Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Pengaruh Kepemilikan Apotek Terhadap Pelaksanaan Pelayanan Konseling dan Pelayanan Informasi Obat Oleh Apoteker
Sari
ABSTRACT
Counselling and Drug Information Services (PIO) is one of the pharmaceutical services that involves interaction between pharmacists and patients to meet the "needs and wants" of patients so that the treatment provided is effective. One of the factors related to the quality of pharmaceutical services is pharmacy ownership. A research instrument is needed, namely a valid and reliable questionnaire to measure the effect of pharmacy ownership on the implementation of counselling and PIO by pharmacists. This study aims to measure the validity and reliability of the questionnaire for the implementation of counselling and PIO by pharmacists. This study used a crossectional method. The sample size was 30 respondents, namely pharmacists in charge of pharmacies in the Surabaya area. The results of the validity test of the counselling and PIO questionnaire showed that 18 and 19 questions were valid with a value of r count> r table. The results of the reliability test, the Cronbach's Alpha value of the counselling and PIO questionnaires were 0.898 and 0.896> 0.6. Based on the results of the discussion, it can be concluded that the questionnaire can be declared valid and reliable.
Keywords: Counselling, Drug Information Services (PIO), Pharmacy Ownership, Validity, Reliability
ABSTRAK
Konseling dan Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan salah satu pelayanan kefarmasian yang melibatkan interaksi antara apoteker dan pasien untuk memenuhi “need and want” pasien supaya pengobatan yang diberikan efektif. Faktor yang berhubungan dengan kualitas pelayanan kefarmasian salah satunya adalah kepemilkan apotek. Diperlukan intrumen penelitian yaitu kuesioner valid dan reliabel untuk mengukur pengaruh kepemilikan apotek terhadap pelaksanaan konseling dan PIO oleh apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur validitas dan realibilitas kuesioner pelaksanaan konseling dan PIO oleh apoteker. Penelitian ini menggunakan metode crossectional. Jumlah sampel 30 responden yaitu apoteker penanggung jawab di apotek wilayah Surabaya. Hasil uji validitas kuesioner konseling dan PIO menunjukkan bahwa 18 dan 19 pertanyaan valid dengan nilai r hitung > r tabel. Hasil uji realibilitas, nilai Cronbach’s Alpha kuesioner konseling dan PIO adalah 0.898 dan 0.896 > 0.6. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa kuesioner dapat dinyatakan valid dan reliabel.
Kata Kunci: Konseling, Pelayanan Informasi Obat (PIO), Kepemilikan Apotek,Validitas, Reliabilitas
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Arimbawa, P. E., Dewi, D. A. P. S., & Suena, N. M. D. S. (2018). Hubungan Kepemilikan Saham Apoteker Pada Apotek Dengan Pelaksanaan Good Pharmacy Practice (Gpp) Oleh Apoteker. Jurnal Ilmiah Medicamento, 4(1).
Astuti, S. P. (2015). Gambaran Peran Apoteker Dalam Pelayanan Konseling Di Apotek Wilayah Kota Medan.
Bahari, S. (2021). Evaluasi Pelayanan Informasi Obat Pada Pasien Di Klinik Semen Gresik Tuban (Doctoral Dissertation, Akademi Farmasi Surabaya).
Cipolle, R. J., L, S., & P.C, M. (2012). Pharmaceutical Care Practices: The Patient-Centered Approach To Medication Management Services (3 Ed.). Mcgraw-Hill Medical.
Diana, W. W. E. (2019). Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pemberian Informasi Obat Di Instalasi Farmasi Rsu Pindad, Turen (Doctoral Dissertation, Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang).
Djawaria, D. P. A., Setiadi, A. A. P., & Setiawan, E. (2018). Pengembangan Dan Validasi Kuesioner Untuk Mengidentifi Kasi Faktor Penyebab Perilaku Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter (Development And Validation Of A Questionnaire To Identify Factors Attribute To The Behavior Of Non-Prescription Antibiotic Used). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 16(1), 107-114.
