Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Risiko Terjadinya Tonsilitis kronik Pada Anak Sekolah Dasar Di Bandar Lampung
Sari
Latar Belakang: Tonsilitis kronik umumnya terjadi akibat komplikasi tonsilitis akut, terutama yang tidak mendapat terapi adekuat. Selain pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat, faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik antara lain adalah higien mulut yang buruk, kelelahan fisik dan beberapa jenis makanan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan risiko terjadinya tonsilitis kronik pada anak sekolah dasar.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total purposive sampling. Untuk mengetahui kebiasaan makan dilakukan dengan pengisian kuisioner dengan cara wawancara pada siswa sekolah dasar, dan penegakan tonsilitis kronik dilakukan dengan observasi langsung.
Hasil: Hasil yang didapat dari 87 sampel, terdapat 32 sampel (36,8%) yang menderita tonsilitis kronik dan 55 sampel (63,2%) yang tidak menderita tonsilitis kronik. 32 sampel memiliki risiko pada kebiasaan makan dan terkena tonsilitis kronik. Hasil analisis berdasarkan fisher’s exact test dengan nilai hasil p-value = 0,012 (p <0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan makan dengan risiko terjadinya tonsilitis kronik pada anak sekolah dasar.
Kata Kunci: kebiasaan makan, tonsilitis kronik, anak sekolah dasar
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v1i2.1407
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License