Hubungan Hipertensi, Obesitas dan Kadar HBA1C dengan Derajat Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kota Mataram
Sari
Diabetic ulcer is an open wound on the skin's surface that develops as a complication of macroangiopathy, leading to vascular insufficiency and neuropathy. ulcers on the feet of diabetic patients are referred to as diabetic foot ulcers (DFU). several risk factors contribute to DFU, including hypertension, obesity, and HbA1c levels. The meggit-wagner classification is commonly used to assess lesions in DFU. Objective to determine the relationship between hypertension, obesity, and HbA1c levels with the degree of DFU in type 2 diabetes patients at the mataram city general hospital. Method this was an observational analytical study with a cross-sectional design. The sample in this study used total sampling, and 95 participants met the inclusion criteria. the statistical test used was the chi-square analysis. The results of the bivariate analysis showed hypertension had a relationship between the degree of UKD with p-value = 0.002 (PR= 1,882; 95% CI = 1,284-2,758), there is no relationship between obesity and the degree of UKD with p-value = 0.284 (PR= 1,276; 95% CI = 0,884-1,844) and there is a relationship between HbA1c levels and the degree of UKD with a p-value = 0.001 (PR= 4,962; 95% CI = 1,342-18,350). There is a relationship between hypertension and HbA1c levels with the degree of diabetic foot ulcers, but no relationship was found between obesity and the degree of diabetic foot ulcers in type 2 diabetes patients at the Mataram city general hospital.
Keywords: Diabetic Foot Ulcers, Hypertension, Obesity, Hba1c Levels, Meggit-Wagner Classification
ABSTRAK
Ulkus diabetik adalah luka terbuka pada permukaan kulit yang berkembang akibat komplikasi makroangiopati, yang menyebabkan insufisiensi vaskular dan neuropati. Ulkus pada bagian kaki penderita DM disebut dengan ulkus kaki diabetik (UKD). Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan UKD antara lain hipertensi, obesitas dan kadar HbA1c. Klasifikasi derajat UKD menurut Meggit-Wagner paling banyak digunakan untuk penilaian lesi pada UKD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hipertensi, obesitas dan kadar HbA1c dengan derajat UKD pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Mataram. Metode Penelitian ini penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan didapatkan hanya 95 orang yang termasuk pada kriteria inklusi. Uji statistik yang digunakan adalah uji analisis Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis bivariat didapatkan terdapat hubungan antara hipertensi dengan derajat UKD dengan p-value = 0,002 (PR= 1,882; 95% CI = 1,284-2,758), tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan derajat UKD dengan p-value = 0,284 (PR= 1,276; 95% CI = 0,884-1,844) serta terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan derajat UKD dengan nilai Nilai p-value=0,001 (PR= 4,962; 95% CI = 1,342-18,350). Terdapat hubungan antara hipertensi dan kadar HbA1c dengan derajat ulkus kaki diabetik namun tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan derajat ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kota Mataram.
Kata Kunci: Ulkus Kaki Diabetik, Hipertensi, Obesitas, Kadar Hba1c, Klasifikasi Meggit-Wagner
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Afifah, E. (2015). Sapodilla (Manilkara zapota L.) Extract Water Decreased Blood Glucose Level of Diabetic Induced Mice. Jurnal Gizi Dan Kesehatan Indonesia, 3(3), 180–186.
Akmalia, S. (2017). Obesitas, Kadar Glukosa Darah dan Usia Sebagai Faktor Risiko Kejadian Ulkus Pada Pasien Diabetes Mellitus. 1, 1–9.
Alkendhy, E., Sukarni, & Pradika, J. (2018). Analisis faktor-faktor terjadinya luka kaki Diabetes berulang pada pasien Diabetes Melitus di Klinik Kitamura dan RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Keperawatan Universitas Tanjungpura, 94, 1–14.
Anoop R, S. B. (2023). Study of Clinico Microbiological Profile of Diabetic Patients with Foot Ulcer. International Journal of Science and Research (IJSR), 12(2), 131–135. https://doi.org/10.21275/sr23131121418
Azifah, S. N. Y. (2023). Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus (DM) dan HbA1C dengan Komplikasi Luka Diabetik. In Journal of Engineering Research (Issue Dm). Univesitas Anwar Medikasidoarjo.