Dominica, D., Putra, D. P., & Yulihasri, Y. (2016). Pengaruh Kehadiran Apoteker Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Di Kota Padang. Jsfk (Jurnal Sains Farmasi & Klinis), 3(1), 99-107.
Dewi, D.A.N.N. (2018) ‘Modul Uji Validitas Dan Hormonal’, Universitas Diponegoro, (October), P. 14. Available At: Https://Www.Researchgate.Net/Publication/328600462
Febiyanti, N. (2020). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pemberian Informasi Obat Di Instalasi Rawat Jalan Klinik Rawat Inap Siti Khodijah Kota Blitar (Doctoral Dissertation, Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang).
Gokcekus, L., Toklu, H. Z., Demirdamar, R., & Gumusel, B. (2012). Dispensing Practice In The Community Pharmacies In The Turkish Republic Of Northern Cyprus. International Journal Of Clinical Pharmacy, 34, 312-324.
Holdford, D. A. (2003). Marketing For Pharmacists. American Pharmaceutical Association
Khandy, E. R. T., Utami, W., & Rahem, A. (2023). Analisis Pelaksanaan Konseling Oleh Apoteker Di Apotek Komunitas. Journal Of Telenursing (Joting), 5(2), 2902-2910..
Kemenkes, R. I. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016. Kementerian Republik Indonesia
Mulyagustina, C, W., Kristina, & Ari, S. (2017). Implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Kota Jambi. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 7(2), 83-96.
Novianita, M., Sutarsa, I. N., & Adiputra, I. N. (2016). Factors Associated With The Quality Of Pharmacy Service Provision In Denpasar, Bali. Public Health And Preventive Medicine Archive, 4(1), 42-47.
Novrandyka, H. (2015). Kajian Yuridis Pasal 21 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian Terkait Pemberian Rekomendasi Organisasi Profesi Apoteker (Doctoral Dissertation, Uajy).
Oktawilova, L., Noriwirahmi, N., & Maiyulis, M. (2019). Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pemberian Informasi Obat (Pio) Diinstalasi Farmasi Rawat Jalan Rsud Curup Rejang Lebong. Jurnal Vokasi Keperawatan (Jvk), 2(2), 133-140.
Priyandani, Y. (2019). Model Asuhan Kefarmasian Dan Pengaruh Terhadap Perilaku Kepatuhan Regimen Terapi Obat Pada Pasien Tuberkulosis Universitas Airlangga].
Ratna, E. T. K. (2023). Analisis Faktor Yang Berpengaruh Pada Pelaksanaan Pelayanan Informasi Obat Dan Konseling Oleh Apoteker Di Apotek Wilayah Kabupaten Malang Airlangga University]. Surabaya.
Rikomah, S. E., Novia, D., & Febrianti, L. (2022). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (Kie) Di Apotek" X" Kota Bengkulu. Jurnal Sains Kesehatan, 29(1), 18-25.
Sidrotullah, M., & Radiah, N. (2019). Implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Pharmasipha: Pharmaceutical Journal Of Islamic Pharmacy, 3(1), 06-12.
Sugiyono (2018) Metode Penelitian Kuantitatif. 1st Edn. Edited By Setiyawami. Bandung: Alfabeta.
Suhartono, Athiyah, U., & Utami, W. (2017). Analisis Hubungan Profesionalisme Apoteker Dengan Praktek Asuhan Kefarmasian: Studi Pada Kasus Terapi Diabetes Di Apotek Wilayah Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 13(2), 166-173.
Supriadi, S., Defirson, D., & Brata, A. (2022). Pengaruh Kehadiran Apoteker Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Dalam Kota Jambi. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana Of Journal Public Health), 6(2), 67-73.
Who. (1996). Good Pharmacy Practice (Gpp) In Community And Hospital Settings.
Zainuddin, M. (2014). Metodologi Penelitian Kefarmasian Dan Kesehatan (2 Ed.). Airlangga University Press.
Zgarrick, Greg L. Alston, & Leticia R. Moczygemba, S. P. D. (2020). Pharmacy Management : Essentials For All Practice Settings (Vol. Fifth Edition). Mcgraw Hill Education.
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i8.15935
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License