima Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i1.12992

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License