Pengaruh Tradisi Perkawinan Adat Suku Lamaholot dan Dukungan Suami terhadap Kunjungan Antenatal Pertama Pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Waipukang Kabupaten Lembata – NTT
Sari
ABSTRAK
Standar pelayanan antenatal terpadu dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia adalah kunjungan pertama antenatal pada usia kehamilan <12 minggu untuk skrining dan menangani faktor risiko kehamilan. Pencapaian kunjungan pertama antenatal pada ibu hamil di Puskesmas Waipukang terdapat kesenjangan yang cukup tinggi yaitu 52,6% dari target yang seharusnya dan merupakan cakupan terendah dikabupaten Lembata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kunjungan pertama antenatal pada ibu hamil di Puskesmas Waipukang Kabupaten Lembata – NTT diantaranya adalah tradisi pernikahan adat suku Lamaholot dan dukungan suami. Jenis penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional dan metode kuantitatif. Sampelnya adalah 70 ibu hamil yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Waipukang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Kunjungan pertama antenatal sebagai variabel terikat sedangkan variabel bebasnya adalah tradisi dan dukungan suami. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik berganda. Penelitian ini menemukan dari 70 responden 74,3% melakukan kunjungan pertama antenatal pada trimester I. Hasil analisis data didapatkan ada hubungan faktor tradisi dan dukungan suami dengan kunjungan pertama antenatal dimana nilai p<0,05. Ada pengaruh tradisi dan dukungan suami terhadap kunjungan pertama antenatal pada ibu hamil di Puskesmas Waipukang Kabupaten Lembata – NTT sehingga layak untuk diperhatikan lebih mendalam dari lintas sektor terhadap tradisi yang berdampak negatife terhadap kunjungan pertama antenatal.
Kata Kunci: Dukungan Suami, Tradisi, Suku Lamaholot, Kunjungan Pertama Antental
ABSTRACT
The standard for integrated antenatal care from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia is the first antenatal visit at <12 weeks' gestation for screening and treating pregnancy risk factors. There is a fairly high gap in the achievement of the first antenatal visit for pregnant women at the Waipukang Community Health Center, namely 52.6% of the target which should be and is the lowest coverage in Lembata Regency. This study aims to analyze factors related to the first antenatal visit for pregnant women at the Waipukang Community Health Center, Lembata Regency - NTT, including the traditional marriage traditions of the Lamaholot tribe and husband's support. This type of observational analytical research with a cross sectional design and quantitative methods. The sample was 70 pregnant women in the working area of the Waipukang Community Health Center, taken using consecutive sampling technique. The first antenatal visit is the dependent variable while the independent variables are tradition and husband's support. The research instrument used a questionnaire. Data analysis used the chi square test and multiple logistic regression test. This research found that of the 70 respondents, 74.3% had their first antenatal visit in the first trimester. The results of data analysis showed that there was a relationship between traditional factors and husband's support and the first antenatal visit, where the p value was <0.05. There is an influence of tradition and husband's support on the first antenatal visit for pregnant women at the Waipukang Community Health Center, Lembata Regency - NTT so it is worth paying more in-depth attention from across sectors to traditions that have a negative impact on the first antenatal visit.
Keywords: Husband's Support, Tradition, Lamaholot Tribe, First Antenatal Visit
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
AdriyaniYulianti,S.(2021)PelaksanaanAncTerpaduVersiRevisi Tahun 2020, Apa Yang Membedakan DariVersi Sebelumnya?[Online] AvailableFrom [27 March 2023]
Aryastam, N. And Mubasyiroh, R. (2019)PeranBudayaDalamPemanfaatan Layanan Kesehatan Ibu Hamil.
Dinkes Lembata (2021) Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Tahun 2021.
DinkesNtt(2021)ProfilDinasKesehatan Profinsi Ntt Tahun 2021.
Eko, F., Prasetio, I. N., & Sofian, R. (2022). Keberadaan Hukum Adat Jawa Dalam Perkawinan Modern. Alsys, 2(4), 464-472.
ErnaMulati(2020)PedomanPelayanan Antenatal Terpadu Edisi Ketiga 2020/ErnaMulati|PerpustakaanKementerianKesehatan[Online]AvailableFrom [27 March 2023]
Erin, A. (2014). Hubungan Dukungan SuamiDenganTingkatKecemasanIbuHamilMenghadapiPersalinanDiPuskesmasTuriSleman (Doctoral Dissertation, Universitas Alma Ata).