Decroli, E. (2019). Diabetes Melitus Tipe 2 (S. dr. Alexander Kam, S. dr. Yanne Pradwi Efendi, & dr. G. P. D. dr. A. Rahmadi (eds.); 1st ed.). Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam. https://doi.org/10.2169/naika.96.899
Dharmawati, A. P. (2019). Gambaran Perilaku Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RS Tingkat III Baladhika Husada Jember. Digital Repository Universitas Jember.
Din, N., Khan, M., Danyal Khan, B., Ghaffar, T., Tabish Ikram, M., Aamir Salman, M., Khan Hadi, N., & Khan, S. (2023). Association of Severity of Diabetic Foot Ulcer with Glycated Hemoglobin A1C Levels. Pakistan Journal of Health Sciences, 161–165. https://doi.org/10.54393/pjhs.v4i01.497
Dinas Kesehatan. (2022). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. In Dinas Kesehatan Provinsi NTB (Issue July).
Farooque, U., Lohano, A. K., Hussain Rind, S., Rind, M. S., Karimi, S., Jaan, A., Yasmin, F., & Cheema, O. (2020). Correlation of Hemoglobin A1c With Wagner Classification in Patients With Diabetic Foot. Cureus, 6(7), 4–13. https://doi.org/10.7759/cureus.9199
Gau, A. La, Djafar, R. H., & Setyo, B. D. (2019). Jurnal Kesehatan : Amanah Prodi Ners Universitas Muhammadiyah Manado TUMINTING KOTA MANADO. 5(2).
Hutagalung, M. B. Z., Eljatin, D. S., Awalita, Sarie, V. P., Gaby, Sianturi, D. A., & Santika, G. F. (2019). Diabetic Foot Infection (Infeksi Kaki Diabetik). Jurnal CDK, 46(6), 414–418.
International Diabetes Federation. (2021). IDF Diabetes Atlas 10 TH Edition. In Diabetes Research and Clinical Practice (10th ed.). https://doi.org/10.1016/j.diabres.2013.10.013
Irwan, I. S. (2023). Karakteristik Penderita DM Dengan Ulkus Diabetikum Yang Dirawat di Bagian Bedah RSUD Labuang Baji Maksar. Univesitas Bosowa Makasar.
Kemenkes RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB). https://doi.org/10.1016/B0-72-160422-6/50077-2
Kemenkes RI. (2021). Epidemi Obesitas. In Epidemi Obesitas (pp. 1–8).
Mahadi, P. B. (2020). Hubungan antara hipertensi dengan ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus di puskesmas sukodono kabupaten sidoarjo tahun 2020 [Universitas Wijaya Kusuma Surabaya]. https://uwks.ac.id
Manutama, P. A. A., Arjita, I. P. D., Saputra, I. P. B. A., & Bagiansah, M. (2024). Hubungan Lama Sakit, Tingkat Pendidikan, Motivasi Pasien, dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung Bali. MAHESA : Malahayati Health Student Journal, 4(6), 2323–2334. https://doi.org/10.33024/mahesa.v4i6.14470
Mehraj, D. M. (2018). A review of Wagner classification and current concepts in management of diabetic foot. International Journal of Orthopaedics Sciences, 4(1n), 933–935. https://doi.org/10.22271/ortho.2018.v4.i1n.133
Nasirin, C., Lionardo, A., & Nurzani, A. (2021). Effectiveness of Self-concept Management of Patients with Depression in Diabetic Ulcer. Current Diabetes Reviews, 18(7), 93–97. https://doi.org/10.2174/1573399818666211221150345
PERHI. (2019). Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019. Indonesian Society Hipertensi Indonesia, 1–90.
PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. Global Initiative for Asthma, 46. www.ginasthma.org.
Prabowo, E. (2018). Kadar Glukosa Darah Tidak Terkontrol Dan Hipertensi Terhadap Kejadian Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus. Vol 4 No 2(Vol 4 No 2 (2018): Januari).
Pramadinanti, P. (2023). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pencarian Pengobatan Pada Penderita Ulkus Diabetikum Di Klinik Perawatan Luka Kiaracondong. Universitas Siliwangi.
