Analisis Determinan Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Martapura 1 (Studi Kasus Berdasarkan Karakteristik Responden dan Penilaian Biokimia)

Nafila Nafila, Lisa Setia, Aulia Ramdhani, Adies Riyana

Sari


ABSTRACT

 

Pulmonary tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a public health problem, especially in developing countries, including Indonesia. The problems faced relate to disease, discovery, treatment, and also treatment failure. The aim of this study was to determine whether there was a relationship between respondent characteristics and biochemical assessment and the incidence of tuberculosis. This research uses a quantitative cross sectional method with purposive sampling technique. The research results were obtained from 76 respondents, most of whom did not experience pulmonary TB 46 (60.5%), most of them were of productive age 52 (68.4%), male 43 (56.6%), highly educated 40 (52, 6%), good knowledge 56 (73.7%), sputum BTA (+) 54 (71.1%), normal hemoglobin level 40 (52.6%), normal leukocytes 59 (77.6%) and normal platelets 65 (85.5%). There is a relationship between age (p-value = 0.045), gender (p-value = 0.032), education (p-value = 0.013), knowledge (p-value = 0.000), sputum BTA (p-value = 0.001), levels hemoglobin (p-value = 0.000), leukocyte levels (p-value = 0.007), platelet levels (p-value = 0.021) with the incidence of pulmonary TB. Knowledge is the variable most related to the incidence of pulmonary TB (p-value 0.001 and OR=10.105)

 

Keywords: Tuberculosis, Biochemistry, Determinants, Respondents

 

 

ABSTRAK

 

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik responden dan penilaian biokimia dengan kejadian tuberkulosis. Penelitan ini menggunkan metode kuantitatif cross sectional dengan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan dari 76 responden sebagian besar tidak mengalami kejadian TB paru 46 (60,5%), sebagian besar berumur produktif 52 (68,4%), berjenis kelamin pria 43 (56,6%), berpendidikan tinggi 40 (52,6%), berpengetahuan baik 56 (73,7%), sputum BTA (+) 54 (71,1%), kadar hemoglobin normal 40 (52,6%), leukosit normal 59 (77,6%) dan trombosit normal 65 (85,5%). Ada hubungan umur (p-value = 0,045), jenis kelamin (p-value = 0,032), pendidikan (p-value = 0,013), pengetahuan (p-value = 0,000), sputum BTA (p-value = 0,001), kadar hemoglobin (p-value = 0,000), kadar leukosit (p-value = 0,007), kadar trombosit (p-value = 0,021) dengan kejadian TB paru. Pengetahuan menjadi variabel yang paling berhubungan dengan kejadian TB paru (p- value 0,001 dan OR=10,105

 

Kata Kunci: Tuberkulosis, Biokimia, Determinan, Responden


Kata Kunci


Tuberculosis, Biochemistry, Determinants, Respondents

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Abimulyani, Y., Kainde, Y. Y., Mansyur, T. N., San, N., & Siregar, A. (2023). Analisis Faktor Risiko TB paru Anak yang Tinggal Serumah dengan Penderita TB paru Dewasa. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 4(2), 312–318. https://doi.org/10.47065/jharma.v4i2.3671

Adhipurna, N., Prihandini, Y. A., Ayanti, B. P. (2024). Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis oleh Perawat Pelaksana di RSD Idaman Banjarbaru. Jurnal MAHESA: Malahayati Health Student Journal, 4(5), 1915-1930. https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i5.14436

Agustin, N., Laurensia, Y., & Angga, I. (2023). Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi Orangtua pada Pelaksanaan Program Bias. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 3(3), 22–36. https://doi.org/10.55606/jrik.v3i3.2580

Dinkes Kab.Banjar. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Banjar 2021.

Ergiana, S. D., Wardani, D. P. K., Sudarsono, T. A., & Mulyanto, A. (2022). Hubungan Kadar C-Reactive Protein dengan Jumlah Leukosit Penderita Tuberkulosis Paru pada Fase Pengobatan 0 dan 2 Bulan di BKPM Purwokerto. Jurnal Surya Medika, 8(2), 62–77. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i2.3482

Fajriyah M, L. H. F. (2016). (Public Health Problem). Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK), IX(1), 1–6.

Fitrianti, T., Wahyudi, A., & Murni, N. S. (2022). Analisis Determinan Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(1). https://doi.org/10.36729/jam.v7i1.782

Irennius, V. (2023). Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Tuberkulosis ( TB ) Paru Pada Balita Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Depok. Jurnal Keperawatan Cikini, 4(2), 144–155.

Kemnkes. (2023). Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Kemenkes RI, 1–156. https://tbindonesia.or.id/pustaka_tbc/laporan-tahunan-program-tbc-2021/

Khaironi, S., Rahmita, M., & Siswani, R. (2017). Gambaran Jumlah Leukosit Dan Jenis Leukosit pada Pasien Tuberkulosis Paru Sebelum Pengobatan Dengan Setelah Pengobatan Satu Bulan Intensifdi Puskesmas Pekanbaru. Analis Kesehatan Klinikal Sains, 2(5), 1–11.

Kolewora, Y. M. (2023). Deskripsi Status Gizi Pasien Tb Paru Bta Positif Di Rsud Kota Kendari. Jurnal Kesehatan Mahardika, 10(1), 20–26. https://doi.org/10.54867/jkm.v10i1.157

Ngwenya, N., Gumede, D., Shahmanesh, M., McGrath, N., Grant, A., & Seeley, J. (2018). Community perceptions of the socio-economic structural context influencing HIV and TB risk, prevention and treatment in a high prevalence area in the era of antiretroviral therapy. African Journal of AIDS Research, 17(1), 72–81. https://doi.org/10.2989/16085906.2017.1415214

Pratiwi, C. D., Puspitasari, E., & Nurohmah, V. (2019). Deskripsi Jumlah Leukosit dan Laju Endap Darah pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Paru Dungus Madiun. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 2(1), 92–96. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v2i1.1085

Supriyati. (2015). Metode Penelitian Gabungan (Mixed Methods). Widyaiswara BDK, 1–24.

Tri, E., Utomo, R., Rohmawati, N., Program, S. S., S1, S., & Masyarakat, K. (2020). ILMU GIZI INDONESIA Pengetahuan, dukungan keluarga, dan teman sebaya berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. 04(01), 1–10.

Turner, R. D. (2019). Cough in pulmonary tuberculosis: Existing knowledge and general insights. Pulmonary Pharmacology and Therapeutics, 55(November 2018), 89–94. https://doi.org/10.1016/j.pupt.2019.01.008

Ujiani, S., & Nuraini, S. (2020). Pengaruh Infeksi Mycobacterium tuberculosis Terhadap Parameter Hematologi Anemia dan Malnutrisi Pasien TB di Puskesmas Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, 9(1), 1. https://doi.org/10.26630/jak.v9i1.2110

Wulan Angraini, B. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Frekuensi Konsumsi Makanan Jajanan. Kesmas Asclepius, 1(1), 1–13.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i8.15690

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License