Kotoh, A.M. And Boah, M. (2019) ‘“NoVisibleSigns Of Pregnancy, NoSickness,NoAntenatalCare”: Initiation Of Antenatal Care In ARuralDistrictInNorthernGhana’. Bmc Public Health [Online] 19(1),1094.AvailableFrom[17December2022]
Leininger, M. (2002) ‘Culture Care Theory: A Major Contribution ToAdvanceTransculturalNursing Knowledge And Practices’. JournalOfTransculturalNursing:OfficialJournalOfTheTranscultural Nursing Society 13 (3), 189–192; Discussion 200-201
MarmiS.St.(2014), Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal, Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Marniyati,L.,Saleh,I.,And Soebyakto, B.B.(2016)‘PelayananAntenatalBerkualitasDalamMeningkatkan Deteksi Risiko Tinggi Pada Ibu Hamil Oleh Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung Dan Sei Selincah Di Kota Palembang’.Jurnal Kedokteran DanKesehatan :PublikasiIlmiah FakultasKedokteranUniversitas Sriwijaya 3 (1), 355–362
Moller, A.-B., Petzold, M., Chou, D., AndSay,L.(2017)‘EarlyAntenatalCareVisit:ASystematicAnalysis Of Regional And Global Levels And Trends Of Coverage From 1990 To 2013’. The Lancet Global Health [Online] 5 (10), E977–E983. Available From [6 December 2022]
Nice O. Poli, M., Aliffiati, A., And Wiasti, N.M. (2021) ‘Sistem Perkawinan Adat Lamaholot Dalam Perspektif Antropologi Di Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur’. Sunari Penjor : Journal Of Anthropology [Online] 4 (2), 78. Available From [21 December 2022]
Notoadmodjo, S. (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S (2012) Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. (2005) Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta
Pattipeilohy, M.Y. (2017) Faktor-FaktorYangMempengaruhiPerilakuIbuTerhadapKetepatanKunjunganAntenatalCareDiPuskesmasRekasKabupatenManggarai Barat Nusa Tenggara Timur Tahun 2017. 100
Pekabanda, K., Jati, S.P., And Mawarni,A.(2016)‘FaktorFaktorYangBerhubunganDenganPemanfaatan Pelayanan K4 Oleh Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Sumba TimurTahun’.JurnalManajemen Kesehatan Indonesia [Online] 4 (3), 169–176. Available From [17 December 2022]
PrasetyawatiEA.(2011),IlmuKesehatanMasyarakatUntukBidanHalistikNuhaMedika,Yogyakarta
Pratiwi, E. (N.D.) Kementrian Keehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Prodi D Iv.
Primayanti, N.L.R. (2022) Hubungan SosiallBudayaDenganKunjungan Antenatal Care Pertama (K1) Pada Ibu Hamil Di Desa Songan Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani V Tahun 2022. 86
Rachmawati, A.I., Puspitasari, R.D., And Cania, E. (2017) ‘Faktor-FaktorYangMemengaruhiKunjungan Antenatal Care (Anc) Ibu Hamil’.JurnalMajority [Online] 7 (1), 72–76. Available From [17December 2022]
Risnawati, R. (2022). Efek Disfungsi Keluarga Perkotaan Terhadap Perilaku Remaja Dikelurahan Pampang Makassar (Kasus 5 Keluarga Lorong Gereja Rw 06 KelurahanPampang Makassar)= The Effect Of Urban Family Dysfunction On The Behavior Of Adolescents In Pampang Makassar (Case Of 5 Families Of Lorong Gereja Rw 06 KelurahanPampangMakassar) (DoctoralDissertation,Universitas Hasanuddin).
Saifuddin;,A.B.(2016)IlmuKebidanan Sarwono Prawirohardjo (2016) [Online] Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo.AvailableFrom/Opac.Poltekkestasikmalaya.Ac.Id%2findex.Php%3fp%3dshow_Detail%26id%3d3470> [17 December 2022]
Setiadi (2011) Konsep & Proses Keperawatan Keluarga / Setiadi | Opac Perpustakaan Nasional Ri. [Online] Available From [2 January 2023]
Simbolon, M. And Nahak, K.A. (2021) ‘Hubungan Budaya Dengan Kunjungan Antenatal Care Ibu Hamil Di Puskesmas Lurasik Kecamatan Biboki Utara Tahun 2019’. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora 2 (07), 131–135
Siti Rohani Ritonga (2021) Hubungan Sikap Ibu Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Cakupan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Langit.
Suryani,S.,Utama,S.Y.,And Suryanti, Y.(2017)‘HubunganPengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi Tahun 2015’. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana Of Journal Public Health) 1 (1), 8–17
Till, S.R., Everetts, D., And Haas, D.M. (2015) ‘Incentives For Increasing Prenatal Care Use By Women In Order To Improve MaternalAndNeonatalOutcomes’. The Cochrane Database Of Systematic Reviews 2015 (12), Cd009916
Triadi, T. (2019). Proses Perkawinan MenurutHukumAdatdiKepulauan Mentawai Di Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 TentangPerkawinan. Ensiklopedia Of Journal, 1(2).
Walyani, E. (2017) Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir / ElisabethSiwiWalyani|Perpustakaan Umum Kabupaten Bojonegoro [Online] Available From [19 January 2023]
Wawan,A.(2011) Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Nuha Medika
Yosefina E & Yulia S And Damai Yanti (2018) Masa Kehamilan Dimulai Dari Konsepsi Sampai Lahirnya Janin Dan Lamanya Hamil Normal Adalah 280 Hari (40 Minggu Atau 9 Bulan 7 Hari) Di Hitung Dari Hari Pertama Haid Terakhir.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i4.13611
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License