HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DAN MOTIVATOR DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TB DI POLIKLINIK MDR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK

Muhammad Ricko Gunawan, Dayu Jaysendira

Sari


ABSTRACT : RELATIONSHIP OF NURSE ROLE AS EDUCATOR AND MOTIVATOR WITH COMPLIANCE OF DRUG DRUG TB PATIENTS IN POLYCLINIC MDR HOUSE REGIONAL GENERAL ILLNESS Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINCE LAMPUNG

 

Background : Lung Tuberculosis (Pulmonary TB) is one of the top 10 causes of death worldwide. Based on the results of the data it is known that in Lampung Province which has an MDR clinic only at the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, where the number of people suspected of drug resistant TB is 143 people. Waiting for 1 person to start treatment and 85 people for confirmation in treatment.

Purpose : It is known the relationship of the role of nurses as educators and motivators with adherence to taking medication for TB patients at the MDR Polyclinic of the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2019.

Methods : This research is a quantitative study, with a cross sectional type of research. Sampling by purposive sampling is based on the criteria desired by the researcher. Retrieving data using questionnaires distributed to respondents. The research was conducted in June - July 2019.

Result : : It is known that some respondents were obedient in taking medication, as many as 42 (70.0%) respondents and most of them were not obedient in taking medicine, which was as many as 18 (30.0%) respondents. It is known that some respondents were obedient in taking medication, as many as 42 (70.0%) respondents and most of them were not obedient in taking medication, which was as many as 18 (30.0%) respondents. It was known by some respondents that the role of officers was a supportive motivator, as many as 36 (60.0%) respondents and most of the roles of officers were motivators who did not support, as many as 24 (40.0%) respondents. There is a relationship between the role of nurses as educators with adherence to taking medication for TB patients (p-value 0.011 OR 5.688). There is a relationship between the role of nurses as motivators with adherence to taking medication for TB patients (p-value 0.002 OR 7.327). Suggestions for providing education and counseling to the community regarding adherence to drinking oaru TB.

Conclusion: there is a relationship between the role of nurses as educators and motivators of medication adherence in TB sufferers in Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2019. Suggestions from researchers are expected to be more specific nurses in providing information about TB package drugs and nurses should also improve the quality of service to patients and provide motivation so that patients are motivated in their recovery.


Keywords: the role of nurse, educators, motivators, obedience, tuberculosis

 

INTISARI : HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DAN MOTIVATOR DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TB DI POLIKLINIK MDR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

 

Pendahuluan: Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia.  Berdasarkan hasil data diketahui bahwa di Provinsi Lampung yang memiliki klinik MDR hanya di Rumah Sakit Umum Daerah Dr H. Abdul Moeloek, dimana  jumlah penderita terduga TB resisten obat sebesar 143 orang. Menunggu mulai pengobatan sebanyak 1 orang dan konfirmasi dalam pengobatan  sebanyak 85 orang.  

Tujuan: Mengetahui hubungan peran perawat sebagai edukator dan motivator dengan kepatuhan minum obat penderita TB di Poliklinik MDR Rumah Sakit Umum Daerah Dr H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian cros sectional. Pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria yang diinginkan oleh peneliti. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibagikan ke responden. Penelitian telah dilakukan bulan Juli 2019.

Hasil: Diketahui sebagian responden patuh minum obat, yaitu sebanyak 42 (70,0%) responden dan sebagian besar tidak patuh minum obat, yaitu sebanyak 18 (30,0%) responden. Diketahui sebagian responden patuh minum obat, yaitu sebanyak 42 (70,0%) responden dan sebagian besar tidak patuh minum obat, yaitu sebanyak 18 (30,0%) responden. Diketahui sebagian responden peran petugas sebagai motivator yang mendukung, yaitu sebanyak 36 (60,0%) responden dan sebagian besar peran petugas sebagai motivator yang tidak mendukung, yaitu sebanyak 24 (40,0%) responden. Ada hubungan peran perawat sebagai edukator dengan kepatuhan minum obat penderita TB (p-value 0,011 OR 5,688). Ada hubungan peran perawat sebagai motivator dengan kepatuhan minum obat penderita TB (p-value 0,002 OR 7,327). Saran memberikan edukasi dan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai kepatuhan minum oabat TB Paru.

Kesimpulan: Ada hubungan antara peran perawat sebagai educator dan motivator terhadap kepatuhan minum obat pada penderita TB di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019. Saran dari peneliti diharapkan perawat lebih spesifik dalam memberikan informasi mengenai obat paket TB dan perawat juga harus meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien dan memberikan motivasi agar pasien termotivasi dalam kesembuhannya. 

 

Kata kunci     : peran perawat, edukator, motivator, kepatuhan, tuberkulosis

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dinas Kesehatan Lampung. (2018). Profil kesehatan provinsi lampung tahun 2017. Lampung : Dinas Kesehatan Lampung diunduh dari www.depkes.go.id pada tanggal 13 Maret 2019.

Dinas kesehatan lampung. (2015). Profil kesehatan provinsi lampung tahun 2014. Lampung : Dinas Kesehatan Lampung diunduh dari www.depkes.go.id pada tanggal 13 Maret 2019.

Firdaus. (2012) Pengaruh Peranan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Keberhasilan Pengobatan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.

Iswanti. (2012). Pengaruh Terapi Perilaku Modeling Partisipan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Klien Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Tidak Efektif di RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil kesehatan indonesia tahun 2017. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI diunduh dari www.kemkes.go.id pada tanggal 15 Maret 2019.

Kementerian kesehatan republik indonesia. (2010). Strategi nasional pengendalian TB tahun 2010. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI diunduh dari www.kemkes.go.id pada tanggal 15 Maret 2019.

Mubarak, I.W. (2012). Promosi Kesehatan. Jakarta: Salemba. Medika

Murtantiningsih dan Wahyono, B. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan Penderita TB Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Semarang 2010; 6:44-50.

Niven, N. (2013). Psikologi Kesehatan. Edisi 2. 192-198. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: rineka cipta.

Pusat data dan Informasi Kementerian kesehatan republik indonesia. (2016). Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta.

Septia, A. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tb Paru. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau

Sri, L. (2012). Hubungan Antara Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Wonosobo I. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suryadi. (2012). Hubungan Tingkat Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Perilaku Kesehatan, Efek Samping OAT Dan Peran PMO Pada Pengobatan Fase Intensif Di Puskesmas Seberang Padang.

Wati. (2015). Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan Motivasi Sembuh Pasien Tuberculosis Paru Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember. Universitas Jember.

Wahyunisa. (2011). Gambaran Peran Tenaga Kesehatan Sebagai ( Advocator, Educator ,Motivator , Dan Fasilitator ) Dalam Sosialisasi Imunisasi Pentavalen Dipuskesmas Gayungan Surabaya. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

WHO. (2012). Global tuberculosis report 2012. (diakses tanggal 30 April 2019 http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/).

WHO. (2018). Global tuberculosis report 2017. (diakses tanggal 30 April 2019 http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/).




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v2i1.1700

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License