Priantoro, H. (2017). Hubungan Beban Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan Kejadian Burn- Out Perawat Dalam Menangani Pasien Bpjs. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 16, 9–16.
Putri, A. K., Irawati, D. N., Yuliyanasari, N., & Sari, D. M. (2024). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Obesitas Dengan Komplikasi Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo.
Salsabila, K. (2023). Hubungan Kadar Hba1C Dengan Derajat Ulkus Diabetik Menurut Klasifikasi Meggitt-Wagner Dr . H . Abdul Moeloek Bandar Lampung. In Universitas Bandarlampung. Universitas Lampung.
Sidabutar, E. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Lama Menderita Diabetes Mellitus Dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetik Tahun 2020 [Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan]. https://link-springer-com.proxy.libraries.uc.edu/content/pdf/10.1007/978-3-642-19199-2.pdf
Sidiq, A. J., Studi, P., Terapan, S., Magelang, K., Magelang, J. K., Kesehatan, P., & Semarang, K. (2018). Pengaruh penggunaan metode perawatan luka modern dengan balutan oklusi hidrokoloid pada penyembuhan ulkus diabetik dikota magelang.
Suastidewi, P. A., & Dwipayana, I. M. P. (2020). Hubungan kadar HbA1c terhadap derajat kaki diabetik pada pasien kaki diabetik di RSUP Sanglah tahun 2015-2016. Jurnal Medika Udayana, 9(12), 48–53.
Syauta, D. (2020). Faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap Derajat Kaki Diabetik Menurut Klasifikasi Wagner Pada Penderita Kaki Diabetik. Universitas Hasanuddin Makasar.
Syauta, D., Mulawardi, Prihantono, Hendarto, J., Mariana, N., Sulmiati, Kusumanegara, J., & Faruk, M. (2021). Risk factors affecting the degree of diabetic foot ulcers according to Wagner classification in diabetic foot patients. Medicina Clinica Practica, 4, 10–13. https://doi.org/10.1016/j.mcpsp.2021.100231
Tanasescu, D., Sabau, D., Moisin, A., Gherman, C., Fleaca, R., Bacila, C., Mohor, C., & Tanasescu, C. (2022). Risk assessment of amputation in patients with diabetic foot. Experimental and Therapeutic Medicine, 25(1), 1–12. https://doi.org/10.3892/etm.2022.11711
Umami, Risa Tri, Herlisa Angraini, & FitriNuroni. (2018). Hubungan Kadar Glukosa Darah Dan HbA1c Pada Ulkus Diabetikum. Jurnal Prosiding Unimus, 1.
Vahwere, B. M., Ssebuufu, R., Namatovu, A., Kyamanywa, P., Ntulume, I., Mugwano, I., Pius, T., Sikakulya, F. K., Xaviour, O. F., Mulumba, Y., Jorge, S., Agaba, G., & Nasinyama, G. W. (2023). Factors associated with severity and anatomical distribution of diabetic foot ulcer in Uganda: a multicenter cross-sectional study. BMC Public Health, 23(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s12889-023-15383-7
Veranita, Wahyuni, D., & Hikayati. (2016). Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah Dengan Derajat Ulkus Kaki Diabetik. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 3(2), 44–50.
Wahyudi, D. A., Susanto, G., Stiexs, A., Wahyudi, M. T., & Sadhana, W. (2023). Hubungan Kadar Glukosa dan Tekanan Darah dengan Kejadian Ulkus Diabetikum pada Pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Tiuh Tohou Menggala. Health Research Journal of Indonesia, 1(6), 229–236. https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/download/228/169
Yulyastuti, D. A., Maretnawati, E., & Amiruddin, F. (2021). Pencegahan dan Perawatan Ulkus Diabetikum. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Yuzuguldu, B., Zengin, B., Simsir, I. Y., & Cetinkalp, S. (2023). An overview of risk factors for diabetic foot amputation: An observational, single-centre, retrospective cohort study. TouchREVIEWS in Endocrinology, 19(1), 85–93. https://doi.org/10.17925/EE.2023.19.1.85
DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v7i4.18841
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Penerbit: Universitas Malahayati
Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License